Rima Melati Simanungkalit, Suliawati Suliawati, Tri Hernawati
{"title":"Analisis Penerapan Sistem Perawatan dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada Cement Mill Type Tube Mill di PT Cemindo Gemilang Medan","authors":"Rima Melati Simanungkalit, Suliawati Suliawati, Tri Hernawati","doi":"10.56211/blendsains.v2i1.199","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"\n\n\n\nPT Cemindo Gemilang Medan merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri manufaktur yang menghasilkan produk berupa semen dengan kapasitas produksi 30 ton/jam. Salah satu proses yang berlangsung adalah proses penggilingan material pembuatan semen yang berlangsung di Cement Mill. Berdasarkan data-data yang didapat dari departemen produksi, diambil data selama 6 bulan pada periode bulan Januari 2022 – Juni 2022. Diketahui bahwa mesin Cement Mill mengalami total downtime yang mengakibatkan proses produksi menurun, dimana proses produksi berlangsung secara kontinyu yaitu 24 jam per hari. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dilakukan analisa penerapan sistem perawatan dengan menggunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) melalui pendekatan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) sebuah prosedur struktural guna mengetahui dan mencegah terjadinya kegagalan dengan menentukan faktor kualitatif komponen kritis dan menghitung nilai resiko prioritas (RPN). Menurut Anthony M.Smith, 1992 (Shinta, dkk 2021) penelitian dengan metode RCM (Reliablity Centered Maintenance), secara umum dibagi menjadi 2 yaitu, secara kualitatif dan secara kuantitatif. Analisa kualitatif terdiri dari FMEA (Failure Mode and Effect Analysis), dan LTA (Logic Tree Analysis). Sedangkan analisa kuantitatif terdiri dari perhitungan MTBF (Mean Time Between Failure), MTTR (Mean Time to Repair), penentuan reliability, dan failure rate. Dari hasil analisa kualitatif terdapat 4 komponen MSI (Maintenance Significant Item), yaitu mill bearing, mill diafraghm, mill fan dan vibrating sensor. Dari hasil Analisa kuantitatif didapatkan subsistem dengan reliability rate berdasarkan Inherent Availability-nya yang paling rendah yaitu mill fan sebesar 79,92%. Tindakan dan rencana perawatan yang disarankan berdasarkan metode RCM (Reliablity Centered Maintenance) yaitu melakukan pengecekan secara rutin, membuat re-design untuk mengurangi failure, serta melakukan training pada bagian maintenance mengenai konsep perawatan.\n\n\n\n","PeriodicalId":246534,"journal":{"name":"Blend Sains Jurnal Teknik","volume":"82 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Blend Sains Jurnal Teknik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56211/blendsains.v2i1.199","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Penerapan Sistem Perawatan dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada Cement Mill Type Tube Mill di PT Cemindo Gemilang Medan
PT Cemindo Gemilang Medan merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri manufaktur yang menghasilkan produk berupa semen dengan kapasitas produksi 30 ton/jam. Salah satu proses yang berlangsung adalah proses penggilingan material pembuatan semen yang berlangsung di Cement Mill. Berdasarkan data-data yang didapat dari departemen produksi, diambil data selama 6 bulan pada periode bulan Januari 2022 – Juni 2022. Diketahui bahwa mesin Cement Mill mengalami total downtime yang mengakibatkan proses produksi menurun, dimana proses produksi berlangsung secara kontinyu yaitu 24 jam per hari. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dilakukan analisa penerapan sistem perawatan dengan menggunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) melalui pendekatan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) sebuah prosedur struktural guna mengetahui dan mencegah terjadinya kegagalan dengan menentukan faktor kualitatif komponen kritis dan menghitung nilai resiko prioritas (RPN). Menurut Anthony M.Smith, 1992 (Shinta, dkk 2021) penelitian dengan metode RCM (Reliablity Centered Maintenance), secara umum dibagi menjadi 2 yaitu, secara kualitatif dan secara kuantitatif. Analisa kualitatif terdiri dari FMEA (Failure Mode and Effect Analysis), dan LTA (Logic Tree Analysis). Sedangkan analisa kuantitatif terdiri dari perhitungan MTBF (Mean Time Between Failure), MTTR (Mean Time to Repair), penentuan reliability, dan failure rate. Dari hasil analisa kualitatif terdapat 4 komponen MSI (Maintenance Significant Item), yaitu mill bearing, mill diafraghm, mill fan dan vibrating sensor. Dari hasil Analisa kuantitatif didapatkan subsistem dengan reliability rate berdasarkan Inherent Availability-nya yang paling rendah yaitu mill fan sebesar 79,92%. Tindakan dan rencana perawatan yang disarankan berdasarkan metode RCM (Reliablity Centered Maintenance) yaitu melakukan pengecekan secara rutin, membuat re-design untuk mengurangi failure, serta melakukan training pada bagian maintenance mengenai konsep perawatan.