{"title":"沿海妇女交流模式:交流民族志研究","authors":"Yayah Nurhidayah","doi":"10.15575/CJIK.V1I2.5060","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Communication is bound by culture. As culture differs from one another, the communication practices and behaviors of individuals cared for in different cultures will have different communication methods. The coastal women's community is a sub-culture of the Cirebon community, besides having unique and distinctive characteristics, they have an important role in helping to increase the economic income of the fishermen's family. The involvement of coastal women in the public sphere is increasingly expanding their interactions and social relations, both with people inside and with outsiders. The implication is that coastal women are faced with various challenges in interactions that require communication competencies. Lack of understanding of the culture of the participants involved in the interaction will give rise to social conflict: such as quarrels, hostilities, misunderstandings and prejudices.Komunikasi itu terikat oleh budaya. Sebagaimana budaya berbeda antara satu dengan lainnya, maka praktek dan perilaku komunikasi individu-individu yang diasuh dalam budaya berbeda akan memiliki cara-cara komunikasi yang berbeda. Komunitas perempuan pesisir merupakan sub-kultur dari masyarakat Cirebon, selain memiliki karakteristik yang unik dan khas, mereka memiliki peran penting dalam membantu menambah penghasilan ekonomi keluarga nelayan. Keterlibatan perempuan pesisir di ranah publik, makin memperluas interaksi dan relasi sosialnya, baik dengan orang dalam maupun dengan orang luar. Implikasinya, perempuan pesisir dihadapkan pada berbagai tantangan dalam interaksi yang membutuhkan kompetensi komunikasi. Kurangnya pemahaman tentang budaya dari peserta yang terlibat dalam interaksi, akan melahirkan konflik sosial: seperti terjadi pertengkaran, permusuhan, salah paham dan prasangka.","PeriodicalId":346003,"journal":{"name":"Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":"{\"title\":\"Pola Komunikasi Perempuan Pesisir: Studi Etnografi Komunikasi\",\"authors\":\"Yayah Nurhidayah\",\"doi\":\"10.15575/CJIK.V1I2.5060\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Communication is bound by culture. As culture differs from one another, the communication practices and behaviors of individuals cared for in different cultures will have different communication methods. The coastal women's community is a sub-culture of the Cirebon community, besides having unique and distinctive characteristics, they have an important role in helping to increase the economic income of the fishermen's family. The involvement of coastal women in the public sphere is increasingly expanding their interactions and social relations, both with people inside and with outsiders. The implication is that coastal women are faced with various challenges in interactions that require communication competencies. Lack of understanding of the culture of the participants involved in the interaction will give rise to social conflict: such as quarrels, hostilities, misunderstandings and prejudices.Komunikasi itu terikat oleh budaya. Sebagaimana budaya berbeda antara satu dengan lainnya, maka praktek dan perilaku komunikasi individu-individu yang diasuh dalam budaya berbeda akan memiliki cara-cara komunikasi yang berbeda. Komunitas perempuan pesisir merupakan sub-kultur dari masyarakat Cirebon, selain memiliki karakteristik yang unik dan khas, mereka memiliki peran penting dalam membantu menambah penghasilan ekonomi keluarga nelayan. Keterlibatan perempuan pesisir di ranah publik, makin memperluas interaksi dan relasi sosialnya, baik dengan orang dalam maupun dengan orang luar. Implikasinya, perempuan pesisir dihadapkan pada berbagai tantangan dalam interaksi yang membutuhkan kompetensi komunikasi. Kurangnya pemahaman tentang budaya dari peserta yang terlibat dalam interaksi, akan melahirkan konflik sosial: seperti terjadi pertengkaran, permusuhan, salah paham dan prasangka.\",\"PeriodicalId\":346003,\"journal\":{\"name\":\"Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi\",\"volume\":\"11 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-06-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"4\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15575/CJIK.V1I2.5060\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15575/CJIK.V1I2.5060","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
摘要
交流受文化的制约。由于文化的不同,在不同文化中被照顾的个体的沟通实践和行为会有不同的沟通方式。沿海妇女社区是奇雷朋社区的一个亚文化,除了具有独特和鲜明的特点外,她们在帮助渔民家庭增加经济收入方面具有重要作用。沿海妇女在公共领域的参与日益扩大了她们与内地人和外地人的互动和社会关系。这意味着沿海妇女在需要沟通能力的互动中面临着各种挑战。缺乏对参与互动的参与者的文化的理解会引起社会冲突:如争吵、敌对、误解和偏见。Komunikasi itu terikat oleh budaya。Sebagaimana budaya berbeda antara satu dengan lainnya, maka praktek dan peraku komunikasi个人-个人yang diasuh dalam budaya berbeda akan memoriliki kara -cara komunikasi yang berbeda。中国人民共和国是一个亚文化国家,是一个亚文化国家,是一个亚文化国家,是一个亚文化国家,是一个亚文化国家,是一个亚文化国家。克特利巴坦副总统对公众,使成员之间的相互关系和社会关系的放松,拜登甘猩猩的dalam maupun登甘猩猩的luar。伊普里卡辛亚,副总统迪哈达普坎·巴巴多斯·丹丹甘·达拉姆·巴巴多斯·丹丹甘·达拉姆·巴巴多斯·康普顿·科莫尼卡西。Kurangnya pemahaman tentang budaya dari peserta yang terlibat dalam interaksi, akan melahirkan konflik social: seperti terjadi pertengkaran, permusuhan, salah paham dan prasangka。
Pola Komunikasi Perempuan Pesisir: Studi Etnografi Komunikasi
Communication is bound by culture. As culture differs from one another, the communication practices and behaviors of individuals cared for in different cultures will have different communication methods. The coastal women's community is a sub-culture of the Cirebon community, besides having unique and distinctive characteristics, they have an important role in helping to increase the economic income of the fishermen's family. The involvement of coastal women in the public sphere is increasingly expanding their interactions and social relations, both with people inside and with outsiders. The implication is that coastal women are faced with various challenges in interactions that require communication competencies. Lack of understanding of the culture of the participants involved in the interaction will give rise to social conflict: such as quarrels, hostilities, misunderstandings and prejudices.Komunikasi itu terikat oleh budaya. Sebagaimana budaya berbeda antara satu dengan lainnya, maka praktek dan perilaku komunikasi individu-individu yang diasuh dalam budaya berbeda akan memiliki cara-cara komunikasi yang berbeda. Komunitas perempuan pesisir merupakan sub-kultur dari masyarakat Cirebon, selain memiliki karakteristik yang unik dan khas, mereka memiliki peran penting dalam membantu menambah penghasilan ekonomi keluarga nelayan. Keterlibatan perempuan pesisir di ranah publik, makin memperluas interaksi dan relasi sosialnya, baik dengan orang dalam maupun dengan orang luar. Implikasinya, perempuan pesisir dihadapkan pada berbagai tantangan dalam interaksi yang membutuhkan kompetensi komunikasi. Kurangnya pemahaman tentang budaya dari peserta yang terlibat dalam interaksi, akan melahirkan konflik sosial: seperti terjadi pertengkaran, permusuhan, salah paham dan prasangka.