{"title":"KESIAPSIAGAAN PETUGAS KESEHATAN DALAM MANAJEMEN BENCANA BANJIR BANDANG DI KECAMATAN KEBAYAKAN KABUPATEN ACEH TENGAH","authors":"Lisma Lisma, W. Wisnu, F. Frida","doi":"10.35907/bgjk.v14i1.211","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Banjir menjadi bencana alam dengan jumlah terbanyak di Indonesia. Berdasarkan rincian data bencana hidrometeorologi, kejadian banjir telah terjadi hingga sebanyak 1.065 kejadian di sepanjang tahun 2020. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan Sosiodemografi (umur, jenis kelamin, pendidikan, lama masa kerja dan profesi); pengalaman sebelumnya; pengetahuan; dan sikap terhadap kesiapsiagaan petugas kesehatan dalam manajemen banjir bandang di Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Kebayakan Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah pada bulan Agustus Tahun 2021. Populasi sebanyak 93 orang dan seluruhnya dijadikan sebagai sampel (total sampling). Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan usia, lama bekerja, praktek/pengalaman sebelumnya, pengetahuan dan sikap, sedangkan jenis kelamin, pendidikan dan profesi tidak ada hubungan terhadap kesiapsiagaan petugas kesehatan di Puskesmas Kebayakan Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah. Disarankan perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah daerah mengenai manajemen bencana, seperti penambahan tenaga kesehatan sesuai dengan Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia, upaya pengelola program dan pengawasan terhadap penanggulangan bencana mulai dari pra bencana, pada saat bencana dan pasca bencana dan perlu adanya pelatihan, gladi/simulasi, bekerjasama dengan lintas sektor khususnya untuk tenaga kesehatan mengenai manajemen bencana.","PeriodicalId":189670,"journal":{"name":"Bina Generasi : Jurnal Kesehatan","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bina Generasi : Jurnal Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35907/bgjk.v14i1.211","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KESIAPSIAGAAN PETUGAS KESEHATAN DALAM MANAJEMEN BENCANA BANJIR BANDANG DI KECAMATAN KEBAYAKAN KABUPATEN ACEH TENGAH
Banjir menjadi bencana alam dengan jumlah terbanyak di Indonesia. Berdasarkan rincian data bencana hidrometeorologi, kejadian banjir telah terjadi hingga sebanyak 1.065 kejadian di sepanjang tahun 2020. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan Sosiodemografi (umur, jenis kelamin, pendidikan, lama masa kerja dan profesi); pengalaman sebelumnya; pengetahuan; dan sikap terhadap kesiapsiagaan petugas kesehatan dalam manajemen banjir bandang di Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Kebayakan Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah pada bulan Agustus Tahun 2021. Populasi sebanyak 93 orang dan seluruhnya dijadikan sebagai sampel (total sampling). Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan usia, lama bekerja, praktek/pengalaman sebelumnya, pengetahuan dan sikap, sedangkan jenis kelamin, pendidikan dan profesi tidak ada hubungan terhadap kesiapsiagaan petugas kesehatan di Puskesmas Kebayakan Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah. Disarankan perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah daerah mengenai manajemen bencana, seperti penambahan tenaga kesehatan sesuai dengan Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia, upaya pengelola program dan pengawasan terhadap penanggulangan bencana mulai dari pra bencana, pada saat bencana dan pasca bencana dan perlu adanya pelatihan, gladi/simulasi, bekerjasama dengan lintas sektor khususnya untuk tenaga kesehatan mengenai manajemen bencana.