{"title":"KETAKUTAN AKAN VIRUS CORONA PADA TENAGA KERJA DI KALIMANTAN TIMUR DENGAN FCV-19S (FEAR OF COVID-19 SCALE)","authors":"R. Susanti, Reny Noviasty, Riza Hayati Ifroh","doi":"10.51602/cmhp.v5i1.73","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACTThe socio-demographic survey of the impact of COVID-19 involving 87,379 respondents in 2020 provides information on the level of public concern about the condition of COVID-19. The COVID-19 pandemic has made major changes in people's lives, the necessity to isolate themselves from the outside world and the uncertainty of when the pandemic will end are thought to affect the mental health of every individual. This study aims to identify fear of coronavirus 19 in all workers in the East Kalimantan region in 2021. The method used is a web-based quantitative survey with a cross-sectional approach. This study uses a snowball sampling technique, and there is no element of coercion in filling out the survey. 202 respondents were willing to fill out a complete survey from various employment sectors with the majority coming from the Education sector (46.53%), the Health services sector (14.85%), then 10.89% were workers in the government administration sector. 56.9% of workers are female and 43.1% are male with the highest education level being D3/equivalent at 47%. In the measurement results using FCV-19S, information was obtained that the respondent's level of fear was the most on the item of discomfort in thinking about the corona (x = 2.95), fear of losing their life due to corona (x = 2.60) and nervous or anxious when watching the news about the coronavirus. Corona (x = 2.40). This study concludes that the fear of the coronavirus 19 reached a maximum value of 25 with an average of 13.95. The higher this score, the respondents, in this case, are workers who have a higher fear of the coronavirus 19. \nABSTRAKSurvei sosial demografi dampak COVID 19 yang melibatkan 87.379 responden pada tahun 2020 memberikan informasi tingkat kekhawatiran masyarakat terhadap kondisi COVID 19. Pandemi COVID 19 membuat perubahan besar dalam kehidupan masyarakat, keharusan untuk mengisolasi diri dari dunia luar dan ketidakpastian kapan akan berakhirnya pandemi diduga mempengaruhi Kesehatan mental setiap individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ketakutan terhadap virus corona 19 pada seluruh tenaga kerja di wilayah Kalimantan timur pada tahun 2021. Metode yang digunakan adalah survei kuantitatif berbasis web dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan Teknik snowball sampling, dan tidak ada unsur paksaan dalam mengisi survei. 202 responden bersedia mengisi survei secara lengkap yang berasal dari berbagai sektor pekerjaan dengan mayoritas berasal dari sektor Pendidikan (46,53%), sektor jasa Kesehatan (14,85%), kemudian 10,89% adalah pekerja di bidang administrasi pemerintahan. 56,9% pekerja berjenis kelamin Wanita dan 43,1% adalah laki-laki dengan tingkat Pendidikan terbanyak adalah D3/ sederajat sebesar 47%. Pada hasil pengukuran menggunakan FCV-19S diperoleh informasi bahwa tingkat ketakutan responden paling banyak pada item ketidaknyamanan dalam memikirkan corona (x = 2,95) ketakutan kehilangan nyawa karena corona (x = 2,60) dan gugup atau cemas Ketika menonton berita tentang corona (x = 2,40). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ketakutan terhadap virus corona 19 mencapai nilai maksimum 25 dengan rerata 13,95. Semakin tinggi skor ini, maka responden dalam hal ini adalah pekerja memiliki ketakutan yang lebih tinggi terhadap virus corona 19.","PeriodicalId":177011,"journal":{"name":"Journal of Community Mental Health and Public Policy","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Community Mental Health and Public Policy","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51602/cmhp.v5i1.73","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
【摘要】针对2019冠状病毒病(COVID-19)影响的社会人口调查在2020年共有87,379名受访者参与,提供了公众对COVID-19状况关注程度的信息。COVID-19大流行给人们的生活带来了重大变化,人们认为,与外界隔离的必要性以及大流行何时结束的不确定性会影响到每个人的心理健康。本研究旨在确定2021年东加里曼丹地区所有工人对冠状病毒的恐惧。使用的方法是基于网络的定量调查与横断面方法。本研究采用滚雪球抽样技术,在填写调查问卷时不存在强迫因素。202名受访者愿意填写来自各个就业部门的完整调查,其中大多数来自教育部门(46.53%),卫生服务部门(14.85%),然后是政府行政部门的工作人员10.89%。56.9%的工人是女性,43.1%是男性,最高教育水平为D3/同等学历,占47%。在FCV-19S的测量结果中,得到的信息是,被调查者在想到冠状病毒时感到不适(x = 2.95)、害怕因冠状病毒而丧生(x = 2.60)、在观看冠状病毒新闻时感到紧张或焦虑的恐惧程度最高。Corona (x = 2.40)。该研究得出结论,对冠状病毒19的恐惧达到最大值25,平均为13.95。这个分数越高,在这种情况下,受访者是对冠状病毒有更高恐惧的工人。[摘要]对2019冠状病毒病社会人口学调查杨茂波87.379名受访者进行了调查,并于2020年1月1日公布了2019冠状病毒病社会人口学调查结果。2019冠状病毒病(COVID - 19)成员,秘鲁人,印度人,印度人,印度人,印度人,印度人,印度人,印度人,印度人,印度人,印度人,印度人,印度人。Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ketakutan terhadap virus corona 19 pada seluruh tenaga kerja di wilayan加里曼丹timur pada tahun 2021。方法阳迪古纳坎adalah测量定量的基础上,网登和横断面。Penelitian ini menggunakan Teknik雪球抽样,dan tidak ada unsur paksaan dalam mengisi调查。202名回答者分别为:调查对象、调查对象、调查对象、调查对象、调查对象、调查对象、调查对象、调查对象、调查对象、调查对象、调查对象、调查对象、调查对象、调查对象、调查对象、调查对象、调查对象、调查对象、调查对象、调查对象、调查对象、调查对象、调查对象、调查对象、调查对象、调查对象等。56,9% pekerja berjenis kelamin Wanita dan 43,1% adalah laki-laki dengan tingkat Pendidikan terbanyak adalah D3/ sederajat sebesar 47%Pada hasil pengukuran menggunakan FCV-19S diperoleh informasi bahwa tingkat ketakutan respondpalyak pakak项目ketidaknyamanan dalam memikirkan日冕(x = 2,95) ketakutan kehilangan nyawa karena日冕(x = 2,60)和gugup atau cemas Ketika menonton berita tentang日冕(x = 2,40)。[j] [j] [j] [j] [j] [j] [j] [j] [j]。林志刚,林志刚,林志刚,林志刚,林志刚,林志刚,林志刚,林志刚,林志刚,林志刚,林志刚,林志刚
KETAKUTAN AKAN VIRUS CORONA PADA TENAGA KERJA DI KALIMANTAN TIMUR DENGAN FCV-19S (FEAR OF COVID-19 SCALE)
ABSTRACTThe socio-demographic survey of the impact of COVID-19 involving 87,379 respondents in 2020 provides information on the level of public concern about the condition of COVID-19. The COVID-19 pandemic has made major changes in people's lives, the necessity to isolate themselves from the outside world and the uncertainty of when the pandemic will end are thought to affect the mental health of every individual. This study aims to identify fear of coronavirus 19 in all workers in the East Kalimantan region in 2021. The method used is a web-based quantitative survey with a cross-sectional approach. This study uses a snowball sampling technique, and there is no element of coercion in filling out the survey. 202 respondents were willing to fill out a complete survey from various employment sectors with the majority coming from the Education sector (46.53%), the Health services sector (14.85%), then 10.89% were workers in the government administration sector. 56.9% of workers are female and 43.1% are male with the highest education level being D3/equivalent at 47%. In the measurement results using FCV-19S, information was obtained that the respondent's level of fear was the most on the item of discomfort in thinking about the corona (x = 2.95), fear of losing their life due to corona (x = 2.60) and nervous or anxious when watching the news about the coronavirus. Corona (x = 2.40). This study concludes that the fear of the coronavirus 19 reached a maximum value of 25 with an average of 13.95. The higher this score, the respondents, in this case, are workers who have a higher fear of the coronavirus 19.
ABSTRAKSurvei sosial demografi dampak COVID 19 yang melibatkan 87.379 responden pada tahun 2020 memberikan informasi tingkat kekhawatiran masyarakat terhadap kondisi COVID 19. Pandemi COVID 19 membuat perubahan besar dalam kehidupan masyarakat, keharusan untuk mengisolasi diri dari dunia luar dan ketidakpastian kapan akan berakhirnya pandemi diduga mempengaruhi Kesehatan mental setiap individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ketakutan terhadap virus corona 19 pada seluruh tenaga kerja di wilayah Kalimantan timur pada tahun 2021. Metode yang digunakan adalah survei kuantitatif berbasis web dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan Teknik snowball sampling, dan tidak ada unsur paksaan dalam mengisi survei. 202 responden bersedia mengisi survei secara lengkap yang berasal dari berbagai sektor pekerjaan dengan mayoritas berasal dari sektor Pendidikan (46,53%), sektor jasa Kesehatan (14,85%), kemudian 10,89% adalah pekerja di bidang administrasi pemerintahan. 56,9% pekerja berjenis kelamin Wanita dan 43,1% adalah laki-laki dengan tingkat Pendidikan terbanyak adalah D3/ sederajat sebesar 47%. Pada hasil pengukuran menggunakan FCV-19S diperoleh informasi bahwa tingkat ketakutan responden paling banyak pada item ketidaknyamanan dalam memikirkan corona (x = 2,95) ketakutan kehilangan nyawa karena corona (x = 2,60) dan gugup atau cemas Ketika menonton berita tentang corona (x = 2,40). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ketakutan terhadap virus corona 19 mencapai nilai maksimum 25 dengan rerata 13,95. Semakin tinggi skor ini, maka responden dalam hal ini adalah pekerja memiliki ketakutan yang lebih tinggi terhadap virus corona 19.