Elok Dwi Sulistiani, Ruri Kharisma Fitriani, Annisa Intan Kholifatullah, Miranda Feyza Nur Imania, Lutfi Agus Salim
{"title":"HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA DI KABUPATEN PONOROGO, INDONESIA: STUDI CROSS-SECTIONAL","authors":"Elok Dwi Sulistiani, Ruri Kharisma Fitriani, Annisa Intan Kholifatullah, Miranda Feyza Nur Imania, Lutfi Agus Salim","doi":"10.51602/cmhp.v5i2.95","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT Background: Adolescents generally experience difficulties adapting to secondary changes, especially female adolescents. This causes female adolescents to experience higher levels of stress. The stress experienced can have an impact on health, such as primary dysmenorrhea. Purpose: The purpose of this research was to analyze the relationship between stress levels and primary dysmenorrhea that occurs on female adolescents in Ponorogo District. Methods: The method used in this research was a quantitative approach, with the type of analytic observational and cross-sectional research. Result: Respondents’ stress levels were mostly in the normal category, with 31 respondents (32%), while primary dysmenorrhea was dominated by moderate pain, with 50 respondents (51.5%). Spearman Rank Test resulted in a p-value of 0.000 with a correlation coefficient test value of 0.392, which means that there was a weak significant relationship between stress and dysmenorrhea. Conclusion: It can be concluded that in Ponorogo District, the primary dysmenorrhea experienced was in the moderate pain category, and the stress level was in the normal category, with the test results showing that there was a weak relationship between stress levels and primary dysmenorrhea. \nABSTRAKLatar Belakang: Remaja umumnya mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan sekunder, terutama remaja perempuan. Hal ini menyebabkan remaja perempuan mengalami tingkat stres yang lebih tinggi. Stres yang dialami dapat berdampak pada kesehatan, yaitu mengakibatkan dismenore primer. Tujuan: Dilakukan penelitian untuk menganalisis hubungan tingkat stres dengan dismenore primer yang terjadi pada remaja perempuan di Kabupaten Ponorogo. Metode: Metode yang digunakan di dalam penelitian yaitu, pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian observasional analitik dan cross sectional menjadi desain penelitian ini. Hasil: Tingkat stres responden paling banyak terdapat pada kategori normal sejumlah 31 responden (32%), sedangkan pada dismenore primer didominasi nyeri sedang sejumlah 50 responden (51,6%). Hasil uji statistik menggunakan Uji Spearman Rank menghasilkan p-value 0,000<0,05 dengan nilai uji koefisien korelasi sebesar 0,392 yang berarti terdapat hubungan bermakna yang lemah antara stress dan dismenore primer. Kesimpulan: Dapat diambil kesimpulan bahwa di Kabupaten Ponorogo dismenore primer yang dialami berada pada kategori nyeri sedang dan tingkat stres ada pada kategori normal dan terdapat hubungan yang lemah antara tingkat stres dan dismenore primer.","PeriodicalId":177011,"journal":{"name":"Journal of Community Mental Health and Public Policy","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Community Mental Health and Public Policy","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51602/cmhp.v5i2.95","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要背景:青少年普遍存在适应二次变化的困难,尤其是女性青少年。这导致女性青少年承受更大的压力。所经历的压力会对健康产生影响,比如原发性痛经。目的:分析压力水平与波诺罗戈地区女性青少年原发性痛经的关系。方法:本研究采用定量方法,采用分析观察和横断面研究相结合的方法。结果:被调查者的应激水平多为正常,有31人(32%);原发性痛经以中度疼痛为主,有50人(51.5%)。Spearman秩检验的p值为0.000,相关系数检验值为0.392,说明应激与痛经存在弱显著关系。结论:Ponorogo区所经历的原发性痛经属于中度疼痛类别,应激水平属于正常类别,且测试结果显示应激水平与原发性痛经之间存在较弱的关系。【摘要】拉拉康:Remaja umumnya mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan sekunder, terutama Remaja perempuan。哈尔尼·梅尼巴布坎·梅尼巴布坎·梅尼帕特强调杨利比·梅尼。应力yang dialami dapat berdampak pada kesehatan, yitu mengakibatkan dismenore primer。图juan: Dilakukan penelitian untuk menganalis hubungan tingkat stres dengan dismenore primer yang terjadi padremaja perempuan di Kabupaten Ponorogo。方法:Metode yang digunakan di dalam penelitian yitu, pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian观测分析,横断面menjadi desain penelitian ini。Hasil: Tingkat stress respondenpaling banyak terdapat pada kategori normal sejumlah 31应答者(32%),sedangkan pada dismenore primer didominasi nyeri sedang sejumlah 50应答者(51.6%)。哈西尔吉统计孟古纳坎乌吉斯尔曼排名孟哈西尔坎p值为0,000<0,05,登干哈西尔坎koefisien korelasi sebesar,0,392,杨伯拉蒂terdapat hubungan bermakna yang lemah antara应力和退化引物。kespulpan: Dapat diambil kespulpan bahwa di Kabupaten Ponorogo dismenore primer yang dialami berada pada kategori nyeri sedang dan tingkat stress ada pada kategori normal dan terdapat hubungan yang lemah antara tingkat stress dan dismenore primer。
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA DI KABUPATEN PONOROGO, INDONESIA: STUDI CROSS-SECTIONAL
ABSTRACT Background: Adolescents generally experience difficulties adapting to secondary changes, especially female adolescents. This causes female adolescents to experience higher levels of stress. The stress experienced can have an impact on health, such as primary dysmenorrhea. Purpose: The purpose of this research was to analyze the relationship between stress levels and primary dysmenorrhea that occurs on female adolescents in Ponorogo District. Methods: The method used in this research was a quantitative approach, with the type of analytic observational and cross-sectional research. Result: Respondents’ stress levels were mostly in the normal category, with 31 respondents (32%), while primary dysmenorrhea was dominated by moderate pain, with 50 respondents (51.5%). Spearman Rank Test resulted in a p-value of 0.000 with a correlation coefficient test value of 0.392, which means that there was a weak significant relationship between stress and dysmenorrhea. Conclusion: It can be concluded that in Ponorogo District, the primary dysmenorrhea experienced was in the moderate pain category, and the stress level was in the normal category, with the test results showing that there was a weak relationship between stress levels and primary dysmenorrhea.
ABSTRAKLatar Belakang: Remaja umumnya mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan sekunder, terutama remaja perempuan. Hal ini menyebabkan remaja perempuan mengalami tingkat stres yang lebih tinggi. Stres yang dialami dapat berdampak pada kesehatan, yaitu mengakibatkan dismenore primer. Tujuan: Dilakukan penelitian untuk menganalisis hubungan tingkat stres dengan dismenore primer yang terjadi pada remaja perempuan di Kabupaten Ponorogo. Metode: Metode yang digunakan di dalam penelitian yaitu, pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian observasional analitik dan cross sectional menjadi desain penelitian ini. Hasil: Tingkat stres responden paling banyak terdapat pada kategori normal sejumlah 31 responden (32%), sedangkan pada dismenore primer didominasi nyeri sedang sejumlah 50 responden (51,6%). Hasil uji statistik menggunakan Uji Spearman Rank menghasilkan p-value 0,000<0,05 dengan nilai uji koefisien korelasi sebesar 0,392 yang berarti terdapat hubungan bermakna yang lemah antara stress dan dismenore primer. Kesimpulan: Dapat diambil kesimpulan bahwa di Kabupaten Ponorogo dismenore primer yang dialami berada pada kategori nyeri sedang dan tingkat stres ada pada kategori normal dan terdapat hubungan yang lemah antara tingkat stres dan dismenore primer.