{"title":"对香蕉DEBOK和长坚果提取物的不同剂量以及其对inforia密度和多样性指数的组合的影响","authors":"Reza Eka Wardana, Emma Syafitri, H. M. Manullang","doi":"10.46576/jai.v2i1.2048","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian Ini dilaksakan pada bulan Februari – Maret 2022, bertempat di Laboratorium Basah Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh, dosis dan indeks keanekaragaman dalam pemberian debok pisang dan ekstrak kacang panjang dengan dosis yang berbeda terhadap kepadatan kultur infusoria. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. perlakuannya yaitu : P1= Kontrol (tanpa perlakuan), P2 = Debok pisang 110 gr, P3 = Ekstrak kacang panjang 110 ml/l, P4 = Kombiansi antara debok pisang dan ekstrak kacang panjang 55 gr - 55 ml. Berdasarkan hasil penelitian kepadatan sel tertinggi infusoria yaitu P3 sebanyak (357,66x104 sel/ml), sedangkan untuk kepadatan yang terendah yaitu di P1 sebanyak 16,33x104 sel/ml). Dan untuk laju pertumbuhan harian yang tertinggi yaitu pada perlakuan P3 sebanyak 3,76 sel/ml/hari, dan yang terendah terdapat di P1 sebanyak sebanyak 2,08 sel/ml/hari. Pada penelitian ini, terdapat 2 jenis infusoria yaitu Paramecium sp dan Volvox sp. Kesimpulannya yaitu pengaruh pemberian debok pisang dan ekstrak kacang panjang dengan dosis yang berbeda menunjukan bahwa FHit > FTabel yaitu: 54,936 > 7,59 pada taraf 1% yang berarti berpengaruh sangat nyata (higly-significant) terhadap populasi serta kepadatan infusoria","PeriodicalId":103061,"journal":{"name":"Jurnal Aquaculture Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENGARUH PEMBERIAN DEBOK PISANG DAN EKSTRAK KACANG PANJANG DENGAN DOSIS YANG BERBEDA SERTA KOMBINASINYA TERHADAP KEPADATAN DAN INDEKS KEANEKARAGAMAN KULTUR INFUSORIA\",\"authors\":\"Reza Eka Wardana, Emma Syafitri, H. M. Manullang\",\"doi\":\"10.46576/jai.v2i1.2048\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian Ini dilaksakan pada bulan Februari – Maret 2022, bertempat di Laboratorium Basah Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh, dosis dan indeks keanekaragaman dalam pemberian debok pisang dan ekstrak kacang panjang dengan dosis yang berbeda terhadap kepadatan kultur infusoria. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. perlakuannya yaitu : P1= Kontrol (tanpa perlakuan), P2 = Debok pisang 110 gr, P3 = Ekstrak kacang panjang 110 ml/l, P4 = Kombiansi antara debok pisang dan ekstrak kacang panjang 55 gr - 55 ml. Berdasarkan hasil penelitian kepadatan sel tertinggi infusoria yaitu P3 sebanyak (357,66x104 sel/ml), sedangkan untuk kepadatan yang terendah yaitu di P1 sebanyak 16,33x104 sel/ml). Dan untuk laju pertumbuhan harian yang tertinggi yaitu pada perlakuan P3 sebanyak 3,76 sel/ml/hari, dan yang terendah terdapat di P1 sebanyak sebanyak 2,08 sel/ml/hari. Pada penelitian ini, terdapat 2 jenis infusoria yaitu Paramecium sp dan Volvox sp. Kesimpulannya yaitu pengaruh pemberian debok pisang dan ekstrak kacang panjang dengan dosis yang berbeda menunjukan bahwa FHit > FTabel yaitu: 54,936 > 7,59 pada taraf 1% yang berarti berpengaruh sangat nyata (higly-significant) terhadap populasi serta kepadatan infusoria\",\"PeriodicalId\":103061,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Aquaculture Indonesia\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-11-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Aquaculture Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.46576/jai.v2i1.2048\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Aquaculture Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46576/jai.v2i1.2048","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENGARUH PEMBERIAN DEBOK PISANG DAN EKSTRAK KACANG PANJANG DENGAN DOSIS YANG BERBEDA SERTA KOMBINASINYA TERHADAP KEPADATAN DAN INDEKS KEANEKARAGAMAN KULTUR INFUSORIA
Penelitian Ini dilaksakan pada bulan Februari – Maret 2022, bertempat di Laboratorium Basah Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh, dosis dan indeks keanekaragaman dalam pemberian debok pisang dan ekstrak kacang panjang dengan dosis yang berbeda terhadap kepadatan kultur infusoria. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. perlakuannya yaitu : P1= Kontrol (tanpa perlakuan), P2 = Debok pisang 110 gr, P3 = Ekstrak kacang panjang 110 ml/l, P4 = Kombiansi antara debok pisang dan ekstrak kacang panjang 55 gr - 55 ml. Berdasarkan hasil penelitian kepadatan sel tertinggi infusoria yaitu P3 sebanyak (357,66x104 sel/ml), sedangkan untuk kepadatan yang terendah yaitu di P1 sebanyak 16,33x104 sel/ml). Dan untuk laju pertumbuhan harian yang tertinggi yaitu pada perlakuan P3 sebanyak 3,76 sel/ml/hari, dan yang terendah terdapat di P1 sebanyak sebanyak 2,08 sel/ml/hari. Pada penelitian ini, terdapat 2 jenis infusoria yaitu Paramecium sp dan Volvox sp. Kesimpulannya yaitu pengaruh pemberian debok pisang dan ekstrak kacang panjang dengan dosis yang berbeda menunjukan bahwa FHit > FTabel yaitu: 54,936 > 7,59 pada taraf 1% yang berarti berpengaruh sangat nyata (higly-significant) terhadap populasi serta kepadatan infusoria