{"title":"通过农贸市场批发黄斑地区的经济效益促进战略","authors":"A. Aru Hadi Eka Sayoga","doi":"10.55606/sinov.v2i2.93","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Saat ini ditemukan tren penduduk usia produktif di kawasan perdesaaan lebih memilih bekerja dan menetap di wilayah perkotaan dengan peluang yang lebih besar untuk bekerja mencari nafkah, hal tersebut juga terjadi di Kecamatan Bancak yang memiliki luas lahan kritis 798,00 Ha (2016). Upaya peningkatan nilai ekonomi lahan kritis di Kecamatan Bancak dapat dilakukan dengan cara pengembangan agribisni mete. hal ini dapat dilakukan karena beberapa kriteria telah dapat dipenuhi. Metode penelitian dengan cara Kualitatif-Verifikatif dengan lebih mengedepankan observasi lapangan dan pembandingan dengan dasar teori. Dari hasil metode penelitian ini memunculkan hasil penelitian strategi yang dibagi menjadi 3 (tiga) jenis dilihat berdasarkan jangka waktu, yaitu Perencanaan Jangka Pendek sebagai fase \"PLANTING AND DEVELOPING\", Perencanaan Jangka Menengah sebagai fase HARVESTING AND PROMOTING dan Perencanaan Jangka Panjang sebagai fase \"MAINTAINING AND URBAN BRANDING\". Kesimpulan dari penelitian ini adalah Kecamatan Bancak sesuai untuk usaha agrobisnis mete dilihat dari lingkungan dan kebijakan tata ruang serta dilihat dari kelayakan usaha, dari hasil pertanian mete akan sangat menguntungkan, namun dirasakan mulai tahun ketiga, saat pohon mete mulai berbuah.","PeriodicalId":180056,"journal":{"name":"Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"STRATEGI PENINGKATAN MANFAAT EKONOMI DI LAHAN KRITIS KECAMATAN BANCAK MELALUI AGROBISNIS METE\",\"authors\":\"A. Aru Hadi Eka Sayoga\",\"doi\":\"10.55606/sinov.v2i2.93\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Saat ini ditemukan tren penduduk usia produktif di kawasan perdesaaan lebih memilih bekerja dan menetap di wilayah perkotaan dengan peluang yang lebih besar untuk bekerja mencari nafkah, hal tersebut juga terjadi di Kecamatan Bancak yang memiliki luas lahan kritis 798,00 Ha (2016). Upaya peningkatan nilai ekonomi lahan kritis di Kecamatan Bancak dapat dilakukan dengan cara pengembangan agribisni mete. hal ini dapat dilakukan karena beberapa kriteria telah dapat dipenuhi. Metode penelitian dengan cara Kualitatif-Verifikatif dengan lebih mengedepankan observasi lapangan dan pembandingan dengan dasar teori. Dari hasil metode penelitian ini memunculkan hasil penelitian strategi yang dibagi menjadi 3 (tiga) jenis dilihat berdasarkan jangka waktu, yaitu Perencanaan Jangka Pendek sebagai fase \\\"PLANTING AND DEVELOPING\\\", Perencanaan Jangka Menengah sebagai fase HARVESTING AND PROMOTING dan Perencanaan Jangka Panjang sebagai fase \\\"MAINTAINING AND URBAN BRANDING\\\". Kesimpulan dari penelitian ini adalah Kecamatan Bancak sesuai untuk usaha agrobisnis mete dilihat dari lingkungan dan kebijakan tata ruang serta dilihat dari kelayakan usaha, dari hasil pertanian mete akan sangat menguntungkan, namun dirasakan mulai tahun ketiga, saat pohon mete mulai berbuah.\",\"PeriodicalId\":180056,\"journal\":{\"name\":\"Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-12-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.55606/sinov.v2i2.93\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55606/sinov.v2i2.93","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
STRATEGI PENINGKATAN MANFAAT EKONOMI DI LAHAN KRITIS KECAMATAN BANCAK MELALUI AGROBISNIS METE
Saat ini ditemukan tren penduduk usia produktif di kawasan perdesaaan lebih memilih bekerja dan menetap di wilayah perkotaan dengan peluang yang lebih besar untuk bekerja mencari nafkah, hal tersebut juga terjadi di Kecamatan Bancak yang memiliki luas lahan kritis 798,00 Ha (2016). Upaya peningkatan nilai ekonomi lahan kritis di Kecamatan Bancak dapat dilakukan dengan cara pengembangan agribisni mete. hal ini dapat dilakukan karena beberapa kriteria telah dapat dipenuhi. Metode penelitian dengan cara Kualitatif-Verifikatif dengan lebih mengedepankan observasi lapangan dan pembandingan dengan dasar teori. Dari hasil metode penelitian ini memunculkan hasil penelitian strategi yang dibagi menjadi 3 (tiga) jenis dilihat berdasarkan jangka waktu, yaitu Perencanaan Jangka Pendek sebagai fase "PLANTING AND DEVELOPING", Perencanaan Jangka Menengah sebagai fase HARVESTING AND PROMOTING dan Perencanaan Jangka Panjang sebagai fase "MAINTAINING AND URBAN BRANDING". Kesimpulan dari penelitian ini adalah Kecamatan Bancak sesuai untuk usaha agrobisnis mete dilihat dari lingkungan dan kebijakan tata ruang serta dilihat dari kelayakan usaha, dari hasil pertanian mete akan sangat menguntungkan, namun dirasakan mulai tahun ketiga, saat pohon mete mulai berbuah.