Robby Aditya Putra, Hariya Toni, Aman Alias Jauhari, Pajrun Kamil
{"title":"宗教之间的沟通战略(Musi Rawas摄政中的儿童研究)","authors":"Robby Aditya Putra, Hariya Toni, Aman Alias Jauhari, Pajrun Kamil","doi":"10.32332/ATH_THARIQ.V4I2.2253","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Mes SAD Kabupaten Musi Rawas Utara ini memiliki peseta didik yang majemuk baik golongan maupun agama dimana mayoritas berasal dari dusun Kerta Dewa, Pulau Kidak, Sungai Kijang, Sungai Jernih, Nibung, Muara Tiku dan Tebing Tinggi. Juga terdapat mayoritas penganut agama Islam dan Kristen. Dengan kemajemukan diatas menjadikan Mes SAD lebih baik dalam berkomunikasi antara sesama dan menghargai kearifan-kearifan lokal, sehingga secara efektif dapat menghindarkan adanya benturan ataupun konflik antar kelompok masyarakat Mes SAD.Pada bidang budaya anak-anak Mes SAD menjaga dan menjunjung tinggi budaya dan adat istiadat yang diwarisi oleh para leluhur, hal ini terbukti masih berlakunya tatanan budaya yakni pencak silat, tari adat suku anak dalam dan laiannya.Dengan dibentuknya kelompok pencak silat dan tari pada anak-anak mes SAD, semakin menggambarkan pelestarian budaya, tentunya yang tidak bertentangan dengan agama dan hukum negara.Dalam aspek keagamaan Mes SAD mempunyai peserta didik yang heterogen dilihat dari agama dan keyakinan mereka. Secara kuantitas penganut Islam merupakan mayoritas dari peserta didik, akan tetapi komunikasi antar penganut agama terpelihara dan berjalan dengan baik. Perkembangan pembangunan di bidang spiritual dapat dilihat dari sarana peribadatan masing-masing agama. Oleh karena itu, adanya perbedaan agama antar masing-masing peserta didik di Mes SAD menjadi hal penting untuk mengetahui bagaimana komunikasi antar umat beragama yang dalam hal ini antara non muslim dan agama Islam. Jenis Penelitian ini adalah penelitian Lapangan (field research) yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan di lapangan.Dalam hal ini dilakukan di Mes SAD Kabupaten Muratara.Metode dalam penelitian dipakai dalam penelitian yang menghasilkan data deskriptif kualitatif.","PeriodicalId":446749,"journal":{"name":"Ath Thariq Jurnal Dakwah dan Komunikasi","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"STRATEGI KOMUNIKASI ANTAR UMAT BERAGAMA (Studi Suku Anak Dalam Kabupaten Musi Rawas Utara)\",\"authors\":\"Robby Aditya Putra, Hariya Toni, Aman Alias Jauhari, Pajrun Kamil\",\"doi\":\"10.32332/ATH_THARIQ.V4I2.2253\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Mes SAD Kabupaten Musi Rawas Utara ini memiliki peseta didik yang majemuk baik golongan maupun agama dimana mayoritas berasal dari dusun Kerta Dewa, Pulau Kidak, Sungai Kijang, Sungai Jernih, Nibung, Muara Tiku dan Tebing Tinggi. Juga terdapat mayoritas penganut agama Islam dan Kristen. Dengan kemajemukan diatas menjadikan Mes SAD lebih baik dalam berkomunikasi antara sesama dan menghargai kearifan-kearifan lokal, sehingga secara efektif dapat menghindarkan adanya benturan ataupun konflik antar kelompok masyarakat Mes SAD.Pada bidang budaya anak-anak Mes SAD menjaga dan menjunjung tinggi budaya dan adat istiadat yang diwarisi oleh para leluhur, hal ini terbukti masih berlakunya tatanan budaya yakni pencak silat, tari adat suku anak dalam dan laiannya.Dengan dibentuknya kelompok pencak silat dan tari pada anak-anak mes SAD, semakin menggambarkan pelestarian budaya, tentunya yang tidak bertentangan dengan agama dan hukum negara.Dalam aspek keagamaan Mes SAD mempunyai peserta didik yang heterogen dilihat dari agama dan keyakinan mereka. Secara kuantitas penganut Islam merupakan mayoritas dari peserta didik, akan tetapi komunikasi antar penganut agama terpelihara dan berjalan dengan baik. Perkembangan pembangunan di bidang spiritual dapat dilihat dari sarana peribadatan masing-masing agama. Oleh karena itu, adanya perbedaan agama antar masing-masing peserta didik di Mes SAD menjadi hal penting untuk mengetahui bagaimana komunikasi antar umat beragama yang dalam hal ini antara non muslim dan agama Islam. Jenis Penelitian ini adalah penelitian Lapangan (field research) yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan di lapangan.Dalam hal ini dilakukan di Mes SAD Kabupaten Muratara.Metode dalam penelitian dipakai dalam penelitian yang menghasilkan data deskriptif kualitatif.\",\"PeriodicalId\":446749,\"journal\":{\"name\":\"Ath Thariq Jurnal Dakwah dan Komunikasi\",\"volume\":\"49 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-12-22\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Ath Thariq Jurnal Dakwah dan Komunikasi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32332/ATH_THARIQ.V4I2.2253\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ath Thariq Jurnal Dakwah dan Komunikasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32332/ATH_THARIQ.V4I2.2253","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
STRATEGI KOMUNIKASI ANTAR UMAT BERAGAMA (Studi Suku Anak Dalam Kabupaten Musi Rawas Utara)
Mes SAD Kabupaten Musi Rawas Utara ini memiliki peseta didik yang majemuk baik golongan maupun agama dimana mayoritas berasal dari dusun Kerta Dewa, Pulau Kidak, Sungai Kijang, Sungai Jernih, Nibung, Muara Tiku dan Tebing Tinggi. Juga terdapat mayoritas penganut agama Islam dan Kristen. Dengan kemajemukan diatas menjadikan Mes SAD lebih baik dalam berkomunikasi antara sesama dan menghargai kearifan-kearifan lokal, sehingga secara efektif dapat menghindarkan adanya benturan ataupun konflik antar kelompok masyarakat Mes SAD.Pada bidang budaya anak-anak Mes SAD menjaga dan menjunjung tinggi budaya dan adat istiadat yang diwarisi oleh para leluhur, hal ini terbukti masih berlakunya tatanan budaya yakni pencak silat, tari adat suku anak dalam dan laiannya.Dengan dibentuknya kelompok pencak silat dan tari pada anak-anak mes SAD, semakin menggambarkan pelestarian budaya, tentunya yang tidak bertentangan dengan agama dan hukum negara.Dalam aspek keagamaan Mes SAD mempunyai peserta didik yang heterogen dilihat dari agama dan keyakinan mereka. Secara kuantitas penganut Islam merupakan mayoritas dari peserta didik, akan tetapi komunikasi antar penganut agama terpelihara dan berjalan dengan baik. Perkembangan pembangunan di bidang spiritual dapat dilihat dari sarana peribadatan masing-masing agama. Oleh karena itu, adanya perbedaan agama antar masing-masing peserta didik di Mes SAD menjadi hal penting untuk mengetahui bagaimana komunikasi antar umat beragama yang dalam hal ini antara non muslim dan agama Islam. Jenis Penelitian ini adalah penelitian Lapangan (field research) yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan di lapangan.Dalam hal ini dilakukan di Mes SAD Kabupaten Muratara.Metode dalam penelitian dipakai dalam penelitian yang menghasilkan data deskriptif kualitatif.