Ahmad Yasim, Robertoes Koekoeh Koentjoro Wibowo, Kusnindar Priohutomo
{"title":"修理后渔业旗舰的主引擎和螺旋桨研究(KM案例研究)。渔夫2017-572)","authors":"Ahmad Yasim, Robertoes Koekoeh Koentjoro Wibowo, Kusnindar Priohutomo","doi":"10.29122/jurnalwave.v15i1.4724","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sinkroniasasi antara lambung, mesin utama dan propeller pada kapal perikanan 5 GT pasca reparasi perlu dikaji untuk memperoleh kecepatan dan mengotimalkan performa kapal. Penelitian diawali dengan memprediksi hambatan kapal menggunakan metode Van Oortmersen kemudian menganalisa sinkronisasi mesin dan propeller serta tahap akhir dilakukan optimasi. Hasil penelitian didapatkan sinkronisasi mesin dan propeller memenuhi kriteria dimana = = 1.98 kN, Ae/Aomin 0.44 < Ae/Aoprop 0.55, dan Faktor Load propeller 1.77 < Faktor Load mesin 2.91. Lebih lanjut, diketahui bahwa kapal memiliki kecepatan 7.3 knot yang mana telah memenuhi kecepatan desain yaitu berkisar 7-9 knot. Optimasi engine-propeller matching dilakukan dengan mengubah gearbox dari rasio 2.5 menjadi 2.2 namun hasilnya hanya menambah kecepatan sebesar 0.4 knot sehingga dinilai komposisi terbaik adalah mempertahankan mesin dan sistem penggerak kapal yang telah ada.","PeriodicalId":263381,"journal":{"name":"Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim","volume":"91 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"KAJIAN SINKRONISASI MESIN UTAMA DAN PROPELLER PADA KAPAL PERIKANAN PASCA REPARASI (STUDI KASUS KM. NELAYAN 2017-572)\",\"authors\":\"Ahmad Yasim, Robertoes Koekoeh Koentjoro Wibowo, Kusnindar Priohutomo\",\"doi\":\"10.29122/jurnalwave.v15i1.4724\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Sinkroniasasi antara lambung, mesin utama dan propeller pada kapal perikanan 5 GT pasca reparasi perlu dikaji untuk memperoleh kecepatan dan mengotimalkan performa kapal. Penelitian diawali dengan memprediksi hambatan kapal menggunakan metode Van Oortmersen kemudian menganalisa sinkronisasi mesin dan propeller serta tahap akhir dilakukan optimasi. Hasil penelitian didapatkan sinkronisasi mesin dan propeller memenuhi kriteria dimana = = 1.98 kN, Ae/Aomin 0.44 < Ae/Aoprop 0.55, dan Faktor Load propeller 1.77 < Faktor Load mesin 2.91. Lebih lanjut, diketahui bahwa kapal memiliki kecepatan 7.3 knot yang mana telah memenuhi kecepatan desain yaitu berkisar 7-9 knot. Optimasi engine-propeller matching dilakukan dengan mengubah gearbox dari rasio 2.5 menjadi 2.2 namun hasilnya hanya menambah kecepatan sebesar 0.4 knot sehingga dinilai komposisi terbaik adalah mempertahankan mesin dan sistem penggerak kapal yang telah ada.\",\"PeriodicalId\":263381,\"journal\":{\"name\":\"Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim\",\"volume\":\"91 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-08-19\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29122/jurnalwave.v15i1.4724\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29122/jurnalwave.v15i1.4724","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KAJIAN SINKRONISASI MESIN UTAMA DAN PROPELLER PADA KAPAL PERIKANAN PASCA REPARASI (STUDI KASUS KM. NELAYAN 2017-572)
Sinkroniasasi antara lambung, mesin utama dan propeller pada kapal perikanan 5 GT pasca reparasi perlu dikaji untuk memperoleh kecepatan dan mengotimalkan performa kapal. Penelitian diawali dengan memprediksi hambatan kapal menggunakan metode Van Oortmersen kemudian menganalisa sinkronisasi mesin dan propeller serta tahap akhir dilakukan optimasi. Hasil penelitian didapatkan sinkronisasi mesin dan propeller memenuhi kriteria dimana = = 1.98 kN, Ae/Aomin 0.44 < Ae/Aoprop 0.55, dan Faktor Load propeller 1.77 < Faktor Load mesin 2.91. Lebih lanjut, diketahui bahwa kapal memiliki kecepatan 7.3 knot yang mana telah memenuhi kecepatan desain yaitu berkisar 7-9 knot. Optimasi engine-propeller matching dilakukan dengan mengubah gearbox dari rasio 2.5 menjadi 2.2 namun hasilnya hanya menambah kecepatan sebesar 0.4 knot sehingga dinilai komposisi terbaik adalah mempertahankan mesin dan sistem penggerak kapal yang telah ada.