{"title":"分析印尼银行(KPW)的清算机制(BI) lhoumawe","authors":"J. Putri, Ratna Sari Dewi","doi":"10.52490/at-tijarah.v1i2.713","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study aims to explain the clearing mechanism at Bank Indonesia Lhokseumawe City, to determine the constraints that occur in the clearing mechanism. This research is a field study or also called the type of field research, which is obtaining data from research objects by collecting data extracted from field data sources, namely from informants. The conclusions that the authors conclude in this study are as follows: 1. The clearing mechanism is carried out with several mechanisms, first, the company (the bank) sends payment data to the sending bank, second, the sending bank sends the transaction to the SKNBI the receiving bank receives transaction data and funds from the settlement, then third, the receiving bank verifies the name and account number of the customer recipient, if it is not appropriate, the director must be in bulk format, fourth, the recipient bank will forward the transaction to the customer's account The obstacle faced by BI in the clearing mechanism is the existence of network disruptions during the clearing process, so that Bank Indonesia needs to conduct bilateral transactions or clearing processes between banks using the RTGS system. Network disruption can occur nationally or locally experienced by each region or office, especially the Bank in Lhokseumawe City. \nKeyword: Clearing Mechanism, Bank Indonesia. \n \nAbstrak \nPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mekanisme kliring di Bank Indonesia Kota Lhokseumawe, untuk mengetahui kendala yang terjadi pada mekanisme kliring. Penelitian ini adalah penelitian lapangan atau disebut juga jenis penelitian lapangan, yaitu memperoleh data dari objek penelitian dengan mengumpulkan data yang diambil dari sumber data lapangan, yaitu dari informan. Kesimpulan yang penulis simpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mekanisme kliring dilakukan dengan beberapa mekanisme, pertama, perusahaan (bank) mengirim data pembayaran ke bank pengirim, kedua, bank pengirim mengirim transaksi ke SKNBI bank penerima menerima data transaksi dan dana dari penyelesaian, kemudian ketiga, bank penerima memverifikasi nama dan nomor rekening penerima pelanggan, jika tidak sesuai, direktur harus dalam format massal, keempat, bank penerima akan meneruskan transaksi ke rekening nasabah. Kendala yang dihadapi BI dalam mekanisme kliring adalah adanya gangguan jaringan selama proses kliring, sehingga Bank Indonesia perlu melakukan transaksi bilateral atau proses kliring antar bank menggunakan sistem RTGS. Gangguan jaringan dapat terjadi secara nasional atau lokal oleh masing-masing wilayah atau kantor, terutama Bank di Kota Lhokseumawe. \nKata kunci: Mekanisme Kliring, Bank Indonesia.","PeriodicalId":354867,"journal":{"name":"AT-TIJARAH: Jurnal Penelitian Keuangan dan Perbankan Syariah","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"ANALISIS MEKANISME KLIRING PADA KANTOR PERWAKILAN (KPW) BANK INDONESIA (BI) LHOKSEUMAWE\",\"authors\":\"J. Putri, Ratna Sari Dewi\",\"doi\":\"10.52490/at-tijarah.v1i2.713\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This study aims to explain the clearing mechanism at Bank Indonesia Lhokseumawe City, to determine the constraints that occur in the clearing mechanism. This research is a field study or also called the type of field research, which is obtaining data from research objects by collecting data extracted from field data sources, namely from informants. The conclusions that the authors conclude in this study are as follows: 1. The clearing mechanism is carried out with several mechanisms, first, the company (the bank) sends payment data to the sending bank, second, the sending bank sends the transaction to the SKNBI the receiving bank receives transaction data and funds from the settlement, then third, the receiving bank verifies the name and account number of the customer recipient, if it is not appropriate, the director must be in bulk format, fourth, the recipient bank will forward the transaction to the customer's account The obstacle faced by BI in the clearing mechanism is the existence of network disruptions during the clearing process, so that Bank Indonesia needs to conduct bilateral transactions or clearing processes between banks using the RTGS system. Network disruption can occur nationally or locally experienced by each region or office, especially the Bank in Lhokseumawe City. \\nKeyword: Clearing Mechanism, Bank Indonesia. \\n \\nAbstrak \\nPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mekanisme kliring di Bank Indonesia Kota Lhokseumawe, untuk mengetahui kendala yang terjadi pada mekanisme kliring. Penelitian ini adalah penelitian lapangan atau disebut juga jenis penelitian lapangan, yaitu memperoleh data dari objek penelitian dengan mengumpulkan data yang diambil dari sumber data lapangan, yaitu dari informan. Kesimpulan yang penulis simpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mekanisme kliring dilakukan dengan beberapa mekanisme, pertama, perusahaan (bank) mengirim data pembayaran ke bank pengirim, kedua, bank pengirim mengirim transaksi ke SKNBI bank penerima menerima data transaksi dan dana dari penyelesaian, kemudian ketiga, bank penerima memverifikasi nama dan nomor rekening penerima pelanggan, jika tidak sesuai, direktur harus dalam format massal, keempat, bank penerima akan meneruskan transaksi ke rekening nasabah. Kendala yang dihadapi BI dalam mekanisme kliring adalah adanya gangguan jaringan selama proses kliring, sehingga Bank Indonesia perlu melakukan transaksi bilateral atau proses kliring antar bank menggunakan sistem RTGS. Gangguan jaringan dapat terjadi secara nasional atau lokal oleh masing-masing wilayah atau kantor, terutama Bank di Kota Lhokseumawe. \\nKata kunci: Mekanisme Kliring, Bank Indonesia.\",\"PeriodicalId\":354867,\"journal\":{\"name\":\"AT-TIJARAH: Jurnal Penelitian Keuangan dan Perbankan Syariah\",\"volume\":\"46 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-12-27\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"AT-TIJARAH: Jurnal Penelitian Keuangan dan Perbankan Syariah\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.52490/at-tijarah.v1i2.713\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AT-TIJARAH: Jurnal Penelitian Keuangan dan Perbankan Syariah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52490/at-tijarah.v1i2.713","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
本研究旨在解释印尼银行Lhokseumawe City的清算机制,以确定清算机制中发生的制约因素。本研究是一种实地研究,也称为实地研究的类型,是通过收集从实地数据源,即从举报人那里提取的数据,从研究对象那里获得数据。作者在本研究中得出的结论如下:1。清算机制是通过几个机制进行的,第一,公司(银行)将支付数据发送给发送银行,第二,发送银行将交易发送给SKNBI,接收银行从结算中接收交易数据和资金,然后第三,接收银行验证客户收款人的姓名和账号,如果不合适,必须以批量格式进行,第四,BI在清算机制中面临的障碍是清算过程中存在网络中断,因此bank Indonesia需要使用RTGS系统进行银行间的双边交易或清算过程。网络中断可能在全国范围内发生,也可能在当地发生,每个地区或办事处都会经历这种情况,尤其是世行在Lhokseumawe市的办事处。关键词:清算机制;印尼银行;【摘要】Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mekanisme kliing di Bank Indonesia Kota Lhokseumawe, untuk mengetahui kendala yang terjadi pada mekanisme kliing。Penelitian ini adalah Penelitian lapangan atau disebut juga jenis Penelitian lapangan, yitu memperoleh数据统计对象Penelitian dengan mengumpulkan数据统计数字数据统计,yitu dari informan。[1] [footnoteref: 1] [footnoteref: 1]。Mekanisme kliing dilakukan dengan beberapa Mekanisme, pertama, perusahaan (bank) mengirim数据pembayaran ke bank pengirim mengirim transaksi ke SKNBI bank penerima mengirim数据transaksi dan dana dari penelesaian, kemudian ketiga, bank penerima memverifii nama dan nomor rekeening penerima pelanggan, jika tidak sesuai, dirktur harus dalam格式massal, keempat, bank penerima akan meneruskan transaksi ke rekeening nasabah。Kendala yang dihadapi BI dalam mekanisme kliing adalah adanya gangguan jaringan和selama prokliing, sehinga Bank印度尼西亚perlu melakukan transaksi双边atau prokliing antar Bank menggunakan system RTGS。港官jaringan dapat terjadi secara国家银行和地方银行。Kata kunci: Mekanisme Kliring,印度尼西亚银行。
ANALISIS MEKANISME KLIRING PADA KANTOR PERWAKILAN (KPW) BANK INDONESIA (BI) LHOKSEUMAWE
This study aims to explain the clearing mechanism at Bank Indonesia Lhokseumawe City, to determine the constraints that occur in the clearing mechanism. This research is a field study or also called the type of field research, which is obtaining data from research objects by collecting data extracted from field data sources, namely from informants. The conclusions that the authors conclude in this study are as follows: 1. The clearing mechanism is carried out with several mechanisms, first, the company (the bank) sends payment data to the sending bank, second, the sending bank sends the transaction to the SKNBI the receiving bank receives transaction data and funds from the settlement, then third, the receiving bank verifies the name and account number of the customer recipient, if it is not appropriate, the director must be in bulk format, fourth, the recipient bank will forward the transaction to the customer's account The obstacle faced by BI in the clearing mechanism is the existence of network disruptions during the clearing process, so that Bank Indonesia needs to conduct bilateral transactions or clearing processes between banks using the RTGS system. Network disruption can occur nationally or locally experienced by each region or office, especially the Bank in Lhokseumawe City.
Keyword: Clearing Mechanism, Bank Indonesia.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mekanisme kliring di Bank Indonesia Kota Lhokseumawe, untuk mengetahui kendala yang terjadi pada mekanisme kliring. Penelitian ini adalah penelitian lapangan atau disebut juga jenis penelitian lapangan, yaitu memperoleh data dari objek penelitian dengan mengumpulkan data yang diambil dari sumber data lapangan, yaitu dari informan. Kesimpulan yang penulis simpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mekanisme kliring dilakukan dengan beberapa mekanisme, pertama, perusahaan (bank) mengirim data pembayaran ke bank pengirim, kedua, bank pengirim mengirim transaksi ke SKNBI bank penerima menerima data transaksi dan dana dari penyelesaian, kemudian ketiga, bank penerima memverifikasi nama dan nomor rekening penerima pelanggan, jika tidak sesuai, direktur harus dalam format massal, keempat, bank penerima akan meneruskan transaksi ke rekening nasabah. Kendala yang dihadapi BI dalam mekanisme kliring adalah adanya gangguan jaringan selama proses kliring, sehingga Bank Indonesia perlu melakukan transaksi bilateral atau proses kliring antar bank menggunakan sistem RTGS. Gangguan jaringan dapat terjadi secara nasional atau lokal oleh masing-masing wilayah atau kantor, terutama Bank di Kota Lhokseumawe.
Kata kunci: Mekanisme Kliring, Bank Indonesia.