{"title":"Formulasi Serum Liposom Antosianin dari Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) untuk Antiaging","authors":"Ungsari Rizki Eka Purwanto, Lilies Wahyu Ariani, Anastasia Setyopuspito Pramitaningastuti","doi":"10.31596/CJP.V3I2.52","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian mengenai pemanfaatan limbah kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) saat ini telah banyak dilakukan, salah satunya adalah aktivitasnya sebagai antioksidan yang dapat bermanfaat sebagai kosmetik antiaging. Kesulitan dalam mempertahankan kandungan antosianin pada sediaan adalah hal yang paling sering ditemui. Potensinya sebagai antioksidan sering menurun seiring dengan penurunan kadar antosianin. Formulasi bentuk liposom merupakan salah satu cara yang dapat diaplikasikan untuk mengatasi keterbatasan stabilitas antosianin kulit buah naga merah yang mudah rusak oleh faktor lingkungan. Teknologi liposom juga telah terbukti efektif sebagai sistem penghantaran obat melalui kulit.Tujuan penellitian ini adalah untuk mengoptimasi komponen penyusun liposom antosianin kulit buah naga merah yang terdiri dari lesitin soya dan kolesterol untuk memperoleh penyerapan antosianin kulit buah naga merah yang maksimal. Optimasi liposom tersebut menggunakan metode optimasi Simplex Lattice Design dengan bantuan software Design Expert 10.0. Respon uji yang digunakan untuk optimasi liposom adalah persentase efisiensi penjerapan antosianin dan pH. Hasil menunjukkan, liposom yang paling optimum adalah liposom dengan komponen kolesterol dibanding lesitin = 0,647 : 0,353 dan terhidrasi oleh fase air dapar fosfat pH 7,4. Formula optimum memiliki rata-rata distribusi ukuran partikel sebesar 270,7 nm. Formula optimum yang didapat kemudian dimasukkan ke dalam basis serum sehingga menjadi sediaan serum liposom. Serum atau biasa disebut konsentrat, mengandung substansi aktif biologis sepuluh kali lebih banyak dibandingkan sediaan topikal lain, sehingga lebih cepat dan lebih efektif.Pengujian aktivitas antiaging serum liposom antosianin kulit buah naga merah dilakukan dengan pengujian aktivitas antioksidan secara invitro dengan metode DPPH. Hasil uji iritasi menunjukkan semua sediaan termasuk basis tidak menimbulkan iritasi pada hewan uji. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin sediaan serum liposom yang dihasilkan dapat berkhasiat, bersifat aman, dan tidak menimbulkan erhytema maupun udema bila diaplikasikan pada kulit.","PeriodicalId":135893,"journal":{"name":"Cendekia Journal of Pharmacy","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Cendekia Journal of Pharmacy","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31596/CJP.V3I2.52","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Formulasi Serum Liposom Antosianin dari Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) untuk Antiaging
Penelitian mengenai pemanfaatan limbah kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) saat ini telah banyak dilakukan, salah satunya adalah aktivitasnya sebagai antioksidan yang dapat bermanfaat sebagai kosmetik antiaging. Kesulitan dalam mempertahankan kandungan antosianin pada sediaan adalah hal yang paling sering ditemui. Potensinya sebagai antioksidan sering menurun seiring dengan penurunan kadar antosianin. Formulasi bentuk liposom merupakan salah satu cara yang dapat diaplikasikan untuk mengatasi keterbatasan stabilitas antosianin kulit buah naga merah yang mudah rusak oleh faktor lingkungan. Teknologi liposom juga telah terbukti efektif sebagai sistem penghantaran obat melalui kulit.Tujuan penellitian ini adalah untuk mengoptimasi komponen penyusun liposom antosianin kulit buah naga merah yang terdiri dari lesitin soya dan kolesterol untuk memperoleh penyerapan antosianin kulit buah naga merah yang maksimal. Optimasi liposom tersebut menggunakan metode optimasi Simplex Lattice Design dengan bantuan software Design Expert 10.0. Respon uji yang digunakan untuk optimasi liposom adalah persentase efisiensi penjerapan antosianin dan pH. Hasil menunjukkan, liposom yang paling optimum adalah liposom dengan komponen kolesterol dibanding lesitin = 0,647 : 0,353 dan terhidrasi oleh fase air dapar fosfat pH 7,4. Formula optimum memiliki rata-rata distribusi ukuran partikel sebesar 270,7 nm. Formula optimum yang didapat kemudian dimasukkan ke dalam basis serum sehingga menjadi sediaan serum liposom. Serum atau biasa disebut konsentrat, mengandung substansi aktif biologis sepuluh kali lebih banyak dibandingkan sediaan topikal lain, sehingga lebih cepat dan lebih efektif.Pengujian aktivitas antiaging serum liposom antosianin kulit buah naga merah dilakukan dengan pengujian aktivitas antioksidan secara invitro dengan metode DPPH. Hasil uji iritasi menunjukkan semua sediaan termasuk basis tidak menimbulkan iritasi pada hewan uji. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin sediaan serum liposom yang dihasilkan dapat berkhasiat, bersifat aman, dan tidak menimbulkan erhytema maupun udema bila diaplikasikan pada kulit.