{"title":"生理反应和四种文化米基帕戈果戈地区对干旱造成的影响","authors":"Ruslan Boy, Didik Indra Dewa, Eka Tarwaca Susila Putra, Budiastuti Kurniasih","doi":"10.31186/jipi.24.2.132-144","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian bertujuan untuk mempelajari mekanisme fisiologis yang terkait dengan skema ketahanan kekeringan pada empat kultivar padi gogo lokal Sulawesi Tengah. Penelitian lapangan dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial dua faktor dengan tiga blok sebagai ulangan. Faktor pertama adalah empat kultivar padi gogo yaitu Habo, Hiwanggu, Sunggul, dan Lambara. Sedangkan faktor kedua adalah interval penyiraman yaitu satu hari, dua hari, empat hari, dan delapan hari sekali. Variabel yang menjadi fokus kajian adalah kadar lengas tanah, kadar air relatif daun, konduktansi stomata, konsentrasi karbon dioksida daun, laju transpirasi, laju fotosintesis, dan hasil gabah per rumpun. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis regresi dengan variabel bebas adalah kadar lengas tanah sedangkan variabel tidak bebas adalah kadar air relatif daun, konduktansi stomata, konsentrasi karbon dioksida daun, laju transpirasi, laju fotosintesis, dan hasil gabah per rumpun. Hubungan antar variabel pengamatan ditentukan dengan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok kulivar padi gogo tahan kering (Habo dan Sunggul) memerlukan kadar lengas tanah optimum yang lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok kultivar padi gogo tidak tahan kering (Hiwanggu dan Lambara) untuk memaksimalkan kadar air relatif, konduktansi stomata, karbon dioksida, laju transpirasi, dan laju fotosintesis. Kadar lengas tanah yang menyebabkan hasil gabah per rumpun maksimum pada Habo, Sunggul, Hiwanggu, dan Lambara secara berurutan adalah 23.41%, 23.00%, 27.14%, dan 26.67%.","PeriodicalId":389025,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"TANGGAPAN FISIOLOGIS DAN HASIL EMPAT KULTIVAR PADI GOGO LOKAL SULAWESI TENGAH TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN\",\"authors\":\"Ruslan Boy, Didik Indra Dewa, Eka Tarwaca Susila Putra, Budiastuti Kurniasih\",\"doi\":\"10.31186/jipi.24.2.132-144\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian bertujuan untuk mempelajari mekanisme fisiologis yang terkait dengan skema ketahanan kekeringan pada empat kultivar padi gogo lokal Sulawesi Tengah. Penelitian lapangan dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial dua faktor dengan tiga blok sebagai ulangan. Faktor pertama adalah empat kultivar padi gogo yaitu Habo, Hiwanggu, Sunggul, dan Lambara. Sedangkan faktor kedua adalah interval penyiraman yaitu satu hari, dua hari, empat hari, dan delapan hari sekali. Variabel yang menjadi fokus kajian adalah kadar lengas tanah, kadar air relatif daun, konduktansi stomata, konsentrasi karbon dioksida daun, laju transpirasi, laju fotosintesis, dan hasil gabah per rumpun. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis regresi dengan variabel bebas adalah kadar lengas tanah sedangkan variabel tidak bebas adalah kadar air relatif daun, konduktansi stomata, konsentrasi karbon dioksida daun, laju transpirasi, laju fotosintesis, dan hasil gabah per rumpun. Hubungan antar variabel pengamatan ditentukan dengan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok kulivar padi gogo tahan kering (Habo dan Sunggul) memerlukan kadar lengas tanah optimum yang lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok kultivar padi gogo tidak tahan kering (Hiwanggu dan Lambara) untuk memaksimalkan kadar air relatif, konduktansi stomata, karbon dioksida, laju transpirasi, dan laju fotosintesis. Kadar lengas tanah yang menyebabkan hasil gabah per rumpun maksimum pada Habo, Sunggul, Hiwanggu, dan Lambara secara berurutan adalah 23.41%, 23.00%, 27.14%, dan 26.67%.\",\"PeriodicalId\":389025,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia\",\"volume\":\"12 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-27\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31186/jipi.24.2.132-144\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31186/jipi.24.2.132-144","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
该研究的目的是研究苏拉威西当地四家库蒂瓦帕迪戈果戈市的干旱耐旱方案的生理学机制。进行实地研究的是使用一个由三个街区组成的两种因素组合(RAKL)的随机设计进行的。第一个因素是四种不同的库蒂瓦帕果果,即Habo, Hiwanggu,和Lambara。第二个因素是每一天、两天、四天和八天的浇水间隔。研究重点研究的变量包括土壤lengas、相对的叶子含水量、气量电导、叶氏二氧化碳浓度、蒸馏率、光合作用速率和谷物产量。进一步分析自由变量回归的数据是土壤含盐量,而非自由变量是树叶的相对含水率、气量导电量、叶叶的二氧化碳浓度、蒸馏率、光合作用速率和谷物产量。观察变量之间的关系是通过关联分析确定的。研究结果表明,kulivar水稻小组的干性(Habo和真正的干性)需要比kultivar稻群更低的最佳含水率(Hiwanggu and Lambara),以最大限度地提高相对的含水率、气量电导、二氧化碳、换气率和光合作用速率。导致作物产量最大的土壤颗粒水平为Habo、real、Hiwanggu和Lambara,顺序为23.41%、233.00%、23.14%和26.67%。
TANGGAPAN FISIOLOGIS DAN HASIL EMPAT KULTIVAR PADI GOGO LOKAL SULAWESI TENGAH TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN
Penelitian bertujuan untuk mempelajari mekanisme fisiologis yang terkait dengan skema ketahanan kekeringan pada empat kultivar padi gogo lokal Sulawesi Tengah. Penelitian lapangan dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial dua faktor dengan tiga blok sebagai ulangan. Faktor pertama adalah empat kultivar padi gogo yaitu Habo, Hiwanggu, Sunggul, dan Lambara. Sedangkan faktor kedua adalah interval penyiraman yaitu satu hari, dua hari, empat hari, dan delapan hari sekali. Variabel yang menjadi fokus kajian adalah kadar lengas tanah, kadar air relatif daun, konduktansi stomata, konsentrasi karbon dioksida daun, laju transpirasi, laju fotosintesis, dan hasil gabah per rumpun. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis regresi dengan variabel bebas adalah kadar lengas tanah sedangkan variabel tidak bebas adalah kadar air relatif daun, konduktansi stomata, konsentrasi karbon dioksida daun, laju transpirasi, laju fotosintesis, dan hasil gabah per rumpun. Hubungan antar variabel pengamatan ditentukan dengan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok kulivar padi gogo tahan kering (Habo dan Sunggul) memerlukan kadar lengas tanah optimum yang lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok kultivar padi gogo tidak tahan kering (Hiwanggu dan Lambara) untuk memaksimalkan kadar air relatif, konduktansi stomata, karbon dioksida, laju transpirasi, dan laju fotosintesis. Kadar lengas tanah yang menyebabkan hasil gabah per rumpun maksimum pada Habo, Sunggul, Hiwanggu, dan Lambara secara berurutan adalah 23.41%, 23.00%, 27.14%, dan 26.67%.