{"title":"STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN SRADHA DAN BHAKTI BRAHMACARI PASRAMAN DI ERA DISRUPSI","authors":"I. K. Suardana, I. M. I. Janarta","doi":"10.53977/jsv.v2i1.979","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Peran penyuluh agama Hindu melalui pasraman sangatlah diperlukan keberadaanya untuk memberikan penyuluhan kepada generasi muda Hindu terkait dampak negatif teknologi dan informasi. Pasraman sebagai tempat menimba ilmu pengetahuan agama Hindu yang paling mendekati sempurna dalam upaya meningkatkan sradha dan bhakti brahmacari pasraman. Walaupun pembelajaran di pasraman memiliki jadwal tetap, minat dan motivasi brahmacari untuk mengikuti pasraman berbeda-beda. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh cara penyuluh berkomunikasi masih kurang efektif. Tujuan dalam penelitian ini: 1) Untuk mendeskripsikan strategi komunikasi penyuluh agama Hindu dalam meningkatkan sradha dan bhakti brahmacari pasraman. 2) Untuk mengetahui kendala yang dialami dalam menerapkan strategi komunikasi oleh penyuluh agama Hindu kepada brahmacari pasraman. 3) Untuk mendeskripsikan implikasi strategi komunikasi penyuluhan dalam meningkatkan sradha dan bhakti brahmacari. Objek dari penelitian ini adalah strategi komunikasi penyuluh kepada brahmacari pasraman. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: kualitatif deskriptif melalui teknik observasi dan wawancara. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Lasswell yaitu siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan pengaruh bagaimana. Hasil dalam penelitian ini: 1) Strategi komunikasi yang digunakan oleh penyuluh dalam memberikan penyuluhan kepada brahmacari adalah strategi komunikasi informatif dan repetition. 2) Kendala komunikasi yang dialami penyuluh yang menjadi penghambat yaitu: hambatan semantik. 3) Implikasi strategi komunikasi penyuluh terhadap para brahmacari berimplikasi pada bidang keagamaan Hindu dan fungsi sosial.","PeriodicalId":357430,"journal":{"name":"Samvada : Jurnal Riset Komunikasi, Media, dan Public Relation","volume":"310 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Samvada : Jurnal Riset Komunikasi, Media, dan Public Relation","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53977/jsv.v2i1.979","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN SRADHA DAN BHAKTI BRAHMACARI PASRAMAN DI ERA DISRUPSI
Peran penyuluh agama Hindu melalui pasraman sangatlah diperlukan keberadaanya untuk memberikan penyuluhan kepada generasi muda Hindu terkait dampak negatif teknologi dan informasi. Pasraman sebagai tempat menimba ilmu pengetahuan agama Hindu yang paling mendekati sempurna dalam upaya meningkatkan sradha dan bhakti brahmacari pasraman. Walaupun pembelajaran di pasraman memiliki jadwal tetap, minat dan motivasi brahmacari untuk mengikuti pasraman berbeda-beda. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh cara penyuluh berkomunikasi masih kurang efektif. Tujuan dalam penelitian ini: 1) Untuk mendeskripsikan strategi komunikasi penyuluh agama Hindu dalam meningkatkan sradha dan bhakti brahmacari pasraman. 2) Untuk mengetahui kendala yang dialami dalam menerapkan strategi komunikasi oleh penyuluh agama Hindu kepada brahmacari pasraman. 3) Untuk mendeskripsikan implikasi strategi komunikasi penyuluhan dalam meningkatkan sradha dan bhakti brahmacari. Objek dari penelitian ini adalah strategi komunikasi penyuluh kepada brahmacari pasraman. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: kualitatif deskriptif melalui teknik observasi dan wawancara. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Lasswell yaitu siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan pengaruh bagaimana. Hasil dalam penelitian ini: 1) Strategi komunikasi yang digunakan oleh penyuluh dalam memberikan penyuluhan kepada brahmacari adalah strategi komunikasi informatif dan repetition. 2) Kendala komunikasi yang dialami penyuluh yang menjadi penghambat yaitu: hambatan semantik. 3) Implikasi strategi komunikasi penyuluh terhadap para brahmacari berimplikasi pada bidang keagamaan Hindu dan fungsi sosial.