{"title":"评语文章:治疗癫痫的潜在草药疗法","authors":"Bernap D. P. Sitinjak, Ade Zuhrotun","doi":"10.24198/ijbp.v2i2.39792","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Epilepsi merupakan penyakit neurologis dengan tingkat paling membebani kelima di dunia. Prevalensi epilepsi di dunia meningkat hampir dua kali lipat dari tahun 1990 (34%) ke tahun 2016 (63%). Penulisan artikel ini dilakukan untuk memberikan informasi terkait herbal yang memiliki potensi sebagai alternatif antiepilepsi dan telah diujikan secara in vivo. Metode yang digunakan adalah pencairan literatur terlebih dahulu dengan kata kunci “aktivitas antiepilepsi”/” antiepileptic activity”, “tanaman”/” plants”, “in-vivo” pada kolom pencarian database Google Scholar dan PubMed lalu dilakukan inklusi berdasarkan relevansinya. Adapun hasil dari review artikel yaitu diperoleh 24 spesies tanaman dengan aktivitas agonis GABAergik (20 spesies tanaman), antioksidan (9 spesies tanaman), inhibisi kanal ion Na+; K+ (4 spesies tanaman), dan inhibisi kolinergik (4 spesies tanaman). Beberapa diantaranya memiliki senyawa yang mampu melintasi saraf pusat yaitu isokuersetin- 3 -O-glukosida, glabridin, kuersetin, 6-Gingerol, turmeron, dan, bisabolene sesquiterpenoid. Berdasarkan hasil penelitian, Achyranthes aspera Linn memiliki dosis paling berpotensial (5-10 mg/kB, i.p) sebagai anti epilepsi.","PeriodicalId":185156,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Biological Pharmacy","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Artikel Ulasan: Potensi Herbal Sebagai Fitoterapi Pada Epilepsi\",\"authors\":\"Bernap D. P. Sitinjak, Ade Zuhrotun\",\"doi\":\"10.24198/ijbp.v2i2.39792\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Epilepsi merupakan penyakit neurologis dengan tingkat paling membebani kelima di dunia. Prevalensi epilepsi di dunia meningkat hampir dua kali lipat dari tahun 1990 (34%) ke tahun 2016 (63%). Penulisan artikel ini dilakukan untuk memberikan informasi terkait herbal yang memiliki potensi sebagai alternatif antiepilepsi dan telah diujikan secara in vivo. Metode yang digunakan adalah pencairan literatur terlebih dahulu dengan kata kunci “aktivitas antiepilepsi”/” antiepileptic activity”, “tanaman”/” plants”, “in-vivo” pada kolom pencarian database Google Scholar dan PubMed lalu dilakukan inklusi berdasarkan relevansinya. Adapun hasil dari review artikel yaitu diperoleh 24 spesies tanaman dengan aktivitas agonis GABAergik (20 spesies tanaman), antioksidan (9 spesies tanaman), inhibisi kanal ion Na+; K+ (4 spesies tanaman), dan inhibisi kolinergik (4 spesies tanaman). Beberapa diantaranya memiliki senyawa yang mampu melintasi saraf pusat yaitu isokuersetin- 3 -O-glukosida, glabridin, kuersetin, 6-Gingerol, turmeron, dan, bisabolene sesquiterpenoid. Berdasarkan hasil penelitian, Achyranthes aspera Linn memiliki dosis paling berpotensial (5-10 mg/kB, i.p) sebagai anti epilepsi.\",\"PeriodicalId\":185156,\"journal\":{\"name\":\"Indonesian Journal of Biological Pharmacy\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-09-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Indonesian Journal of Biological Pharmacy\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24198/ijbp.v2i2.39792\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal of Biological Pharmacy","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/ijbp.v2i2.39792","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Artikel Ulasan: Potensi Herbal Sebagai Fitoterapi Pada Epilepsi
Epilepsi merupakan penyakit neurologis dengan tingkat paling membebani kelima di dunia. Prevalensi epilepsi di dunia meningkat hampir dua kali lipat dari tahun 1990 (34%) ke tahun 2016 (63%). Penulisan artikel ini dilakukan untuk memberikan informasi terkait herbal yang memiliki potensi sebagai alternatif antiepilepsi dan telah diujikan secara in vivo. Metode yang digunakan adalah pencairan literatur terlebih dahulu dengan kata kunci “aktivitas antiepilepsi”/” antiepileptic activity”, “tanaman”/” plants”, “in-vivo” pada kolom pencarian database Google Scholar dan PubMed lalu dilakukan inklusi berdasarkan relevansinya. Adapun hasil dari review artikel yaitu diperoleh 24 spesies tanaman dengan aktivitas agonis GABAergik (20 spesies tanaman), antioksidan (9 spesies tanaman), inhibisi kanal ion Na+; K+ (4 spesies tanaman), dan inhibisi kolinergik (4 spesies tanaman). Beberapa diantaranya memiliki senyawa yang mampu melintasi saraf pusat yaitu isokuersetin- 3 -O-glukosida, glabridin, kuersetin, 6-Gingerol, turmeron, dan, bisabolene sesquiterpenoid. Berdasarkan hasil penelitian, Achyranthes aspera Linn memiliki dosis paling berpotensial (5-10 mg/kB, i.p) sebagai anti epilepsi.