Hananda Praditasari, Dyah Arum Retnowati, Latief Rakhman Hakim
{"title":"导演了一部由导演组成的电影《二十四小时多》,有一个主观的相机角度,将观众作为主角","authors":"Hananda Praditasari, Dyah Arum Retnowati, Latief Rakhman Hakim","doi":"10.24821/sense.v2i2.5080","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAKKarya tugas akhir penyutradaraan film fiksi drama “Dua Puluh Empat Jam Lebih” merupakan sebuah karya yang dikemas dengan angle kamera subjektif. Menceritakan tentang sudut pandang seorang laki-laki yang sangat mencintai kekasihnya, namun tidak direstui dari pihak orang tua perempuan. Dirinya tidak dapat menerima kenyataan sehingga mengalami trauma dan stres berkepanjangan.Film fiksi drama yang dikemas dengan angle kamera subjektif pada umumnya jarang digunakan. Konsep ini dipilih dengan pertimbangan akan memperlihatkan bentuk halusinasi seseorang yang mengalami gangguan jiwa skizofrenia yang penderitanya tidak dapat membedakan antara halusinasi dan kenyataan.Konsep estetika film “Dua Puluh Empat Jam Lebih” dengan angle kamera subjektif secara menyeluruh dari awal hingga akhir cerita. Membuat perekam dari titik pandang tokoh utama yang bertindak sebagai mata penonton. Angle kamera subjektif Adalah salah satu cara yang tepat untuk menempatkan penonton sebagai tokoh utama dalam setiap adegan. Kata Kunci : Penyutradaraan, Film Fiksi, Angle Kamera Subjektif","PeriodicalId":326029,"journal":{"name":"Sense: Journal of Film and Television Studies","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-03-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENYUTRADARAAN FILM DRAMA ”DUA PULUH EMPAT JAM LEBIH” DENGAN ANGLE KAMERA SUBJEKTIF UNTUK MENEMPATKAN PENONTON SEBAGAI TOKOH UTAMA\",\"authors\":\"Hananda Praditasari, Dyah Arum Retnowati, Latief Rakhman Hakim\",\"doi\":\"10.24821/sense.v2i2.5080\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRAKKarya tugas akhir penyutradaraan film fiksi drama “Dua Puluh Empat Jam Lebih” merupakan sebuah karya yang dikemas dengan angle kamera subjektif. Menceritakan tentang sudut pandang seorang laki-laki yang sangat mencintai kekasihnya, namun tidak direstui dari pihak orang tua perempuan. Dirinya tidak dapat menerima kenyataan sehingga mengalami trauma dan stres berkepanjangan.Film fiksi drama yang dikemas dengan angle kamera subjektif pada umumnya jarang digunakan. Konsep ini dipilih dengan pertimbangan akan memperlihatkan bentuk halusinasi seseorang yang mengalami gangguan jiwa skizofrenia yang penderitanya tidak dapat membedakan antara halusinasi dan kenyataan.Konsep estetika film “Dua Puluh Empat Jam Lebih” dengan angle kamera subjektif secara menyeluruh dari awal hingga akhir cerita. Membuat perekam dari titik pandang tokoh utama yang bertindak sebagai mata penonton. Angle kamera subjektif Adalah salah satu cara yang tepat untuk menempatkan penonton sebagai tokoh utama dalam setiap adegan. Kata Kunci : Penyutradaraan, Film Fiksi, Angle Kamera Subjektif\",\"PeriodicalId\":326029,\"journal\":{\"name\":\"Sense: Journal of Film and Television Studies\",\"volume\":\"22 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-03-05\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Sense: Journal of Film and Television Studies\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24821/sense.v2i2.5080\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sense: Journal of Film and Television Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24821/sense.v2i2.5080","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENYUTRADARAAN FILM DRAMA ”DUA PULUH EMPAT JAM LEBIH” DENGAN ANGLE KAMERA SUBJEKTIF UNTUK MENEMPATKAN PENONTON SEBAGAI TOKOH UTAMA
ABSTRAKKarya tugas akhir penyutradaraan film fiksi drama “Dua Puluh Empat Jam Lebih” merupakan sebuah karya yang dikemas dengan angle kamera subjektif. Menceritakan tentang sudut pandang seorang laki-laki yang sangat mencintai kekasihnya, namun tidak direstui dari pihak orang tua perempuan. Dirinya tidak dapat menerima kenyataan sehingga mengalami trauma dan stres berkepanjangan.Film fiksi drama yang dikemas dengan angle kamera subjektif pada umumnya jarang digunakan. Konsep ini dipilih dengan pertimbangan akan memperlihatkan bentuk halusinasi seseorang yang mengalami gangguan jiwa skizofrenia yang penderitanya tidak dapat membedakan antara halusinasi dan kenyataan.Konsep estetika film “Dua Puluh Empat Jam Lebih” dengan angle kamera subjektif secara menyeluruh dari awal hingga akhir cerita. Membuat perekam dari titik pandang tokoh utama yang bertindak sebagai mata penonton. Angle kamera subjektif Adalah salah satu cara yang tepat untuk menempatkan penonton sebagai tokoh utama dalam setiap adegan. Kata Kunci : Penyutradaraan, Film Fiksi, Angle Kamera Subjektif