Ade Tuti Turistiati, Angelia Anggreani, Eyora Jasmine Nan Kinasih
{"title":"儿童角色训练与NLP(神经语言设计)为TP-PKK村成员库库图格罗尔,Banyumas","authors":"Ade Tuti Turistiati, Angelia Anggreani, Eyora Jasmine Nan Kinasih","doi":"10.26858/PUBLIKAN.V11I2.20381","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAKPembelajaran secara daring di masa pandemi Covid-19 seringkali membuat komunikasi antara orang tua dan anak menjadi masalah. Orang tua menganggap anaknya lebih banyak menghabiskan waktu menggunakan gadget untuk keperluan di luar belajar, seperti untuk bermain games, menonton tayangan di kanal Youtube, berinteraksi dengan teman melalui media sosial, dan berselancar mengakses berbagai informasi. Anak-anak berdalih bahwa gadget-nya digunakan untuk keperluan belajar. Ketegangan hubungan dan miskomunikasi antara orang tua dan anak pun sering terjadi karena adanya perbedaan persepsi tersebut. Orang tua berharap anak-anaknya mempunyai karakter yang baik. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk membantu anggota Tim Penggerak-PKK desa Kemutug Lor, Banyumas dalam membangun karakter anak dengan presuposisi NLP. Dosen sebagai Fasilitator dibantu 2 orang mahasiswa memberikan materi pelatihan kepada TP-PKK yang berjumlah 25 orang. Materi pelatihan disampaikan secara interaktif. Fasilitator melibatkan peserta dalam sharing, diskusi, role play, dan perenungan untuk evaluasi dan perbaikan diri. Berdasarkan evaluasi pasca pelatihan, peserta menyatakan bahwa mereka merasakan manfaat praktis dari pelatihan ini. Mereka mempunyai bekal pengetahuan dan tips berkomunikasi dengan presuposisi NLP yang telah dipahami dan akan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari dalam membangun karakter anak.Kata kunci: Komunikasi; Membangun Karakter; Pelatihan; NLP ABSTRACTOnline learning during the Covid-19 pandemic often makes communication between parents and children a problem. Parents consider their children to spend more time using gadgets not for learning purposes, such as playing games, watching various programs via YouTube channel, interacting with friends via social media, and browsing various information. The children argued that their gadgets were used for learning purposes. Relationship tensions and miscommunication between parents and children often occur because of these different perceptions. Parents hope their children have good character. This community service activity aims to help the members of the Kemutug Lor Village TP-PKK Team, Banyumas in building children's character with the NLP presupposition. Lecturer as a facilitator, assisted by 2 students, provided training materials to 25 members of TP-PKK. The training material is delivered interactively. The facilitator engaged participants in sharing, discussion, role play, and reflection for self-evaluation and improvement. Based on the post-training evaluation, participants stated that this training is very practical. They have the knowledge and tips to communicate using the NLP presuppositions that have been understood and will be implemented in building children's character. Key words: Communication; Build Character; Training; NLP","PeriodicalId":168243,"journal":{"name":"Publikasi Pendidikan","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Pelatihan Membangun Karakter Anak dengan NLP (Neuro Linguistic Programming) Untuk Anggota TP-PKK Desa Kumutug Lor, Banyumas\",\"authors\":\"Ade Tuti Turistiati, Angelia Anggreani, Eyora Jasmine Nan Kinasih\",\"doi\":\"10.26858/PUBLIKAN.V11I2.20381\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRAKPembelajaran secara daring di masa pandemi Covid-19 seringkali membuat komunikasi antara orang tua dan anak menjadi masalah. Orang tua menganggap anaknya lebih banyak menghabiskan waktu menggunakan gadget untuk keperluan di luar belajar, seperti untuk bermain games, menonton tayangan di kanal Youtube, berinteraksi dengan teman melalui media sosial, dan berselancar mengakses berbagai informasi. Anak-anak berdalih bahwa gadget-nya digunakan untuk keperluan belajar. Ketegangan hubungan dan miskomunikasi antara orang tua dan anak pun sering terjadi karena adanya perbedaan persepsi tersebut. Orang tua berharap anak-anaknya mempunyai karakter yang baik. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk membantu anggota Tim Penggerak-PKK desa Kemutug Lor, Banyumas dalam membangun karakter anak dengan presuposisi NLP. Dosen sebagai Fasilitator dibantu 2 orang mahasiswa memberikan materi pelatihan kepada TP-PKK yang berjumlah 25 orang. Materi pelatihan disampaikan secara interaktif. Fasilitator melibatkan peserta dalam sharing, diskusi, role play, dan perenungan untuk evaluasi dan perbaikan diri. Berdasarkan evaluasi pasca pelatihan, peserta menyatakan bahwa mereka merasakan manfaat praktis dari pelatihan ini. Mereka mempunyai bekal pengetahuan dan tips berkomunikasi dengan presuposisi NLP yang telah dipahami dan akan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari dalam membangun karakter anak.Kata kunci: Komunikasi; Membangun Karakter; Pelatihan; NLP ABSTRACTOnline learning during the Covid-19 pandemic often makes communication between parents and children a problem. Parents consider their children to spend more time using gadgets not for learning purposes, such as playing games, watching various programs via YouTube channel, interacting with friends via social media, and browsing various information. The children argued that their gadgets were used for learning purposes. Relationship tensions and miscommunication between parents and children often occur because of these different perceptions. Parents hope their children have good character. This community service activity aims to help the members of the Kemutug Lor Village TP-PKK Team, Banyumas in building children's character with the NLP presupposition. Lecturer as a facilitator, assisted by 2 students, provided training materials to 25 members of TP-PKK. The training material is delivered interactively. The facilitator engaged participants in sharing, discussion, role play, and reflection for self-evaluation and improvement. Based on the post-training evaluation, participants stated that this training is very practical. They have the knowledge and tips to communicate using the NLP presuppositions that have been understood and will be implemented in building children's character. Key words: Communication; Build Character; Training; NLP\",\"PeriodicalId\":168243,\"journal\":{\"name\":\"Publikasi Pendidikan\",\"volume\":\"20 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-06-17\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Publikasi Pendidikan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26858/PUBLIKAN.V11I2.20381\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Publikasi Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26858/PUBLIKAN.V11I2.20381","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
在Covid-19大流行期间在线学习缺课常常使父母和孩子之间的沟通成为一个问题。家长们认为,他们的孩子花更多的时间在户外活动上,如玩游戏、看Youtube频道的节目、通过社交媒体与朋友交流以及上网获取各种信息等。孩子们辩称,他的小工具是用来学习的。父母和孩子之间的关系紧张,缺乏沟通往往是由于这些不同的看法。父母希望他们的孩子有好的性格。这种社区奉献活动的目的是帮助村里的pkk团队成员getug Lor, Banyumas建立具有NLP presu这股领导作用的儿童性格。讲师作为辅导员,由两名学生协助为25人的tkp提供培训材料。培训材料是互动交付的。主持人包括参与者分享、讨论、角色扮演和自我评价和改善的沉思。根据培训后的评估,参与者说他们感受到培训的实际好处。它们提供了知识和技巧,可以与NLP的先入之见交流,这些先入之见在塑造儿童性格方面已被理解和实践。关键词:交流;建立品格;训练;NLP ABSTRACTOnline在Covid-19大恐慌中学习,这让父母和孩子之间产生了一个问题。父母认为他们的孩子应该花更多的时间使用儿童工具来学习目的,这样他们就可以玩游戏,通过YouTube频道观看各种各样的节目,通过社交媒体与朋友互动,浏览各种各样的信息。孩子们认为他们的孩子们是用来学习目的的。因为这些不同的观点,父母和孩子之间的关系和沟通不正常。父母希望他们的孩子有好的性格。这一社区服务机会帮助村TP-PKK团队的成员,与NLP presupsion的儿童角色角色。《律师》,2名学生助理,25名中工党成员提供培训材料。培训材料正在发挥作用。为自我评价和改进而进行角色扮演和反思的引导者。根据随后的培训评估,参与的机构认为这次培训非常实际。他们有通过NLP提供的知识和沟通技巧,这些知识和技巧被认为是可以理解的,并将在孩子们的性格中实现。关键字:交流;构建的性格;培训;NLP
Pelatihan Membangun Karakter Anak dengan NLP (Neuro Linguistic Programming) Untuk Anggota TP-PKK Desa Kumutug Lor, Banyumas
ABSTRAKPembelajaran secara daring di masa pandemi Covid-19 seringkali membuat komunikasi antara orang tua dan anak menjadi masalah. Orang tua menganggap anaknya lebih banyak menghabiskan waktu menggunakan gadget untuk keperluan di luar belajar, seperti untuk bermain games, menonton tayangan di kanal Youtube, berinteraksi dengan teman melalui media sosial, dan berselancar mengakses berbagai informasi. Anak-anak berdalih bahwa gadget-nya digunakan untuk keperluan belajar. Ketegangan hubungan dan miskomunikasi antara orang tua dan anak pun sering terjadi karena adanya perbedaan persepsi tersebut. Orang tua berharap anak-anaknya mempunyai karakter yang baik. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk membantu anggota Tim Penggerak-PKK desa Kemutug Lor, Banyumas dalam membangun karakter anak dengan presuposisi NLP. Dosen sebagai Fasilitator dibantu 2 orang mahasiswa memberikan materi pelatihan kepada TP-PKK yang berjumlah 25 orang. Materi pelatihan disampaikan secara interaktif. Fasilitator melibatkan peserta dalam sharing, diskusi, role play, dan perenungan untuk evaluasi dan perbaikan diri. Berdasarkan evaluasi pasca pelatihan, peserta menyatakan bahwa mereka merasakan manfaat praktis dari pelatihan ini. Mereka mempunyai bekal pengetahuan dan tips berkomunikasi dengan presuposisi NLP yang telah dipahami dan akan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari dalam membangun karakter anak.Kata kunci: Komunikasi; Membangun Karakter; Pelatihan; NLP ABSTRACTOnline learning during the Covid-19 pandemic often makes communication between parents and children a problem. Parents consider their children to spend more time using gadgets not for learning purposes, such as playing games, watching various programs via YouTube channel, interacting with friends via social media, and browsing various information. The children argued that their gadgets were used for learning purposes. Relationship tensions and miscommunication between parents and children often occur because of these different perceptions. Parents hope their children have good character. This community service activity aims to help the members of the Kemutug Lor Village TP-PKK Team, Banyumas in building children's character with the NLP presupposition. Lecturer as a facilitator, assisted by 2 students, provided training materials to 25 members of TP-PKK. The training material is delivered interactively. The facilitator engaged participants in sharing, discussion, role play, and reflection for self-evaluation and improvement. Based on the post-training evaluation, participants stated that this training is very practical. They have the knowledge and tips to communicate using the NLP presuppositions that have been understood and will be implemented in building children's character. Key words: Communication; Build Character; Training; NLP