{"title":"二年级高中生吸烟的压力水平","authors":"V. Widianto","doi":"10.58344/jmi.v2i8.376","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Merokok merupakan salah satu contoh dari strategi manajemen yang sangat tidak efektif, namun sangat banyak yang menyukai salah satu cara melampiaskan stress dengan cara merokok. Jumlah perokok samakin meningkat dan usia perokok semakin bertamabah muda, karena para perokok percaya bahwa rokok memiliki fungsi sebagai penenang saat mereka cemas maupun stress (Hutapea, 2013). Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Almaidah pada tahun 2021 dengan judul \"Survei Faktor Penyebab Perokok Remaja Mempertahankan Perilaku Merokok” yang dilakukan untuk mengidentifikasi alasan remaja di Surabaya berusia 15-19 tahun mempertahankan perilaku merokok. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis Hubungan Antara Stress Dengan Perilaku Merokok Pada Siswa Laki Laki Di SMA Negeri 2 Tuban. Desain penelitian menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah siswa laki-laki SMA Negeri 2 Tuban kelas X dan XI tahun ajaran 2021/2022, dengan besar sampel 144 siswa. Teknik pengambilan sampel simple random sampling, variabel penelitian tingkat stress dengan perilaku merokok, alat pengumpulan data berupa kuesioner, setelah data terkumpul kemudian diolah dan ditabulasi secara deskriptif. Dari hasil penelitian didapatkan Hampir setengah dari siswa laki-laki SMA Negeri 2 Tuban tidak mengalami stress (43%) dan hampir seluruhnhya siswa laki-laki di SMA Negeri 2 Tuban tidak memiliki perilaku merokok (96%) sejumlah 138 siswa. Dari hasil uji Man Whitney didapatkan hasil 0,271 dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan tingkat stress dengan perilaku merokok. Dengan siswa yang tidak mengalami stress dan tidak memiliki perilaku merokok sehingga perlu mempertahankan hal tersebut dengan edukasi dari pihak konseling agar terhindar dari masalah-masalah kesehatan yang ditimbulkan dari merokok.","PeriodicalId":133594,"journal":{"name":"Jurnal Multidisiplin Indonesia","volume":"67 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Tingkat Stress Dengan Perilaku Merokok Pada Siswa Laki-Laki Di Sma Negeri 2 Tuban\",\"authors\":\"V. Widianto\",\"doi\":\"10.58344/jmi.v2i8.376\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Merokok merupakan salah satu contoh dari strategi manajemen yang sangat tidak efektif, namun sangat banyak yang menyukai salah satu cara melampiaskan stress dengan cara merokok. Jumlah perokok samakin meningkat dan usia perokok semakin bertamabah muda, karena para perokok percaya bahwa rokok memiliki fungsi sebagai penenang saat mereka cemas maupun stress (Hutapea, 2013). Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Almaidah pada tahun 2021 dengan judul \\\"Survei Faktor Penyebab Perokok Remaja Mempertahankan Perilaku Merokok” yang dilakukan untuk mengidentifikasi alasan remaja di Surabaya berusia 15-19 tahun mempertahankan perilaku merokok. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis Hubungan Antara Stress Dengan Perilaku Merokok Pada Siswa Laki Laki Di SMA Negeri 2 Tuban. Desain penelitian menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah siswa laki-laki SMA Negeri 2 Tuban kelas X dan XI tahun ajaran 2021/2022, dengan besar sampel 144 siswa. Teknik pengambilan sampel simple random sampling, variabel penelitian tingkat stress dengan perilaku merokok, alat pengumpulan data berupa kuesioner, setelah data terkumpul kemudian diolah dan ditabulasi secara deskriptif. Dari hasil penelitian didapatkan Hampir setengah dari siswa laki-laki SMA Negeri 2 Tuban tidak mengalami stress (43%) dan hampir seluruhnhya siswa laki-laki di SMA Negeri 2 Tuban tidak memiliki perilaku merokok (96%) sejumlah 138 siswa. Dari hasil uji Man Whitney didapatkan hasil 0,271 dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan tingkat stress dengan perilaku merokok. Dengan siswa yang tidak mengalami stress dan tidak memiliki perilaku merokok sehingga perlu mempertahankan hal tersebut dengan edukasi dari pihak konseling agar terhindar dari masalah-masalah kesehatan yang ditimbulkan dari merokok.\",\"PeriodicalId\":133594,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Multidisiplin Indonesia\",\"volume\":\"67 2 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-08-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Multidisiplin Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.58344/jmi.v2i8.376\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Multidisiplin Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58344/jmi.v2i8.376","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
吸烟是一种非常无效的管理策略的一个例子,但很多人喜欢通过吸烟来发泄他们的压力。吸烟者的人数不断增加,吸烟者的年龄也越来越年轻,因为他们相信香烟在焦虑和压力下具有镇静作用(Hutapea, 2013)。2016年,菲特丽·阿迈达(Fitri Almaidah)进行的一项研究,标题是“青少年吸烟保留行为的因素调查”,以确定15-19岁的泗水青少年保持吸烟行为的原因。本研究的目的是分析SMA Negeri 2 Tuban的压力与吸烟行为之间的关系。研究设计利用对跨分段方法的相互关联的分析。研究对象是十年级和二年级十一年级的公立高中男生,样本最多144名学生。简单的抽样采样技术,带有吸烟行为压力的研究变量,数据收集工具的问卷,一旦收集起来,然后进行详细的整理和筛选。根据这项研究,只有近一半的2班中学生没有压力(43%),几乎所有2班高中的男性学生都没有吸烟行为(96%)的138名学生。从测试中,惠特尼得到了0.271,我们可以得出结论,压力水平与吸烟行为没有关系。对于那些没有压力和吸烟行为的学生来说,有必要通过咨询机构的教育来保护他们,以避免吸烟带来的健康问题。
Tingkat Stress Dengan Perilaku Merokok Pada Siswa Laki-Laki Di Sma Negeri 2 Tuban
Merokok merupakan salah satu contoh dari strategi manajemen yang sangat tidak efektif, namun sangat banyak yang menyukai salah satu cara melampiaskan stress dengan cara merokok. Jumlah perokok samakin meningkat dan usia perokok semakin bertamabah muda, karena para perokok percaya bahwa rokok memiliki fungsi sebagai penenang saat mereka cemas maupun stress (Hutapea, 2013). Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Almaidah pada tahun 2021 dengan judul "Survei Faktor Penyebab Perokok Remaja Mempertahankan Perilaku Merokok” yang dilakukan untuk mengidentifikasi alasan remaja di Surabaya berusia 15-19 tahun mempertahankan perilaku merokok. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis Hubungan Antara Stress Dengan Perilaku Merokok Pada Siswa Laki Laki Di SMA Negeri 2 Tuban. Desain penelitian menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah siswa laki-laki SMA Negeri 2 Tuban kelas X dan XI tahun ajaran 2021/2022, dengan besar sampel 144 siswa. Teknik pengambilan sampel simple random sampling, variabel penelitian tingkat stress dengan perilaku merokok, alat pengumpulan data berupa kuesioner, setelah data terkumpul kemudian diolah dan ditabulasi secara deskriptif. Dari hasil penelitian didapatkan Hampir setengah dari siswa laki-laki SMA Negeri 2 Tuban tidak mengalami stress (43%) dan hampir seluruhnhya siswa laki-laki di SMA Negeri 2 Tuban tidak memiliki perilaku merokok (96%) sejumlah 138 siswa. Dari hasil uji Man Whitney didapatkan hasil 0,271 dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan tingkat stress dengan perilaku merokok. Dengan siswa yang tidak mengalami stress dan tidak memiliki perilaku merokok sehingga perlu mempertahankan hal tersebut dengan edukasi dari pihak konseling agar terhindar dari masalah-masalah kesehatan yang ditimbulkan dari merokok.