{"title":"根据圣伊斯兰医院GYSSENS的方法对MELLITUS糖尿病患者的抗生素使用进行评估","authors":"Heni Setyoningsih, Gendis Purno Yudanti, Kadar Ismah, Yanulia Handayani, Hidayah Nurun Nida","doi":"10.31596/cjp.v6i2.210","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ulkus diabetikum merupakan komplikasi kronik dari penyakit diabetes melitus.Ulkus diabetikum terjadi karena gangguan neuropati yang menyebabkan penyimpitan dan penyumbatan pemmbuluh darah parifer tungkai bawah, khususnya kaki akibat kadar gula darah yang tinggi. Penatalaksanaan terapi farmakologis pada pasien dengan ulkus diabetikum salah satunya menggunakan antibiotik untuk mencegah amputasi. Maka dibutuhkan penggunaan antibiotik yang rasional agar tujuan terapi tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan kerasionalan penggunaan antibiotik dengan metode Gyssens pada pasien diabetes mellitus dengan ulkus diabetikum di Rumah Sakit Islam Kudus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasional. Pengambilan data didapatkan dari medication record pasien yang berisi identitas pasien dan catatan pengobatan pasien. Data yang telah didapatkan kemudian di analisa kerasionalan nya menggunakan metode Gyssens selanjutnya diuji dengan SPSS 16 menggunakan uji frequencies. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik pasien diabetes melitus dengan ulkus diabetikum paling banyak jenis kelamin perempuan (65%), usia 45-60 (60%), dan kategori DM yaitu DM tipe 2 (98%). Antibiotik tunggal paling banyak yaitu ceftriaxone (27%) sedangkan antibiotik kombinasi yang paling banyak digunakan Cefotaxime dan Metronidazol (11%). Hasil analisis metode Gyssens diperoleh 0 peresepan antibiotik termasuk kategori data lengkap, 3 kategori peresepan antibiotik tanpa indikasi, 13 kategori ada pilihan antibiotik yang lebih murah, 32 peresepan antibiotik terlalu lama dan singkat, 1 kategori peresepan antibiotik tidak tepat dosis, interval, rute pemberian, 0 waktu pemberian tidak tepat, 6 penggunaan antibiotik tepat.","PeriodicalId":135893,"journal":{"name":"Cendekia Journal of Pharmacy","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM BEDASARKAN METODE GYSSENS DI RUMAH SAKIT ISLAM KUDUS\",\"authors\":\"Heni Setyoningsih, Gendis Purno Yudanti, Kadar Ismah, Yanulia Handayani, Hidayah Nurun Nida\",\"doi\":\"10.31596/cjp.v6i2.210\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Ulkus diabetikum merupakan komplikasi kronik dari penyakit diabetes melitus.Ulkus diabetikum terjadi karena gangguan neuropati yang menyebabkan penyimpitan dan penyumbatan pemmbuluh darah parifer tungkai bawah, khususnya kaki akibat kadar gula darah yang tinggi. Penatalaksanaan terapi farmakologis pada pasien dengan ulkus diabetikum salah satunya menggunakan antibiotik untuk mencegah amputasi. Maka dibutuhkan penggunaan antibiotik yang rasional agar tujuan terapi tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan kerasionalan penggunaan antibiotik dengan metode Gyssens pada pasien diabetes mellitus dengan ulkus diabetikum di Rumah Sakit Islam Kudus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasional. Pengambilan data didapatkan dari medication record pasien yang berisi identitas pasien dan catatan pengobatan pasien. Data yang telah didapatkan kemudian di analisa kerasionalan nya menggunakan metode Gyssens selanjutnya diuji dengan SPSS 16 menggunakan uji frequencies. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik pasien diabetes melitus dengan ulkus diabetikum paling banyak jenis kelamin perempuan (65%), usia 45-60 (60%), dan kategori DM yaitu DM tipe 2 (98%). Antibiotik tunggal paling banyak yaitu ceftriaxone (27%) sedangkan antibiotik kombinasi yang paling banyak digunakan Cefotaxime dan Metronidazol (11%). Hasil analisis metode Gyssens diperoleh 0 peresepan antibiotik termasuk kategori data lengkap, 3 kategori peresepan antibiotik tanpa indikasi, 13 kategori ada pilihan antibiotik yang lebih murah, 32 peresepan antibiotik terlalu lama dan singkat, 1 kategori peresepan antibiotik tidak tepat dosis, interval, rute pemberian, 0 waktu pemberian tidak tepat, 6 penggunaan antibiotik tepat.\",\"PeriodicalId\":135893,\"journal\":{\"name\":\"Cendekia Journal of Pharmacy\",\"volume\":\"9 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-11-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Cendekia Journal of Pharmacy\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31596/cjp.v6i2.210\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Cendekia Journal of Pharmacy","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31596/cjp.v6i2.210","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM BEDASARKAN METODE GYSSENS DI RUMAH SAKIT ISLAM KUDUS
Ulkus diabetikum merupakan komplikasi kronik dari penyakit diabetes melitus.Ulkus diabetikum terjadi karena gangguan neuropati yang menyebabkan penyimpitan dan penyumbatan pemmbuluh darah parifer tungkai bawah, khususnya kaki akibat kadar gula darah yang tinggi. Penatalaksanaan terapi farmakologis pada pasien dengan ulkus diabetikum salah satunya menggunakan antibiotik untuk mencegah amputasi. Maka dibutuhkan penggunaan antibiotik yang rasional agar tujuan terapi tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan kerasionalan penggunaan antibiotik dengan metode Gyssens pada pasien diabetes mellitus dengan ulkus diabetikum di Rumah Sakit Islam Kudus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasional. Pengambilan data didapatkan dari medication record pasien yang berisi identitas pasien dan catatan pengobatan pasien. Data yang telah didapatkan kemudian di analisa kerasionalan nya menggunakan metode Gyssens selanjutnya diuji dengan SPSS 16 menggunakan uji frequencies. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik pasien diabetes melitus dengan ulkus diabetikum paling banyak jenis kelamin perempuan (65%), usia 45-60 (60%), dan kategori DM yaitu DM tipe 2 (98%). Antibiotik tunggal paling banyak yaitu ceftriaxone (27%) sedangkan antibiotik kombinasi yang paling banyak digunakan Cefotaxime dan Metronidazol (11%). Hasil analisis metode Gyssens diperoleh 0 peresepan antibiotik termasuk kategori data lengkap, 3 kategori peresepan antibiotik tanpa indikasi, 13 kategori ada pilihan antibiotik yang lebih murah, 32 peresepan antibiotik terlalu lama dan singkat, 1 kategori peresepan antibiotik tidak tepat dosis, interval, rute pemberian, 0 waktu pemberian tidak tepat, 6 penggunaan antibiotik tepat.