{"title":"瓦藤干草案的质量与瓦藤干的基础材料和椰子寿命的不同","authors":"Slamet","doi":"10.55606/sinov.v4i2.37","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Geplak waluh merupakan makanan tradisional khas di daerah Getasan Kabupaten Semarang, yang dibuat dari waluh. Waluh sebagian besar masih dikonsumsi sebagai makanan kecil berupa kolak maupun waluh kukus, waluh harga rendah pada saat panen. Dengan pengolahan sebagai bahan dasar pembuat geplak waluh diharapkan akan memberi nilai tambah terhadap petani penghasil waluh. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kandungan protein, lemak, gula, reduksi dan kadar air geplak waluh, tingkat penerimaan konsumen dan penggunaan bahan dasar yang tepat untuk geplak waluh. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan mengkombinasikan 2 faktor yaitu waluh (waluh mentah W1, Waluh kukus W2) dan umur kelapa (kelapa setengah tua K1, Kepala tua K2), masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Data yang diperoleh dianalisa dengan teknik Anava dengan tingkat signifikan 1 %. Parameter yang diukur meliputi kadar air, kadar gula reduksi, kadar lemak, kadar protein dan organoleptik (rasa, tekstur dan warna). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahan dasar kelapa setengah tua (K1) dengan waluh mentah (W1) menghasilkan geplak waluh dengan kandungan protein 2,89 % kadar lemak 4,76%, kadar gula reduksi 46,86 %, kadar air 15 % geplak waluh tidak terlalu keras, tidak terlalu kasar , warna kuning muda sampai kuning dan rasa gurih.","PeriodicalId":180056,"journal":{"name":"Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KUALITAS HASIL GEPLAK WALUH DENGAN PERBEDAAN BAHAN DASAR WALUH SERTA UMUR KELAPA\",\"authors\":\"Slamet\",\"doi\":\"10.55606/sinov.v4i2.37\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Geplak waluh merupakan makanan tradisional khas di daerah Getasan Kabupaten Semarang, yang dibuat dari waluh. Waluh sebagian besar masih dikonsumsi sebagai makanan kecil berupa kolak maupun waluh kukus, waluh harga rendah pada saat panen. Dengan pengolahan sebagai bahan dasar pembuat geplak waluh diharapkan akan memberi nilai tambah terhadap petani penghasil waluh. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kandungan protein, lemak, gula, reduksi dan kadar air geplak waluh, tingkat penerimaan konsumen dan penggunaan bahan dasar yang tepat untuk geplak waluh. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan mengkombinasikan 2 faktor yaitu waluh (waluh mentah W1, Waluh kukus W2) dan umur kelapa (kelapa setengah tua K1, Kepala tua K2), masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Data yang diperoleh dianalisa dengan teknik Anava dengan tingkat signifikan 1 %. Parameter yang diukur meliputi kadar air, kadar gula reduksi, kadar lemak, kadar protein dan organoleptik (rasa, tekstur dan warna). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahan dasar kelapa setengah tua (K1) dengan waluh mentah (W1) menghasilkan geplak waluh dengan kandungan protein 2,89 % kadar lemak 4,76%, kadar gula reduksi 46,86 %, kadar air 15 % geplak waluh tidak terlalu keras, tidak terlalu kasar , warna kuning muda sampai kuning dan rasa gurih.\",\"PeriodicalId\":180056,\"journal\":{\"name\":\"Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.55606/sinov.v4i2.37\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55606/sinov.v4i2.37","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KUALITAS HASIL GEPLAK WALUH DENGAN PERBEDAAN BAHAN DASAR WALUH SERTA UMUR KELAPA
Geplak waluh merupakan makanan tradisional khas di daerah Getasan Kabupaten Semarang, yang dibuat dari waluh. Waluh sebagian besar masih dikonsumsi sebagai makanan kecil berupa kolak maupun waluh kukus, waluh harga rendah pada saat panen. Dengan pengolahan sebagai bahan dasar pembuat geplak waluh diharapkan akan memberi nilai tambah terhadap petani penghasil waluh. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kandungan protein, lemak, gula, reduksi dan kadar air geplak waluh, tingkat penerimaan konsumen dan penggunaan bahan dasar yang tepat untuk geplak waluh. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan mengkombinasikan 2 faktor yaitu waluh (waluh mentah W1, Waluh kukus W2) dan umur kelapa (kelapa setengah tua K1, Kepala tua K2), masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Data yang diperoleh dianalisa dengan teknik Anava dengan tingkat signifikan 1 %. Parameter yang diukur meliputi kadar air, kadar gula reduksi, kadar lemak, kadar protein dan organoleptik (rasa, tekstur dan warna). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahan dasar kelapa setengah tua (K1) dengan waluh mentah (W1) menghasilkan geplak waluh dengan kandungan protein 2,89 % kadar lemak 4,76%, kadar gula reduksi 46,86 %, kadar air 15 % geplak waluh tidak terlalu keras, tidak terlalu kasar , warna kuning muda sampai kuning dan rasa gurih.