{"title":"Pemetaan Tingkat Kerentanan Longsor Kecamatan Padang Batung Kabupaten Hulu Sungai Selatan","authors":"Aswin Nur Saputra, Deasy Arisanty, Noval Pandani","doi":"10.20527/jpg.v9i2.12749","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tanah longsor yang sering terjadi di daerah dengan keadaan tofografi seperti di daerah Kecamatan Padang Batung. Pemetaan Longsor dilakukan dengan cara pemetaan extraterrestrial yaitu pemetaan dengan menggunakan teknik pengindraan jauh (remote sensing). Data pengindraan jauh yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra sentinel 2A, citra satelit TRMM, data elevasi dari DEMNAS, dan peta jenis tanah dari pusat penelitian tanah dan agroklimat (puslittanak) yang kemudian diubah kedalam bentuk digital. Pengolahan data digital menggunakan software ArcGIS dengan menggabungkan dan menganalisis data yang diperoleh menggunakan teknik analisis data weighted overlay, dengan memasukan data curah hujan, jenis tanah, lemiringan lereng, tutupan lahan, tingkat kerapatan vegetasi sebagai variabel pengukur kerentanan longsor. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk peta, kemudian dilakukan pengukuran keakuratannya dengan metode survey lapangan atau validasi map to survey, hasil survey lapangan dihitung menggunakan confusion matrix dan memperoleh hasil tingkat keakuratan 85.714%. Tingkat kerentanan longsor di Kecamatan Padang Batung dibagi menjadi 5 tingkat kerentanan, dari penelitian ini diketahui bahwa seluas 32km2 berada di tingkat kerentanan sangat rendah, 81km2 berada ditingkat kerentanan rendah, 74km2 berada ditingkat kerentanan sedang, 21km2 berada ditingkat kerentanan tinggi dan 0,269km2 atau 269m2 berada ditingkat kerentanan sangat tinggi, dari total luas keseluruhan wilayah 201 km2.","PeriodicalId":143161,"journal":{"name":"JPG (Jurnal Pendidikan Geografi)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JPG (Jurnal Pendidikan Geografi)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/jpg.v9i2.12749","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pemetaan Tingkat Kerentanan Longsor Kecamatan Padang Batung Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Tanah longsor yang sering terjadi di daerah dengan keadaan tofografi seperti di daerah Kecamatan Padang Batung. Pemetaan Longsor dilakukan dengan cara pemetaan extraterrestrial yaitu pemetaan dengan menggunakan teknik pengindraan jauh (remote sensing). Data pengindraan jauh yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra sentinel 2A, citra satelit TRMM, data elevasi dari DEMNAS, dan peta jenis tanah dari pusat penelitian tanah dan agroklimat (puslittanak) yang kemudian diubah kedalam bentuk digital. Pengolahan data digital menggunakan software ArcGIS dengan menggabungkan dan menganalisis data yang diperoleh menggunakan teknik analisis data weighted overlay, dengan memasukan data curah hujan, jenis tanah, lemiringan lereng, tutupan lahan, tingkat kerapatan vegetasi sebagai variabel pengukur kerentanan longsor. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk peta, kemudian dilakukan pengukuran keakuratannya dengan metode survey lapangan atau validasi map to survey, hasil survey lapangan dihitung menggunakan confusion matrix dan memperoleh hasil tingkat keakuratan 85.714%. Tingkat kerentanan longsor di Kecamatan Padang Batung dibagi menjadi 5 tingkat kerentanan, dari penelitian ini diketahui bahwa seluas 32km2 berada di tingkat kerentanan sangat rendah, 81km2 berada ditingkat kerentanan rendah, 74km2 berada ditingkat kerentanan sedang, 21km2 berada ditingkat kerentanan tinggi dan 0,269km2 atau 269m2 berada ditingkat kerentanan sangat tinggi, dari total luas keseluruhan wilayah 201 km2.