年龄、性别、知识水平、体育活动与登山运动员的急性高山症

Gentani Mayang Sari, Dasti Anditiarina, Dewi Utary, Ayu Anulus
{"title":"年龄、性别、知识水平、体育活动与登山运动员的急性高山症","authors":"Gentani Mayang Sari, Dasti Anditiarina, Dewi Utary, Ayu Anulus","doi":"10.46799/jhs.v4i4.877","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hubungan Usia, Jenis Kelamin, Tingkat Pengetahuan, Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Acute Mountain Sickness (Ams) Pada Pendaki Gunung \nGentani Mayang Sari1), Dasti Anditiarina2), Dewi Utary3), Ayu Anulus4) \ngentanimayangsari@gmail.com, dasprodiefka@gmail.com, sydneydewi01@gmail.com, anulusayu@gmail.com \nFakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar \nABSTRAK \nLatar Belakang: Acute Mountain Sickness (AMS) adalah kelainan yang sangat umum muncul di ketinggian (>2500 meter). Pherice, Nepal (ketinggian 4.343 m), 43% pendaki mengalami gejala Acute Mountain Sickness (AMS). Di Indonesia, masih sangat sedikit studi dan penelitian yang membahas AMS di kalangan pendaki gunung. Peningkatan jumlah pendaki terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat yaitu Gunung Rinjani dengan ketinggian 3.726 mdpl. Hal ini seharusnya diimbangi dengan pengetahuan tentang AMS, kesiapan fisik, mental, alat dan tindakan P3K yang maksimal untuk mencegah kejadian Acute Mountain Sickness (AMS). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan usia, jenis kelamin, tingkat pengetahuan, dan aktivitas fisik dengan kejadian Acute Mountain Sickness (AMS) pada pendaki gunung di Lombok. Penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional (potong lintang). Teknik pengambilan sampel menggunakan metode consequtive sampling. Penelitian ini dilakukan di Basecamp Arrow Praya, Lombok Tengah pada tanggal 20-21 Desember 2022. Sampel penelitian sebanyak 96 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji korelasi Chi-Square. Hasil analisis dilaporkan bahwa hubungan usia (p-value 0,186), jenis kelamin (p-value 0,916), dan tingkat pengetahuan (p-value 0,476) terhadap AMS secara statistik dilaporkan tidak signifikan. Aktivitas fisik (p-value 0,022) dilaporkan secara statistik berhubungan dengan AMS. Tidak didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin, dan tingkat pengetahuan dengan kejadian Acute Mountain Sickness (AMS) pada pendaki gunung di Lombok, tetapi didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kejadian Acute Mountain Sickness (AMS) pada pendaki gunung di Lombok. \nKata Kunci: Usia, Jenis Kelamin, Tingkat Pengetahuan, Aktivitas Fisik, Acute Mountain Sickness (AMS) \n  \n  \n  \nTHE RELATIONSHIP BETWEEN AGE, GENDER, LEVEL OF KNOWLEDGE, AND PHYSICAL ACTIVITY WITH THE INCIDENCE OF ACUTE MOUNTAIN SICKNESS (AMS) AMONG MOUNTAIN CLIMBERS IN LOMBOK, WEST NUSA TENGGARA \nGentani Mayang Sari1), Dasti Anditiarina2), Dewi Utary3), Ayu Anulus4) \ngentanimayangsari@gmail.com, dasprodiefka@gmail.com, sydneydewi01@gmail.com, anulusayu@gmail.com \nFaculty of Medicine Universitas Islam Al-Azhar \nABSTRACT \nBackground : Acute Mountain Sickness (AMS) is a disorder that is very common at altitudes (> 2500 meters). Pherice, Nepal (altitude 4,343 m), 43% of climbers experience symptoms of Acute Mountain Sickness (AMS). In Indonesia, there are still very few studies and research that discuss AMS among mountain climbers. An increase in the number of climbers occurred in the West Nusa Tenggara region, namely Mount Rinjani with an altitude of 3,726 meters above sea level. This should be balanced with knowledge about AMS, physical and mental readiness, tools and maximum first aid measures to prevent the occurrence of Acute Mountain Sickness (AMS). This study was conducted to determine the relationship between age, gender, level of knowledge, and physical activity with the incidence of Acute Mountain Sickness (AMS) among mountain climbers in Lombok. Descriptive study with a cross-sectional research design. The sampling technique uses the consecutive sampling method. This research was conducted at Arrow Praya Basecamp, Central Lombok on December 20-21, 2022. The research sample consisted of 96 respondents. The data obtained were analyzed with the Chi-Square correlation test. The results of the analysis reported that the relationship between age (p-value 0.186), gender (p-value 0.916), and level of knowledge (p-value 0.476), to AMS was reported to be statistically insignificant. Physical activity (p-value 0.022) was reported to be statistically associated with AMS. There was no significant relationship between age, sex, and level of knowledge with the incidence of Acute Mountain Sickness (AMS) among mountain climbers in Lombok, but there was found a significant relationship between physical activity and the incidence of Acute Mountain Sickness (AMS) among mountain climbers in Lombok.","PeriodicalId":431769,"journal":{"name":"Jurnal Health Sains","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Hubungan Usia, Jenis Kelamin, Tingkat Pengetahuan, Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Acute Mountain Sickness (Ams) Pada Pendaki Gunung\",\"authors\":\"Gentani Mayang Sari, Dasti Anditiarina, Dewi Utary, Ayu Anulus\",\"doi\":\"10.46799/jhs.v4i4.877\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Hubungan Usia, Jenis Kelamin, Tingkat Pengetahuan, Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Acute Mountain Sickness (Ams) Pada Pendaki Gunung \\nGentani Mayang Sari1), Dasti Anditiarina2), Dewi Utary3), Ayu Anulus4) \\ngentanimayangsari@gmail.com, dasprodiefka@gmail.com, sydneydewi01@gmail.com, anulusayu@gmail.com \\nFakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar \\nABSTRAK \\nLatar Belakang: Acute Mountain Sickness (AMS) adalah kelainan yang sangat umum muncul di ketinggian (>2500 meter). Pherice, Nepal (ketinggian 4.343 m), 43% pendaki mengalami gejala Acute Mountain Sickness (AMS). Di Indonesia, masih sangat sedikit studi dan penelitian yang membahas AMS di kalangan pendaki gunung. Peningkatan jumlah pendaki terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat yaitu Gunung Rinjani dengan ketinggian 3.726 mdpl. Hal ini seharusnya diimbangi dengan pengetahuan tentang AMS, kesiapan fisik, mental, alat dan tindakan P3K yang maksimal untuk mencegah kejadian Acute Mountain Sickness (AMS). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan usia, jenis kelamin, tingkat pengetahuan, dan aktivitas fisik dengan kejadian Acute Mountain Sickness (AMS) pada pendaki gunung di Lombok. Penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional (potong lintang). Teknik pengambilan sampel menggunakan metode consequtive sampling. Penelitian ini dilakukan di Basecamp Arrow Praya, Lombok Tengah pada tanggal 20-21 Desember 2022. Sampel penelitian sebanyak 96 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji korelasi Chi-Square. Hasil analisis dilaporkan bahwa hubungan usia (p-value 0,186), jenis kelamin (p-value 0,916), dan tingkat pengetahuan (p-value 0,476) terhadap AMS secara statistik dilaporkan tidak signifikan. Aktivitas fisik (p-value 0,022) dilaporkan secara statistik berhubungan dengan AMS. Tidak didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin, dan tingkat pengetahuan dengan kejadian Acute Mountain Sickness (AMS) pada pendaki gunung di Lombok, tetapi didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kejadian Acute Mountain Sickness (AMS) pada pendaki gunung di Lombok. \\nKata Kunci: Usia, Jenis Kelamin, Tingkat Pengetahuan, Aktivitas Fisik, Acute Mountain Sickness (AMS) \\n  \\n  \\n  \\nTHE RELATIONSHIP BETWEEN AGE, GENDER, LEVEL OF KNOWLEDGE, AND PHYSICAL ACTIVITY WITH THE INCIDENCE OF ACUTE MOUNTAIN SICKNESS (AMS) AMONG MOUNTAIN CLIMBERS IN LOMBOK, WEST NUSA TENGGARA \\nGentani Mayang Sari1), Dasti Anditiarina2), Dewi Utary3), Ayu Anulus4) \\ngentanimayangsari@gmail.com, dasprodiefka@gmail.com, sydneydewi01@gmail.com, anulusayu@gmail.com \\nFaculty of Medicine Universitas Islam Al-Azhar \\nABSTRACT \\nBackground : Acute Mountain Sickness (AMS) is a disorder that is very common at altitudes (> 2500 meters). Pherice, Nepal (altitude 4,343 m), 43% of climbers experience symptoms of Acute Mountain Sickness (AMS). In Indonesia, there are still very few studies and research that discuss AMS among mountain climbers. An increase in the number of climbers occurred in the West Nusa Tenggara region, namely Mount Rinjani with an altitude of 3,726 meters above sea level. This should be balanced with knowledge about AMS, physical and mental readiness, tools and maximum first aid measures to prevent the occurrence of Acute Mountain Sickness (AMS). This study was conducted to determine the relationship between age, gender, level of knowledge, and physical activity with the incidence of Acute Mountain Sickness (AMS) among mountain climbers in Lombok. Descriptive study with a cross-sectional research design. The sampling technique uses the consecutive sampling method. This research was conducted at Arrow Praya Basecamp, Central Lombok on December 20-21, 2022. The research sample consisted of 96 respondents. The data obtained were analyzed with the Chi-Square correlation test. The results of the analysis reported that the relationship between age (p-value 0.186), gender (p-value 0.916), and level of knowledge (p-value 0.476), to AMS was reported to be statistically insignificant. Physical activity (p-value 0.022) was reported to be statistically associated with AMS. There was no significant relationship between age, sex, and level of knowledge with the incidence of Acute Mountain Sickness (AMS) among mountain climbers in Lombok, but there was found a significant relationship between physical activity and the incidence of Acute Mountain Sickness (AMS) among mountain climbers in Lombok.\",\"PeriodicalId\":431769,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Health Sains\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-04-19\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Health Sains\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.46799/jhs.v4i4.877\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Health Sains","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46799/jhs.v4i4.877","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

年龄、性别关系、知识水平与急性事件Mountain Sickness身体活动(pr)在登山Gentani、Sari1), Dasti Anditiarina2 Utary3女神),Ayu Anulus4) gentanimayangsari@gmail。com, sydneydewi01@gmail dasprodiefka@gmail。com。com,伊斯兰大学医学院anulusayu@gmail。com抽象背景:急性Mountain Sickness爱资哈尔(pr)是很常见的异常出现在(> 2500米)的高度。尼泊尔费利斯(海拔4343米),43%的登山者出现了急性高山病。在印度尼西亚,很少有关于登山运动员的研究和研究。在西努萨萨山区,海拔3726米的林贾尼山,登山者的数目增加了。这应该被急性高山症的知识、身体上的准备、心理上的充分工具和急救措施所抵消。这项研究的目的是确定龙目岛登山者的年龄、性别、知识水平和体能活动之间的关系。交叉研究设计的描述性研究。采样技术采用结论性采样方法。这项研究是在2022年12月20日至21日龙目岛中部的绿箭行动基地进行的。96名受访者的研究样本。所获得的数据是通过chi square相关测试分析的。据报道,据分析,年龄(p值186)、性别(p值0.916)和知识水平(p值0.476)在统计上都是微不足道的。据统计,体育活动(p值0.022)与AMS有关。在龙目岛的登山运动员中,人们的年龄、性别和知识水平并没有显著的关系,但在体力活动和龙目岛的登山运动员之间却存在显著的关系。关键词:年龄、性别、知识水平、身体活动急性Mountain Sickness (pr)《圣经时代、性别之间关系的知识水平,和身体活动和急性Mountain Sickness INCIDENCE》(pr)》山登山者在龙目岛,韦斯特NUSA TENGGARA Gentani、Sari1), Dasti Anditiarina2 Utary3女神),Ayu Anulus4) gentanimayangsari@gmail。com, dasprodiefka@gmail。com sydneydewi01@gmail。comazhar大学医学院的事实:Acute Mountain Sickness (pr)是一种疾病,在altitudes(> 2500米)很常见。尼泊尔费利斯(身高4.343米;73%),climbers体验Acute Mountain Sickness交响乐(pr)的43%。在印度尼西亚,仍然很少有研究和研究,这些研究涉及崎岖的山路。徒步旅行的人数增加了。这应该是基于对急性高山症、物理和精神原因、工具和最大限度的了解。这项研究是为了确定年龄、性别、知识水平和物理活动与龙目岛登山者的距离。Descriptive study with a cross-sectional研究设计。《consecutive抽样技巧利用抽样方法。这项研究是2011年12月20-21日至2022年龙目岛中央龙目岛Praya Basecamp的研究结果。样本研究被认为是96个回应。分析来自chi square correlation测试的数据。分析报告指出,年龄(p-value 0186)、性别(p-value 0916)和知识水平(p-value 0476)之间的关系,主要是统计错误。物理行为(p-value 022)被报告与AMS有统计联系。在龙目岛,老年、性和知识水平之间没有明显的联系
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Hubungan Usia, Jenis Kelamin, Tingkat Pengetahuan, Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Acute Mountain Sickness (Ams) Pada Pendaki Gunung
Hubungan Usia, Jenis Kelamin, Tingkat Pengetahuan, Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Acute Mountain Sickness (Ams) Pada Pendaki Gunung Gentani Mayang Sari1), Dasti Anditiarina2), Dewi Utary3), Ayu Anulus4) gentanimayangsari@gmail.com, dasprodiefka@gmail.com, sydneydewi01@gmail.com, anulusayu@gmail.com Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar ABSTRAK Latar Belakang: Acute Mountain Sickness (AMS) adalah kelainan yang sangat umum muncul di ketinggian (>2500 meter). Pherice, Nepal (ketinggian 4.343 m), 43% pendaki mengalami gejala Acute Mountain Sickness (AMS). Di Indonesia, masih sangat sedikit studi dan penelitian yang membahas AMS di kalangan pendaki gunung. Peningkatan jumlah pendaki terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat yaitu Gunung Rinjani dengan ketinggian 3.726 mdpl. Hal ini seharusnya diimbangi dengan pengetahuan tentang AMS, kesiapan fisik, mental, alat dan tindakan P3K yang maksimal untuk mencegah kejadian Acute Mountain Sickness (AMS). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan usia, jenis kelamin, tingkat pengetahuan, dan aktivitas fisik dengan kejadian Acute Mountain Sickness (AMS) pada pendaki gunung di Lombok. Penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional (potong lintang). Teknik pengambilan sampel menggunakan metode consequtive sampling. Penelitian ini dilakukan di Basecamp Arrow Praya, Lombok Tengah pada tanggal 20-21 Desember 2022. Sampel penelitian sebanyak 96 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji korelasi Chi-Square. Hasil analisis dilaporkan bahwa hubungan usia (p-value 0,186), jenis kelamin (p-value 0,916), dan tingkat pengetahuan (p-value 0,476) terhadap AMS secara statistik dilaporkan tidak signifikan. Aktivitas fisik (p-value 0,022) dilaporkan secara statistik berhubungan dengan AMS. Tidak didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin, dan tingkat pengetahuan dengan kejadian Acute Mountain Sickness (AMS) pada pendaki gunung di Lombok, tetapi didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kejadian Acute Mountain Sickness (AMS) pada pendaki gunung di Lombok. Kata Kunci: Usia, Jenis Kelamin, Tingkat Pengetahuan, Aktivitas Fisik, Acute Mountain Sickness (AMS)       THE RELATIONSHIP BETWEEN AGE, GENDER, LEVEL OF KNOWLEDGE, AND PHYSICAL ACTIVITY WITH THE INCIDENCE OF ACUTE MOUNTAIN SICKNESS (AMS) AMONG MOUNTAIN CLIMBERS IN LOMBOK, WEST NUSA TENGGARA Gentani Mayang Sari1), Dasti Anditiarina2), Dewi Utary3), Ayu Anulus4) gentanimayangsari@gmail.com, dasprodiefka@gmail.com, sydneydewi01@gmail.com, anulusayu@gmail.com Faculty of Medicine Universitas Islam Al-Azhar ABSTRACT Background : Acute Mountain Sickness (AMS) is a disorder that is very common at altitudes (> 2500 meters). Pherice, Nepal (altitude 4,343 m), 43% of climbers experience symptoms of Acute Mountain Sickness (AMS). In Indonesia, there are still very few studies and research that discuss AMS among mountain climbers. An increase in the number of climbers occurred in the West Nusa Tenggara region, namely Mount Rinjani with an altitude of 3,726 meters above sea level. This should be balanced with knowledge about AMS, physical and mental readiness, tools and maximum first aid measures to prevent the occurrence of Acute Mountain Sickness (AMS). This study was conducted to determine the relationship between age, gender, level of knowledge, and physical activity with the incidence of Acute Mountain Sickness (AMS) among mountain climbers in Lombok. Descriptive study with a cross-sectional research design. The sampling technique uses the consecutive sampling method. This research was conducted at Arrow Praya Basecamp, Central Lombok on December 20-21, 2022. The research sample consisted of 96 respondents. The data obtained were analyzed with the Chi-Square correlation test. The results of the analysis reported that the relationship between age (p-value 0.186), gender (p-value 0.916), and level of knowledge (p-value 0.476), to AMS was reported to be statistically insignificant. Physical activity (p-value 0.022) was reported to be statistically associated with AMS. There was no significant relationship between age, sex, and level of knowledge with the incidence of Acute Mountain Sickness (AMS) among mountain climbers in Lombok, but there was found a significant relationship between physical activity and the incidence of Acute Mountain Sickness (AMS) among mountain climbers in Lombok.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
The Relationship Between Nurse Burnout and Patient Safety Culture with The Quality of Nursing Care in Type B Hospitals in Central Sulawesi The Effect of Animated Video Learning on ESI Triage Knowledge and Student Satisfaction of Nursing Polytechnic Health Ministry of Health Makassar Experience of Breastfeeding And Exclusive Breastfeeding For Women With Physical Disabilities: Scoping Review Comparison of Sensitivity, Specificity, and Accuracy of ISS, RTS, and TRISS Instruments in Predicting Mortality of Trauma Patients Differences Between Discovery Learning And Case-Based Learning Using Animated Videos On Critical Thinking Skills In Start Triage Among Undergraduate Nursing Students
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1