{"title":"影响2011-2020年班腾省贫民人数的因素","authors":"Fadila Mirawati, Nur Feriyanto","doi":"10.20885/jkek.vol2.iss1.art9","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Objective – This study aims to determine the factors influencing the number of poor population in the Banten Province from 2011 to 2020. The factors considered in this study include Years of Education, Life Expectancy, and Minimum Wage.Method – The research method used in this study is panel data regression using the software Eviews 9. The panel data regression analysis resulted in a suitable model for the final estimation, which is the Fixed Effect Model.Findings – The research findings indicate that the variable Years of Education has a negative and significant effect on the number of poor population in the Banten Province. The variable Life Expectancy also has a negative and significant effect on the number of poor population in the Banten Province. On the other hand, the Minimum Wage variable has a positive and significant effect on the number of poor population in the Banten Province.Implications – The increased productivity of the community affects the output produced by companies, leading to an increase in their income. This, in turn, results in higher wages for employees. With increased wages, employees can allocate their income to start or initiate side businesses, which will require additional daily/contract workers. The establishment of these businesses reduces or breaks the chain of unemployment in the community, thereby reducing the number of poor population in the Banten Province.Originality – This research contributes to the development of an empirical study of poverty in Indonesia using a panel data approach. \nAbstrakTujuan – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk miskin di Provinsi Banten dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2020. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penelitian ini meliputi Lama Pendidikan, Angka Harapan Hidup, dan Upah Minimum. Metode – Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel dengan menggunakan software Eviews 9. Analisis regresi data panel menghasilkan model yang sesuai untuk estimasi akhir yaitu Fixed Effect Model. Temuan – Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Lama Pendidikan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Banten. Variabel Angka Harapan Hidup juga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Banten. Sedangkan variabel Upah Minimum berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Banten. Implikasi – Produktivitas masyarakat yang meningkat mempengaruhi output yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga berujung pada peningkatan pendapatan mereka. Hal ini, pada gilirannya, menghasilkan upah yang lebih tinggi bagi karyawan. Dengan kenaikan upah, karyawan dapat mengalokasikan penghasilannya untuk memulai atau merintis usaha sampingan, yang membutuhkan tambahan tenaga harian/kontrak. Berdirinya usaha-usaha tersebut mengurangi atau memutus mata rantai pengangguran di masyarakat sehingga mengurangi jumlah penduduk miskin di Provinsi Banten.Orisinalitas – Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan kajian empiris tentang kemiskinan di Indonesia dengan menggunakan pendekatan panel data.","PeriodicalId":287801,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Ekonomi dan Keuangan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Faktor-Faktor yang memengaruhi jumlah penduduk miskin di Provinsi Banten Tahun 2011-2020\",\"authors\":\"Fadila Mirawati, Nur Feriyanto\",\"doi\":\"10.20885/jkek.vol2.iss1.art9\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Objective – This study aims to determine the factors influencing the number of poor population in the Banten Province from 2011 to 2020. The factors considered in this study include Years of Education, Life Expectancy, and Minimum Wage.Method – The research method used in this study is panel data regression using the software Eviews 9. The panel data regression analysis resulted in a suitable model for the final estimation, which is the Fixed Effect Model.Findings – The research findings indicate that the variable Years of Education has a negative and significant effect on the number of poor population in the Banten Province. The variable Life Expectancy also has a negative and significant effect on the number of poor population in the Banten Province. On the other hand, the Minimum Wage variable has a positive and significant effect on the number of poor population in the Banten Province.Implications – The increased productivity of the community affects the output produced by companies, leading to an increase in their income. This, in turn, results in higher wages for employees. With increased wages, employees can allocate their income to start or initiate side businesses, which will require additional daily/contract workers. The establishment of these businesses reduces or breaks the chain of unemployment in the community, thereby reducing the number of poor population in the Banten Province.Originality – This research contributes to the development of an empirical study of poverty in Indonesia using a panel data approach. \\nAbstrakTujuan – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk miskin di Provinsi Banten dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2020. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penelitian ini meliputi Lama Pendidikan, Angka Harapan Hidup, dan Upah Minimum. Metode – Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel dengan menggunakan software Eviews 9. Analisis regresi data panel menghasilkan model yang sesuai untuk estimasi akhir yaitu Fixed Effect Model. Temuan – Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Lama Pendidikan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Banten. Variabel Angka Harapan Hidup juga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Banten. Sedangkan variabel Upah Minimum berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Banten. Implikasi – Produktivitas masyarakat yang meningkat mempengaruhi output yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga berujung pada peningkatan pendapatan mereka. Hal ini, pada gilirannya, menghasilkan upah yang lebih tinggi bagi karyawan. Dengan kenaikan upah, karyawan dapat mengalokasikan penghasilannya untuk memulai atau merintis usaha sampingan, yang membutuhkan tambahan tenaga harian/kontrak. Berdirinya usaha-usaha tersebut mengurangi atau memutus mata rantai pengangguran di masyarakat sehingga mengurangi jumlah penduduk miskin di Provinsi Banten.Orisinalitas – Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan kajian empiris tentang kemiskinan di Indonesia dengan menggunakan pendekatan panel data.\",\"PeriodicalId\":287801,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Kebijakan Ekonomi dan Keuangan\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-07-27\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Kebijakan Ekonomi dan Keuangan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20885/jkek.vol2.iss1.art9\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kebijakan Ekonomi dan Keuangan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20885/jkek.vol2.iss1.art9","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
目的-本研究旨在确定2011 - 2020年万丹省贫困人口数量的影响因素。这项研究考虑的因素包括受教育年限、预期寿命和最低工资。方法:本研究采用的研究方法是使用Eviews 9软件进行面板数据回归。通过面板数据回归分析,得到了一个适合于最终估计的模型,即固定效应模型。研究结果-研究结果表明,可变的教育年数对万丹省贫困人口数量具有显著的负向影响。可变的预期寿命也对万丹省的贫困人口数量产生了消极和重大的影响。另一方面,最低工资变量对万丹省贫困人口数量有显著的正向影响。影响-社会生产力的提高影响公司的产出,导致公司收入的增加。这反过来又会导致员工的工资上涨。随着工资的增加,员工可以将收入分配给开始或发起副业,这将需要额外的日薪/合同工。这些企业的建立减少或打破了社区的失业链,从而减少了万丹省的贫困人口数量。原创性-本研究有助于利用面板数据方法对印度尼西亚贫困进行实证研究。[摘要]图juan - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor - factor for yang mempengaruhi jumlah penduduk miskin di province, Banten dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2020。factor - factor yang dipertimbangkan dalam penelitian ini meliputi Lama Pendidikan, Angka Harapan Hidup, dan Upah Minimum。Metode - Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah回归数据面板邓安menggunakan软件Eviews 9。回归数据面板分析:孟哈斯坎模型、杨素英模型、阿希尔雅图固定效应模型。Temuan - Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Lama Pendidikan berpengaruh negative dan signfikan terhadap jumlah penduduk miskin di省万丹。可变的Angka Harapan Hidup juga berpengaruh是否定的,但重要的是,在万丹省,这是一个很好的例子。Sedangkan变量Upah Minimum berpengaruh positive dan signikan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi万丹。生产活动(producktivitas masyarakat yang meningkat mempengaruhi output) yang dihasilkan oleh perusahaan sehinga berujung padpeningkatan pendapatan mereka。哈尔尼,帕达·吉列尼亚,蒙哈西坎·乌帕·杨·莱比·廷吉·巴吉·卡拉亚万。Dengan kenaikan upah, karyawan dapat mengalokasikan penghasilannya untuk memulai atau merintis usaha sampingan, yang membutuhkan tambahan tenaga harian/kontrak。Berdirinya usaha-usaha tersebut mengurangi atau memutus mata rantai pengangguran di masyarakat seingga mengurangi jumlah penduduk miskin di省万丹。Orisinalitas - Penelitian ini berkontribusi pengembangan kajian empiris tentenang kemeskinan印度尼西亚dengan menggunakan pendekatan面板数据。
Faktor-Faktor yang memengaruhi jumlah penduduk miskin di Provinsi Banten Tahun 2011-2020
Objective – This study aims to determine the factors influencing the number of poor population in the Banten Province from 2011 to 2020. The factors considered in this study include Years of Education, Life Expectancy, and Minimum Wage.Method – The research method used in this study is panel data regression using the software Eviews 9. The panel data regression analysis resulted in a suitable model for the final estimation, which is the Fixed Effect Model.Findings – The research findings indicate that the variable Years of Education has a negative and significant effect on the number of poor population in the Banten Province. The variable Life Expectancy also has a negative and significant effect on the number of poor population in the Banten Province. On the other hand, the Minimum Wage variable has a positive and significant effect on the number of poor population in the Banten Province.Implications – The increased productivity of the community affects the output produced by companies, leading to an increase in their income. This, in turn, results in higher wages for employees. With increased wages, employees can allocate their income to start or initiate side businesses, which will require additional daily/contract workers. The establishment of these businesses reduces or breaks the chain of unemployment in the community, thereby reducing the number of poor population in the Banten Province.Originality – This research contributes to the development of an empirical study of poverty in Indonesia using a panel data approach.
AbstrakTujuan – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk miskin di Provinsi Banten dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2020. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penelitian ini meliputi Lama Pendidikan, Angka Harapan Hidup, dan Upah Minimum. Metode – Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel dengan menggunakan software Eviews 9. Analisis regresi data panel menghasilkan model yang sesuai untuk estimasi akhir yaitu Fixed Effect Model. Temuan – Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Lama Pendidikan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Banten. Variabel Angka Harapan Hidup juga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Banten. Sedangkan variabel Upah Minimum berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Banten. Implikasi – Produktivitas masyarakat yang meningkat mempengaruhi output yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga berujung pada peningkatan pendapatan mereka. Hal ini, pada gilirannya, menghasilkan upah yang lebih tinggi bagi karyawan. Dengan kenaikan upah, karyawan dapat mengalokasikan penghasilannya untuk memulai atau merintis usaha sampingan, yang membutuhkan tambahan tenaga harian/kontrak. Berdirinya usaha-usaha tersebut mengurangi atau memutus mata rantai pengangguran di masyarakat sehingga mengurangi jumlah penduduk miskin di Provinsi Banten.Orisinalitas – Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan kajian empiris tentang kemiskinan di Indonesia dengan menggunakan pendekatan panel data.