{"title":"Syibhul 'Iddah bagi Suami dalam Perspektif Maqashid Al-Syariah","authors":"Asiyah, Rahmi Hidayati, Zufriani, Syamsiah Nur","doi":"10.51311/nuris.v10i1.506","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pembahasan tentang iddah sudah ada dan dikenal sejak zaman pra Islam. Kemudian setelah masuk Islam, iddah dilanjutkan karena bermanfaat bagi kelangsungan hidup istri dan suami. Kemudian secara perlahan ajaran Islam datang melakukan perubahan yang cukup mendasar, Islam datang dengan mencari adanya hak-hak perempuan terkait Iddah. Iddah bagi laki-laki (syibhul 'iddah) menjadi fokus utama dalam pembahasan tulisan ini. Sedangkan dalam konsep maqashid al-syariah, penulis berpendapat bahwa penerapan syibhul 'iddah merupakan kewajiban yang harus dijaga keberadaannya, berdasarkan kemaslahatan yang melatarbelakangi penetapannya dalam konsep kesetaraan dan perlindungan gender. hak perempuan. Penerapan iddah bagi laki-laki tidak berarti melanggar dan menciptakan hukum Islam yang baru. Padahal, pelaksanaan iddah bagi laki-laki ditujukan pada semangat pelaksanaan syariat Islam yang mempertimbangkan aspek kemaslahatan, khususnya dalam rangka memelihara keturunan (hifzh al nasl).","PeriodicalId":422118,"journal":{"name":"NUR EL-ISLAM : Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"NUR EL-ISLAM : Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51311/nuris.v10i1.506","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
关于iddah的讨论早在伊斯兰教之前就存在了。皈依伊斯兰教后,伊迪达继续受益于妻子和丈夫的生存。然后伊斯兰教的教义慢慢地带来了根本性的改变,伊斯兰教则寻求与Iddah相关的妇女权利。这篇文章主要集中在男人(shiibhul ' Iddah)身上。然而,在maqashid al- sharia的概念中,作者认为,根据其对平等和性别保护的理解背后的斗争,“shibhul 'iddah”的应用是维持其存在的义务。妇女的权利。对男人的采用并不意味着违反和创造新的伊斯兰法律。事实上,对男性的蔑视是对伊斯兰公司实施的一种精神,这种精神考虑到对男性的尊重,尤其是为了保护男性后代(hifzh al nasl)。
Syibhul 'Iddah bagi Suami dalam Perspektif Maqashid Al-Syariah
Pembahasan tentang iddah sudah ada dan dikenal sejak zaman pra Islam. Kemudian setelah masuk Islam, iddah dilanjutkan karena bermanfaat bagi kelangsungan hidup istri dan suami. Kemudian secara perlahan ajaran Islam datang melakukan perubahan yang cukup mendasar, Islam datang dengan mencari adanya hak-hak perempuan terkait Iddah. Iddah bagi laki-laki (syibhul 'iddah) menjadi fokus utama dalam pembahasan tulisan ini. Sedangkan dalam konsep maqashid al-syariah, penulis berpendapat bahwa penerapan syibhul 'iddah merupakan kewajiban yang harus dijaga keberadaannya, berdasarkan kemaslahatan yang melatarbelakangi penetapannya dalam konsep kesetaraan dan perlindungan gender. hak perempuan. Penerapan iddah bagi laki-laki tidak berarti melanggar dan menciptakan hukum Islam yang baru. Padahal, pelaksanaan iddah bagi laki-laki ditujukan pada semangat pelaksanaan syariat Islam yang mempertimbangkan aspek kemaslahatan, khususnya dalam rangka memelihara keturunan (hifzh al nasl).