Mira Efriyanti, Lukmannul Hakim, Muhamad Khumaini Umasugi
{"title":"伊斯兰教育教师在形成学生自我概念方面的专业知识","authors":"Mira Efriyanti, Lukmannul Hakim, Muhamad Khumaini Umasugi","doi":"10.56436/mijose.v1i2.154","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study aims to see and analyze the professionalism of PAI teachers in the formation of students' self-concept at SMP Negeri 1 Merangin. Through qualitative research methods, with school principals, representatives, PAI teachers, extracurricular coaches and students as research subjects, data were obtained by means of observation, interviews, documentation and triangulation. Then analyzed with the Miles and Huberman model. The results of the research obtained were that the professionalism of the PAI teachers at SMP Negeri 1 Merangin was included in the good category, but still needed to increase teacher competence so that in the future no negative self-concepts of students were found. Student internal and external factors become obstacles for PAI teachers in forming students' self-concept so that the promotion of religious activities continues to be carried out such as routine cultural activities, noon prayers in congregation and reciting iqra' (mulok), then MTQ extracurriculars, tahfiz, and memorizing jus 30 which carried out on a scheduled basis.\nSebuah mahakarya besar dalam dunia pendidikan apabila generasi muda yang dilahirkan memiliki konsep diri yang baik. Untuk mencapai hal ini guru dituntut untuk profesional, agar siswa mampu menunjukkan citra dirinya yang berkarakter, mandiri dan religius. Maka, tujuan penelitian ini adalah untuk melihat dan menganalisis profesionalitas guru PAI dalam pembentukan konsep diri siswa di SMP Negeri 1 Merangin. Melalui metode penelitian kualitatif, dengan kepala sekolah, wakil, guru PAI, pembina-pembina ekstrakurikuler dan siswa sebagai subjek penelitian, data diperoleh dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Selanjutnya dianalisis dengan model Miles and Huberman. Adapun hasil penelitian yang diperoleh adalah profesionalitas guru PAI SMP Negeri 1 Merangin termasuk dalam kategori baik, akan tetapi masih tetap perlu peningkatan kompetensi guru sehingga dimasa depan tidak ditemukan lagi konsep diri siswa yang negatif. Faktor internal dan eksternal siswa menjadi kendala bagi guru PAI dalam pembentukan konsep diri siswa sehingga penggalakan kegiatan keagamaan terus dilaksanakan seperti kegiatan rutin kultum, solat zuhur berjama’ah dan mengaji iqra’ (mulok), selanjutnya ekstrakurikuler MTQ, tahfiz, dan hafalan jus 30 yang dilaksanakan secara terjadwal.","PeriodicalId":252523,"journal":{"name":"Al-Miskawaih: Journal of Science Education","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Profesionalitas Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembentukan Konsep Diri Siswa\",\"authors\":\"Mira Efriyanti, Lukmannul Hakim, Muhamad Khumaini Umasugi\",\"doi\":\"10.56436/mijose.v1i2.154\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This study aims to see and analyze the professionalism of PAI teachers in the formation of students' self-concept at SMP Negeri 1 Merangin. Through qualitative research methods, with school principals, representatives, PAI teachers, extracurricular coaches and students as research subjects, data were obtained by means of observation, interviews, documentation and triangulation. Then analyzed with the Miles and Huberman model. The results of the research obtained were that the professionalism of the PAI teachers at SMP Negeri 1 Merangin was included in the good category, but still needed to increase teacher competence so that in the future no negative self-concepts of students were found. Student internal and external factors become obstacles for PAI teachers in forming students' self-concept so that the promotion of religious activities continues to be carried out such as routine cultural activities, noon prayers in congregation and reciting iqra' (mulok), then MTQ extracurriculars, tahfiz, and memorizing jus 30 which carried out on a scheduled basis.\\nSebuah mahakarya besar dalam dunia pendidikan apabila generasi muda yang dilahirkan memiliki konsep diri yang baik. Untuk mencapai hal ini guru dituntut untuk profesional, agar siswa mampu menunjukkan citra dirinya yang berkarakter, mandiri dan religius. Maka, tujuan penelitian ini adalah untuk melihat dan menganalisis profesionalitas guru PAI dalam pembentukan konsep diri siswa di SMP Negeri 1 Merangin. Melalui metode penelitian kualitatif, dengan kepala sekolah, wakil, guru PAI, pembina-pembina ekstrakurikuler dan siswa sebagai subjek penelitian, data diperoleh dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Selanjutnya dianalisis dengan model Miles and Huberman. Adapun hasil penelitian yang diperoleh adalah profesionalitas guru PAI SMP Negeri 1 Merangin termasuk dalam kategori baik, akan tetapi masih tetap perlu peningkatan kompetensi guru sehingga dimasa depan tidak ditemukan lagi konsep diri siswa yang negatif. Faktor internal dan eksternal siswa menjadi kendala bagi guru PAI dalam pembentukan konsep diri siswa sehingga penggalakan kegiatan keagamaan terus dilaksanakan seperti kegiatan rutin kultum, solat zuhur berjama’ah dan mengaji iqra’ (mulok), selanjutnya ekstrakurikuler MTQ, tahfiz, dan hafalan jus 30 yang dilaksanakan secara terjadwal.\",\"PeriodicalId\":252523,\"journal\":{\"name\":\"Al-Miskawaih: Journal of Science Education\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-03-16\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Al-Miskawaih: Journal of Science Education\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.56436/mijose.v1i2.154\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al-Miskawaih: Journal of Science Education","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56436/mijose.v1i2.154","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本研究旨在观察和分析PAI教师在SMP Negeri 1 Merangin学生自我概念形成中的专业精神。采用定性研究方法,以学校校长、代表、PAI教师、课外教练和学生为研究对象,采用观察法、访谈法、文献法、三角法等方法获取数据。然后用Miles和Huberman模型进行分析。研究结果显示,Negeri 1 Merangin SMP PAI教师的专业素养属于良好范畴,但仍需提高教师能力,以便今后不再发现学生消极的自我概念。学生的内部和外部因素成为PAI教师形成学生自我概念的障碍,从而使宗教活动的推广继续进行,例如日常的文化活动,集会的中午祈祷和诵读iqra' (mulok),然后是MTQ课外活动,tahfiz和背诵jj30,这些活动定期进行。我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿。曼陀罗,曼陀罗大师,曼陀罗专业,曼陀罗大师,曼陀罗大师,曼陀罗大师。Maka, tujuan penelitian ini adalah untuk melihak melihais dan menganalysis专业专家PAI dalam pembentukan konsep diri siswa di SMP Negeri Merangin。Melalui memede penelitian kualatif, dengan kepala sekolah, wakil, guru PAI, pembina-pembina ekstrakurikuler dan siswa sebagai subject penelitian, data diperoleh dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi。Selanjutnya分析邓根模型,Miles和Huberman。Adapun hasil penelitian yang diperoleh adalah专业专家PAI SMP Negeri 1 Merangin termasuk dalam kategori baik, akan teteapi masik perlu peningkatan kompetensi guru sehinga dimasa depan ditemukan lagi konsep diri siswa yang阴性。Faktor internal dan eksternal siswa menjan kendala bagi guru PAI dalam pembentukan konsep diri siswa sehinga penggalakan kegiatan keagamaan terus dilaksanakan seperti kegiatan rutin kultum, solat zuhur berjama ' ah dan mengaji iqra ' (mulok), selanjutnya ekstrakurikuler MTQ, tahfiz, dan hafalan jus 30 yang dilaksanakan secara terjadwal。
Profesionalitas Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembentukan Konsep Diri Siswa
This study aims to see and analyze the professionalism of PAI teachers in the formation of students' self-concept at SMP Negeri 1 Merangin. Through qualitative research methods, with school principals, representatives, PAI teachers, extracurricular coaches and students as research subjects, data were obtained by means of observation, interviews, documentation and triangulation. Then analyzed with the Miles and Huberman model. The results of the research obtained were that the professionalism of the PAI teachers at SMP Negeri 1 Merangin was included in the good category, but still needed to increase teacher competence so that in the future no negative self-concepts of students were found. Student internal and external factors become obstacles for PAI teachers in forming students' self-concept so that the promotion of religious activities continues to be carried out such as routine cultural activities, noon prayers in congregation and reciting iqra' (mulok), then MTQ extracurriculars, tahfiz, and memorizing jus 30 which carried out on a scheduled basis.
Sebuah mahakarya besar dalam dunia pendidikan apabila generasi muda yang dilahirkan memiliki konsep diri yang baik. Untuk mencapai hal ini guru dituntut untuk profesional, agar siswa mampu menunjukkan citra dirinya yang berkarakter, mandiri dan religius. Maka, tujuan penelitian ini adalah untuk melihat dan menganalisis profesionalitas guru PAI dalam pembentukan konsep diri siswa di SMP Negeri 1 Merangin. Melalui metode penelitian kualitatif, dengan kepala sekolah, wakil, guru PAI, pembina-pembina ekstrakurikuler dan siswa sebagai subjek penelitian, data diperoleh dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Selanjutnya dianalisis dengan model Miles and Huberman. Adapun hasil penelitian yang diperoleh adalah profesionalitas guru PAI SMP Negeri 1 Merangin termasuk dalam kategori baik, akan tetapi masih tetap perlu peningkatan kompetensi guru sehingga dimasa depan tidak ditemukan lagi konsep diri siswa yang negatif. Faktor internal dan eksternal siswa menjadi kendala bagi guru PAI dalam pembentukan konsep diri siswa sehingga penggalakan kegiatan keagamaan terus dilaksanakan seperti kegiatan rutin kultum, solat zuhur berjama’ah dan mengaji iqra’ (mulok), selanjutnya ekstrakurikuler MTQ, tahfiz, dan hafalan jus 30 yang dilaksanakan secara terjadwal.