多文化主义教育在印度尼西亚语境中的相关性先知穆罕默德:管理多元文化社会多样性的专业精神

Erna Herawati, M. Habibie, Ratih Kusumaningtyas
{"title":"多文化主义教育在印度尼西亚语境中的相关性先知穆罕默德:管理多元文化社会多样性的专业精神","authors":"Erna Herawati, M. Habibie, Ratih Kusumaningtyas","doi":"10.51311/NURIS.V8I2.306","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tulisan artikel ini bertujuan untuk menganalisis tentang pola Nabi Muhammad SAW dalam mengelola heterogenitas masyarakat Madinah secara toleran dan inklusif. Pada waktu yang bersamaan tulisan artikel ini juga bertujuan untuk me-landing-kan dan mengontekstualisasikan patronisme Nabi Muhammad dalam mengelola keragaman etnis budaya dan agama dalam konteks pendidikan agama di Indonesia.   Disisi lain, tulisan artikel ini juga bertujuan untuk mencari titik temu antara Pancasila dan nilai-nilai ajaran Nabi Muhammad tentang toleransi beragama dalam piagam madinah. Metode analisis yang digunakan dalam tulisan artikel ini adalah studi kepustakaan yang menekankan analisis datanya pada beragam sumber literatur yang otoritatif. Ada beberapa temuan dalam tulisan artikel ini, yaitu: Pertama, posisi Nabi Muhammad sebagai kepala negara yang mampu menginisiasi lahirnya piagam Madinah justuru harus dilihat sebagai cikal bakal teoritis pendidikan multikulturalisme. Dalam rangka mewujudkan pendidikan multikulturalisme tersebut, Nabi Muhammad menjadikan teologi rahmatan lil ‘alamin sebagai bahan bakar kognitif, afektif dan psikomotorik. Masyarakat Madinah yang plural diedukasi oleh Nabi Muhammad melalui nilai-nilai ajaran Islam yang universal. Keteladanan Nabi Muhammad dengan akhlaknya yang universal menjadi modal penting terwujudnya sikap toleransi dalam menyikapi multikulturalisme masyarakat Madinah.  Kedua, Indonesia sebagai negara yang terdiri dari berbagai varian ras, suku, agama dan budaya menjadi relevan untuk me-landing-kan nilai-nilai multikulturalisme tersebut. Ketiga, Pada waktu yang bersamaan  Pancasila yang dijadikan sebagai falsafah hidup bernegara oleh masyarakat Indonesia selaras dengan ajaran-ajaran tentang toleransi di tengah kehidupan multikulturalisme masyarakat Madinah. Keragaman agama, suku dan budaya mampu disulam dan dirajut secara harmoni melalui nilai-nilai Islam yang universal sebagaimana yang tertuang dalam Pancasila.","PeriodicalId":422118,"journal":{"name":"NUR EL-ISLAM : Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Relevansi Pendidikan Multikulturalisme Nabi Muhammad dalam Konteks Keindonesiaan : Spirit Profetik dalam Mengelola Keragaman di Basis Masyarakat Multikultural\",\"authors\":\"Erna Herawati, M. Habibie, Ratih Kusumaningtyas\",\"doi\":\"10.51311/NURIS.V8I2.306\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tulisan artikel ini bertujuan untuk menganalisis tentang pola Nabi Muhammad SAW dalam mengelola heterogenitas masyarakat Madinah secara toleran dan inklusif. Pada waktu yang bersamaan tulisan artikel ini juga bertujuan untuk me-landing-kan dan mengontekstualisasikan patronisme Nabi Muhammad dalam mengelola keragaman etnis budaya dan agama dalam konteks pendidikan agama di Indonesia.   Disisi lain, tulisan artikel ini juga bertujuan untuk mencari titik temu antara Pancasila dan nilai-nilai ajaran Nabi Muhammad tentang toleransi beragama dalam piagam madinah. Metode analisis yang digunakan dalam tulisan artikel ini adalah studi kepustakaan yang menekankan analisis datanya pada beragam sumber literatur yang otoritatif. Ada beberapa temuan dalam tulisan artikel ini, yaitu: Pertama, posisi Nabi Muhammad sebagai kepala negara yang mampu menginisiasi lahirnya piagam Madinah justuru harus dilihat sebagai cikal bakal teoritis pendidikan multikulturalisme. Dalam rangka mewujudkan pendidikan multikulturalisme tersebut, Nabi Muhammad menjadikan teologi rahmatan lil ‘alamin sebagai bahan bakar kognitif, afektif dan psikomotorik. Masyarakat Madinah yang plural diedukasi oleh Nabi Muhammad melalui nilai-nilai ajaran Islam yang universal. Keteladanan Nabi Muhammad dengan akhlaknya yang universal menjadi modal penting terwujudnya sikap toleransi dalam menyikapi multikulturalisme masyarakat Madinah.  Kedua, Indonesia sebagai negara yang terdiri dari berbagai varian ras, suku, agama dan budaya menjadi relevan untuk me-landing-kan nilai-nilai multikulturalisme tersebut. Ketiga, Pada waktu yang bersamaan  Pancasila yang dijadikan sebagai falsafah hidup bernegara oleh masyarakat Indonesia selaras dengan ajaran-ajaran tentang toleransi di tengah kehidupan multikulturalisme masyarakat Madinah. Keragaman agama, suku dan budaya mampu disulam dan dirajut secara harmoni melalui nilai-nilai Islam yang universal sebagaimana yang tertuang dalam Pancasila.\",\"PeriodicalId\":422118,\"journal\":{\"name\":\"NUR EL-ISLAM : Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan\",\"volume\":\"22 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-11-11\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"NUR EL-ISLAM : Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.51311/NURIS.V8I2.306\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"NUR EL-ISLAM : Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51311/NURIS.V8I2.306","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

这篇文章的目的是分析先知(愿和平与包容地管理麦地那社会的异质性模式)。与此同时,这篇文章的目的是在印度尼西亚的宗教教育背景下,展示和标记先知穆罕默德的赞助,以管理文化和宗教的多样性。另一方面,这篇文章的目的是在麦地那宪章中找到潘卡西拉与先知穆罕默德关于宗教宽容的教义价值观的共同点。本文使用的分析方法是研究文学,强调对各种权威文献来源的数据分析。这篇文章的一些发现是这样的:首先,先知穆罕默德作为国家元首的立场,他能够启动麦地那宪章的诞生,应该被视为多元文化主义教育理论的前身。为了实现多元文化主义教育,先知穆罕默德将lil ' alamin的拉赫玛神学作为认知、情感和心理运动的燃料。麦地那的多元化社会是先知穆罕默德通过普遍的伊斯兰教义价值观来塑造的。先知穆罕默德的典范在麦地那多元文化主义问题上成为宽容的重要资本。其次,印度尼西亚是一个由种族、部落、宗教和文化变体组成的国家,它与多元文化主义价值观的交叉有关。第三,与此同时,潘卡西拉被印度尼西亚社会定为民族主义生活哲学,与麦地那多元文化主义生活中宽容的教义相一致。宗教、部落和文化的多样性能够和谐地通过潘卡西拉的普遍伊斯兰价值观进行刺绣和编织。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Relevansi Pendidikan Multikulturalisme Nabi Muhammad dalam Konteks Keindonesiaan : Spirit Profetik dalam Mengelola Keragaman di Basis Masyarakat Multikultural
Tulisan artikel ini bertujuan untuk menganalisis tentang pola Nabi Muhammad SAW dalam mengelola heterogenitas masyarakat Madinah secara toleran dan inklusif. Pada waktu yang bersamaan tulisan artikel ini juga bertujuan untuk me-landing-kan dan mengontekstualisasikan patronisme Nabi Muhammad dalam mengelola keragaman etnis budaya dan agama dalam konteks pendidikan agama di Indonesia.   Disisi lain, tulisan artikel ini juga bertujuan untuk mencari titik temu antara Pancasila dan nilai-nilai ajaran Nabi Muhammad tentang toleransi beragama dalam piagam madinah. Metode analisis yang digunakan dalam tulisan artikel ini adalah studi kepustakaan yang menekankan analisis datanya pada beragam sumber literatur yang otoritatif. Ada beberapa temuan dalam tulisan artikel ini, yaitu: Pertama, posisi Nabi Muhammad sebagai kepala negara yang mampu menginisiasi lahirnya piagam Madinah justuru harus dilihat sebagai cikal bakal teoritis pendidikan multikulturalisme. Dalam rangka mewujudkan pendidikan multikulturalisme tersebut, Nabi Muhammad menjadikan teologi rahmatan lil ‘alamin sebagai bahan bakar kognitif, afektif dan psikomotorik. Masyarakat Madinah yang plural diedukasi oleh Nabi Muhammad melalui nilai-nilai ajaran Islam yang universal. Keteladanan Nabi Muhammad dengan akhlaknya yang universal menjadi modal penting terwujudnya sikap toleransi dalam menyikapi multikulturalisme masyarakat Madinah.  Kedua, Indonesia sebagai negara yang terdiri dari berbagai varian ras, suku, agama dan budaya menjadi relevan untuk me-landing-kan nilai-nilai multikulturalisme tersebut. Ketiga, Pada waktu yang bersamaan  Pancasila yang dijadikan sebagai falsafah hidup bernegara oleh masyarakat Indonesia selaras dengan ajaran-ajaran tentang toleransi di tengah kehidupan multikulturalisme masyarakat Madinah. Keragaman agama, suku dan budaya mampu disulam dan dirajut secara harmoni melalui nilai-nilai Islam yang universal sebagaimana yang tertuang dalam Pancasila.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Enhancing Students' Speaking Skill Through Active Learning Strategy; a Classroom Action Research Penerapan Manajemen Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Lulusan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Kota Jambi Efektivitas Penggunaan Model Learning Cycle untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Syibhul 'Iddah bagi Suami dalam Perspektif Maqashid Al-Syariah Penggunaan Model Pembelajaran Game Based Learning Terhadap Hasil Belajar IPS
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1