{"title":"采用二项式回归模式,以评估基于债务人特征的相对信贷拥塞风险","authors":"Risma Nur Ismayani, Abdul Kudus","doi":"10.29313/bcss.v3i2.8215","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. Relative risk is the ratio of odds between binary exposures or the ratio of odds between the exposed and unexposed groups. The concept of relative risk is often introduced in a simple way, using a 2 x 2 cross tabulation of binary exposure and binary outcome. Then go further with the use of regression to estimate relative risk. A log-binomial regression model has been recommended which can directly estimate relative risk. The data used is data on credit debtors for Bhakti to determine the ratio of the risk of credit default based on the characteristics of the debtor using a log-binomial regression model. The results of this study obtained a log-binomial regression model is π = (-1,1032640 -0,6335250x1 + 1,0977941x2 - 0,3544660x3 - 1,2765607x4 + 1,7367890x5 + 1,0244938x6). The relative risk outcomes using the log-binomial regression model based on significant interval estimates were the number of dependents (RR=3.00; 95%Cl 1.68-5.36), employment status ( RR=0.28; 95%Cl 0.16-0.48), debtor type (RR =5.68; 95%Cl 3.47-9.31) and length of working (RR =2.79; 95%Cl 1.46-5.33) meaning that if the number of group members compared is the same, then, 1) in the group of dependents ≤ 2 people there are 300 debtors who experience credit missed payment, while in the group of dependents > 2 there are only 100 debtors who are in missed payment, 2) in the group of permanent employees there are 28 who are in missed payment, while in the CPNS group there are 100 who are in missed payment, 3) in the group of new debtors there are 568 who are in missed payment, while in the group of repeat debtors there are only 100 debtors who are in missed payment, and 4 ) in the group of debtors who worked ≤ 2 years there were 279 missed payment, while those who had worked > 2 years there were 100 missed payment debtors. \nAbstrak. Risiko relatif adalah perbandingan peluang antara paparan biner atau perbandingan peluang antara kelompok yang terpapar dan kelompok yang tidak terpapar. Konsep risiko relatif sering kali diperkenalkan dengan menggunakan cara yang sederhana yaitu menggunakan tabulasi silang dari paparan biner dan hasil biner. Lalu lebih lanjut lagi dengan menggunakan penggunaan dari regresi untuk menduga risiko relatif. Model regresi log-binomial telah direkomendasikan yang secara langsung dapat menduga risiko relatif. Data yang digunakan adalah data debitur kredit Guna Bhakti untuk mengetahui perbandingan risiko kemacetan kredit berdasarkan karakteristik debitur menggunakan model regresi log-binomial. Adapun hasil penelitian ini diperoleh model regresi log-binomial yaitu π = (-1,1032640 -0,6335250x1 + 1,0977941x2 - 0,3544660x3 - 1,2765607x4 + 1,7367890x5 + 1,0244938x6). Hasil risiko relatif menggunakan model regresi log-binomial berdasarkan taksiran interval yang signifikan adalah jumlah tanggungan (RR =3,00 ; 95%Cl 1,68-5,36), status kepegawaian ( RR=0,28; 95%Cl 0,16-0,48), tipe debitur ( RR=5,68; 95%Cl 3,47-9,31) dan lama kerja ( RR=2,79; 95%Cl 1,46-5,33) artinya jika jumlah anggota kelompok yang dibandingkan besarnya sama maka, 1) pada kelompok jumlah tanggungan ≤ 2 orang terdapat 300 debitur yang mengalami kemacetan kredit, sedangkan pada kelompok jumlah tanggungan > 2 hanya ada 100 debitur yang macet, 2) pada kelompok pegawai tetap terdapat 28 yang macet, sedangkan pada kelompok CPNS terdapat 100 yang macet, 3) pada kelompok debitur baru terdapat 568 yang macet, sedangkan pada kelompok debitur yang mengulang hanya terdapat 100 debitur yang macet, dan 4) pada kelompok debitur yang bekerja ≤ 2 tahun terdapat 279 yang macet, sedangkan yang sudah bekerja > 2 tahun terdapat 100 debitur yang macet.","PeriodicalId":337947,"journal":{"name":"Bandung Conference Series: Statistics","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Penerapan Model Regresi Log-Binomial untuk Menduga Risiko Relatif Kemacetan Kredit Berdasarkan Karakteristik Debitur\",\"authors\":\"Risma Nur Ismayani, Abdul Kudus\",\"doi\":\"10.29313/bcss.v3i2.8215\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract. Relative risk is the ratio of odds between binary exposures or the ratio of odds between the exposed and unexposed groups. The concept of relative risk is often introduced in a simple way, using a 2 x 2 cross tabulation of binary exposure and binary outcome. Then go further with the use of regression to estimate relative risk. A log-binomial regression model has been recommended which can directly estimate relative risk. The data used is data on credit debtors for Bhakti to determine the ratio of the risk of credit default based on the characteristics of the debtor using a log-binomial regression model. The results of this study obtained a log-binomial regression model is π = (-1,1032640 -0,6335250x1 + 1,0977941x2 - 0,3544660x3 - 1,2765607x4 + 1,7367890x5 + 1,0244938x6). The relative risk outcomes using the log-binomial regression model based on significant interval estimates were the number of dependents (RR=3.00; 95%Cl 1.68-5.36), employment status ( RR=0.28; 95%Cl 0.16-0.48), debtor type (RR =5.68; 95%Cl 3.47-9.31) and length of working (RR =2.79; 95%Cl 1.46-5.33) meaning that if the number of group members compared is the same, then, 1) in the group of dependents ≤ 2 people there are 300 debtors who experience credit missed payment, while in the group of dependents > 2 there are only 100 debtors who are in missed payment, 2) in the group of permanent employees there are 28 who are in missed payment, while in the CPNS group there are 100 who are in missed payment, 3) in the group of new debtors there are 568 who are in missed payment, while in the group of repeat debtors there are only 100 debtors who are in missed payment, and 4 ) in the group of debtors who worked ≤ 2 years there were 279 missed payment, while those who had worked > 2 years there were 100 missed payment debtors. \\nAbstrak. Risiko relatif adalah perbandingan peluang antara paparan biner atau perbandingan peluang antara kelompok yang terpapar dan kelompok yang tidak terpapar. Konsep risiko relatif sering kali diperkenalkan dengan menggunakan cara yang sederhana yaitu menggunakan tabulasi silang dari paparan biner dan hasil biner. Lalu lebih lanjut lagi dengan menggunakan penggunaan dari regresi untuk menduga risiko relatif. Model regresi log-binomial telah direkomendasikan yang secara langsung dapat menduga risiko relatif. Data yang digunakan adalah data debitur kredit Guna Bhakti untuk mengetahui perbandingan risiko kemacetan kredit berdasarkan karakteristik debitur menggunakan model regresi log-binomial. Adapun hasil penelitian ini diperoleh model regresi log-binomial yaitu π = (-1,1032640 -0,6335250x1 + 1,0977941x2 - 0,3544660x3 - 1,2765607x4 + 1,7367890x5 + 1,0244938x6). Hasil risiko relatif menggunakan model regresi log-binomial berdasarkan taksiran interval yang signifikan adalah jumlah tanggungan (RR =3,00 ; 95%Cl 1,68-5,36), status kepegawaian ( RR=0,28; 95%Cl 0,16-0,48), tipe debitur ( RR=5,68; 95%Cl 3,47-9,31) dan lama kerja ( RR=2,79; 95%Cl 1,46-5,33) artinya jika jumlah anggota kelompok yang dibandingkan besarnya sama maka, 1) pada kelompok jumlah tanggungan ≤ 2 orang terdapat 300 debitur yang mengalami kemacetan kredit, sedangkan pada kelompok jumlah tanggungan > 2 hanya ada 100 debitur yang macet, 2) pada kelompok pegawai tetap terdapat 28 yang macet, sedangkan pada kelompok CPNS terdapat 100 yang macet, 3) pada kelompok debitur baru terdapat 568 yang macet, sedangkan pada kelompok debitur yang mengulang hanya terdapat 100 debitur yang macet, dan 4) pada kelompok debitur yang bekerja ≤ 2 tahun terdapat 279 yang macet, sedangkan yang sudah bekerja > 2 tahun terdapat 100 debitur yang macet.\",\"PeriodicalId\":337947,\"journal\":{\"name\":\"Bandung Conference Series: Statistics\",\"volume\":\"36 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-08-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Bandung Conference Series: Statistics\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29313/bcss.v3i2.8215\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bandung Conference Series: Statistics","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29313/bcss.v3i2.8215","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要相对危险度是指两次接触的几率比或接触组与未接触组的几率比。相对风险的概念通常以一种简单的方式引入,使用二元暴露和二元结果的2 × 2交叉表。然后进一步使用回归来估计相对风险。提出了一种对数-二项回归模型,可以直接估计相对风险。所使用的数据是信用债务人的数据,为巴克蒂确定信用违约风险的比例基于债务人的特点,使用对数二项回归模型。本研究得到的对数二项回归模型为π = (-1,1032640 -0,6335250x1 + 1,0977941x2 - 0,3544660x3 - 1,2765607x4 + 1,7367890x5 + 1,0244938x6)。基于显著区间估计的对数二项回归模型的相对风险结果为:受赡养者人数(RR=3.00;95%Cl 1.68-5.36),就业状况(RR=0.28;95%Cl = 0.16-0.48),债务人型(RR =5.68;95%Cl = 3.47 ~ 9.31)、工作时长(RR =2.79;95%氯1.46 - -5.33)相比,这意味着如果群体成员的数量是相同的,那么,1)的家属≤2人有300名债务人信用错过付款的经验,而在群家属> 100只有债务人在错过了付款,2)的永久雇员有28人在错过了付款,而在尼共组有100人错过了付款,3)的新债务人有568人错过了付款,4)在工作≤2年的债务人组中,有279人未付款,而在工作≤2年的债务人组中,有100人未付款。Abstrak。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Konsep risiko相对服务kali diperkenalkan dengan menggunakan cara yang sederhana yitu menggunakan tabulasi silang dari paparan biner dan hasil biner。Lalu lebih lanjut lagi dengan menggunakan penggunaan dari regresi untuk menduga risiko亲戚。模型回归:对数-二项回归模型;模型回归模型;模型回归模型;数据yang digunakan adalah数据debitur credit Guna Bhakti untuk mengetahui perbandingand risiko kemacetan credit berdasarkan karakteristik debitur menggunakan模型回归对数二项。Adapun hasil penelitian ini diperoleh模型回归对数二项yyitu π = (-1,1032640 -0,6335250x1 + 1,0977941x2 - 0,3544660x3 - 1,2765607x4 + 1,7367890x5 + 1,0244938x6)。回归对数二项berdasarkan taksiran区间杨显著性(RR = 3000;95%Cl(1,68-5,36),状态保持良好(RR=0,28;95%Cl = 0,16-0,48),型负债(RR=5,68;95%Cl 3,47-9,31),但喇嘛kerja (RR=2,79;95%Cl 1,46-5,33) artinya jika jumlah anggota kelompok yang dibandingkan besarya sama maka, 1) padpadkelompok jumlah tanggungan≤2,orang terdapat 300 debitur yang mengalami kemacetan信用,sedangkan padkelompok jumlah tanggungan bbb20, hanya ada 100 debitur yang市场,2)padpadkelompok pegawai tetap terdapat 28 yang市场,sedangkan padkelompok CPNS terdapat 100 yang市场,3)padkelompok debitur baru terdapat 568 yang市场,Sedangkan pakadkelompok debitur Yang mengulang hanya terdapat 100 debitur Yang macet, Dan 4) padkelompok debitur Yang bekerja≤2 tahunterdapat 279 Yang macet, Sedangkan Yang sudah bekerja bbb20 tahunterdapat 100 debitur Yang macet。
Penerapan Model Regresi Log-Binomial untuk Menduga Risiko Relatif Kemacetan Kredit Berdasarkan Karakteristik Debitur
Abstract. Relative risk is the ratio of odds between binary exposures or the ratio of odds between the exposed and unexposed groups. The concept of relative risk is often introduced in a simple way, using a 2 x 2 cross tabulation of binary exposure and binary outcome. Then go further with the use of regression to estimate relative risk. A log-binomial regression model has been recommended which can directly estimate relative risk. The data used is data on credit debtors for Bhakti to determine the ratio of the risk of credit default based on the characteristics of the debtor using a log-binomial regression model. The results of this study obtained a log-binomial regression model is π = (-1,1032640 -0,6335250x1 + 1,0977941x2 - 0,3544660x3 - 1,2765607x4 + 1,7367890x5 + 1,0244938x6). The relative risk outcomes using the log-binomial regression model based on significant interval estimates were the number of dependents (RR=3.00; 95%Cl 1.68-5.36), employment status ( RR=0.28; 95%Cl 0.16-0.48), debtor type (RR =5.68; 95%Cl 3.47-9.31) and length of working (RR =2.79; 95%Cl 1.46-5.33) meaning that if the number of group members compared is the same, then, 1) in the group of dependents ≤ 2 people there are 300 debtors who experience credit missed payment, while in the group of dependents > 2 there are only 100 debtors who are in missed payment, 2) in the group of permanent employees there are 28 who are in missed payment, while in the CPNS group there are 100 who are in missed payment, 3) in the group of new debtors there are 568 who are in missed payment, while in the group of repeat debtors there are only 100 debtors who are in missed payment, and 4 ) in the group of debtors who worked ≤ 2 years there were 279 missed payment, while those who had worked > 2 years there were 100 missed payment debtors.
Abstrak. Risiko relatif adalah perbandingan peluang antara paparan biner atau perbandingan peluang antara kelompok yang terpapar dan kelompok yang tidak terpapar. Konsep risiko relatif sering kali diperkenalkan dengan menggunakan cara yang sederhana yaitu menggunakan tabulasi silang dari paparan biner dan hasil biner. Lalu lebih lanjut lagi dengan menggunakan penggunaan dari regresi untuk menduga risiko relatif. Model regresi log-binomial telah direkomendasikan yang secara langsung dapat menduga risiko relatif. Data yang digunakan adalah data debitur kredit Guna Bhakti untuk mengetahui perbandingan risiko kemacetan kredit berdasarkan karakteristik debitur menggunakan model regresi log-binomial. Adapun hasil penelitian ini diperoleh model regresi log-binomial yaitu π = (-1,1032640 -0,6335250x1 + 1,0977941x2 - 0,3544660x3 - 1,2765607x4 + 1,7367890x5 + 1,0244938x6). Hasil risiko relatif menggunakan model regresi log-binomial berdasarkan taksiran interval yang signifikan adalah jumlah tanggungan (RR =3,00 ; 95%Cl 1,68-5,36), status kepegawaian ( RR=0,28; 95%Cl 0,16-0,48), tipe debitur ( RR=5,68; 95%Cl 3,47-9,31) dan lama kerja ( RR=2,79; 95%Cl 1,46-5,33) artinya jika jumlah anggota kelompok yang dibandingkan besarnya sama maka, 1) pada kelompok jumlah tanggungan ≤ 2 orang terdapat 300 debitur yang mengalami kemacetan kredit, sedangkan pada kelompok jumlah tanggungan > 2 hanya ada 100 debitur yang macet, 2) pada kelompok pegawai tetap terdapat 28 yang macet, sedangkan pada kelompok CPNS terdapat 100 yang macet, 3) pada kelompok debitur baru terdapat 568 yang macet, sedangkan pada kelompok debitur yang mengulang hanya terdapat 100 debitur yang macet, dan 4) pada kelompok debitur yang bekerja ≤ 2 tahun terdapat 279 yang macet, sedangkan yang sudah bekerja > 2 tahun terdapat 100 debitur yang macet.