{"title":"在Morotai Sopi和Wayabula村的Sclumberger配置上,易受攻击的区域占星学鉴定","authors":"Firman - Firman","doi":"10.19184/jeneral.v2i2.28158","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Desa Sopi dan Wayabula merupakan wilayah dengan morfologi sedang hingga terjal, serta sering terjadi longsoran di wilayah tersebut. Identifikasi litologi area rawan longsor pada kedua desa dengan metode geolistrik resistivitas konfigurasi Sclumberger menjadi penting. Hasil pengukuran pada 3 lokasi (A, B, dan C) didapatkan range nilai resistivitas semu berturut-turut, yaitu 1,72-150,51 Ωm; 12,56-1367,04 Ωm; dan 0,83-201,12 Ωm. Litologi lokasi A Desa Sopi didominasi batupasir dan batugamping dengan nilai resistivitas batuan antara 0,7969-1952 Ωm dan batuan yang mudah longsor adalah batupasir akibat kandungan air yang banyak, pengaruh lapukan, serta bench jalan yang terlalu tegak. Litologi lokasi B Desa Wayabula didominasi batuan konglomerat dan batugamping dengan resistivitas batuan antara 7,51-972,6 Ωm, bagian yang mudah longsor adalah konglomerat akibat lepasnya semen pengikat antar butiran batuan dan faktor air, lapukan, serta bench jalan terlalu tegak. Litologi lokasi C Desa Wayabula didominasi pasir lempungan, konglomerat, batugamping dan batulanau dengan nilai resistivitas batuan antara 0,607-2135 Ωm, bagian yang mudah longsor adalah pasir lempungan dan konglomerat akibat air, lapukan serta bench jalan yang terlalu tegak. \n ","PeriodicalId":388071,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral (JENERAL)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Identifikasi Litologi Daerah Rawan Longsor Dengan Metode Geolistrik Konfigurasi Sclumberger Pada Desa Sopi dan Wayabula, Morotai\",\"authors\":\"Firman - Firman\",\"doi\":\"10.19184/jeneral.v2i2.28158\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Desa Sopi dan Wayabula merupakan wilayah dengan morfologi sedang hingga terjal, serta sering terjadi longsoran di wilayah tersebut. Identifikasi litologi area rawan longsor pada kedua desa dengan metode geolistrik resistivitas konfigurasi Sclumberger menjadi penting. Hasil pengukuran pada 3 lokasi (A, B, dan C) didapatkan range nilai resistivitas semu berturut-turut, yaitu 1,72-150,51 Ωm; 12,56-1367,04 Ωm; dan 0,83-201,12 Ωm. Litologi lokasi A Desa Sopi didominasi batupasir dan batugamping dengan nilai resistivitas batuan antara 0,7969-1952 Ωm dan batuan yang mudah longsor adalah batupasir akibat kandungan air yang banyak, pengaruh lapukan, serta bench jalan yang terlalu tegak. Litologi lokasi B Desa Wayabula didominasi batuan konglomerat dan batugamping dengan resistivitas batuan antara 7,51-972,6 Ωm, bagian yang mudah longsor adalah konglomerat akibat lepasnya semen pengikat antar butiran batuan dan faktor air, lapukan, serta bench jalan terlalu tegak. Litologi lokasi C Desa Wayabula didominasi pasir lempungan, konglomerat, batugamping dan batulanau dengan nilai resistivitas batuan antara 0,607-2135 Ωm, bagian yang mudah longsor adalah pasir lempungan dan konglomerat akibat air, lapukan serta bench jalan yang terlalu tegak. \\n \",\"PeriodicalId\":388071,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral (JENERAL)\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral (JENERAL)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.19184/jeneral.v2i2.28158\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknologi Sumberdaya Mineral (JENERAL)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19184/jeneral.v2i2.28158","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Identifikasi Litologi Daerah Rawan Longsor Dengan Metode Geolistrik Konfigurasi Sclumberger Pada Desa Sopi dan Wayabula, Morotai
Desa Sopi dan Wayabula merupakan wilayah dengan morfologi sedang hingga terjal, serta sering terjadi longsoran di wilayah tersebut. Identifikasi litologi area rawan longsor pada kedua desa dengan metode geolistrik resistivitas konfigurasi Sclumberger menjadi penting. Hasil pengukuran pada 3 lokasi (A, B, dan C) didapatkan range nilai resistivitas semu berturut-turut, yaitu 1,72-150,51 Ωm; 12,56-1367,04 Ωm; dan 0,83-201,12 Ωm. Litologi lokasi A Desa Sopi didominasi batupasir dan batugamping dengan nilai resistivitas batuan antara 0,7969-1952 Ωm dan batuan yang mudah longsor adalah batupasir akibat kandungan air yang banyak, pengaruh lapukan, serta bench jalan yang terlalu tegak. Litologi lokasi B Desa Wayabula didominasi batuan konglomerat dan batugamping dengan resistivitas batuan antara 7,51-972,6 Ωm, bagian yang mudah longsor adalah konglomerat akibat lepasnya semen pengikat antar butiran batuan dan faktor air, lapukan, serta bench jalan terlalu tegak. Litologi lokasi C Desa Wayabula didominasi pasir lempungan, konglomerat, batugamping dan batulanau dengan nilai resistivitas batuan antara 0,607-2135 Ωm, bagian yang mudah longsor adalah pasir lempungan dan konglomerat akibat air, lapukan serta bench jalan yang terlalu tegak.