Mita Indriani, E. Suminar, N. Wicaksana, D. Sobardini, Sulistyaningsih Sulistyaningsih, A. Nuraini, Nursuhud Nursuhud, S. Mubarok
{"title":"姜黄外植体对murashige和skoog细胞分裂素和生长素的反应","authors":"Mita Indriani, E. Suminar, N. Wicaksana, D. Sobardini, Sulistyaningsih Sulistyaningsih, A. Nuraini, Nursuhud Nursuhud, S. Mubarok","doi":"10.21831/JPS.V24I1.19784","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study was aimed at determining the concentration of several types of cytokinins and auxin for the induction of turmeric shoots in vitro. The research was conducted at the Tissue Culture Seed Technology Laboratory, Faculty of Agriculture, Padjadjaran University, Jatinangor. The study was conducted from October 2017 to February 2018. The source of planting material is in the form of shoots from the turmeric rhizome. The source of explants or planting material came from the field collected at the Tissue Culture Seed Technology Laboratory, Faculty of Agriculture, Padjadjaran University. Explants were taken from rhizome buds with a size of 0.6-2.0 cm. The experiment used a Completely Randomized Design which was analyzed using the Student’s T-test method. The number of experimental and control groups in this study were seven groups. Variation in treatment with different BAP, thidiazuron, zeatin, and NAA concentrations in each group. The results show that Thidiazuron 1 mgL-1 + NAA 1 mgL-1 gives better results on the percentage of live explants and number of shoots on turmeric plants (Curcuma domestica Val.) Clones 41 at the age of 14 weeks after planting.RESPONS EKSPLAN KUNYIT PADA SITOKININ DAN AUKSIN DALAM MEDIA MURASHIGE DAN SKOOGPenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan salah satu konsentrasi dari beberapa jenis sitokinin dan auksin untuk induksi tunas kunyit secara in vitro. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai pada awal bulan Oktober 2017 sampai bulan Februari 2018. Sumber bahan tanam berupa tunas dari rimpang tanaman kunyit. Sumber eksplan atau bahan tanam berasal dari lapangan yang dikoleksi di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Eksplan diambil dari mata tunas rimpang dengan ukuran 0,6-2,0 cm. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang dianalisis menggunakan metode Student’s T-test. Jumlah kelompok eksperimen dan kontrol dalam penelitian ini adalah tujuh kelompok. Variasi perlakuan dengan penambahan konsentrasi BAP, thidiazuron, zeatin, dan NAA yang berbeda pada setiap kelompok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Thidiazuron 1 mgL-1 + NAA 1 mgL-1 memberikan hasil yang lebih baik pada persentase eksplan hidup dan jumlah tunas pada tanaman kunyit (Curcuma domestica Val.) klon 41 pada umur 14 MST (Minggu Setelah Tanam).","PeriodicalId":370796,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Saintek","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-05-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"RESPONSE OF TURMERIC EXPLANT ON CYTOKININ AND AUXIN IN MURASHIGE AND SKOOG\",\"authors\":\"Mita Indriani, E. Suminar, N. Wicaksana, D. Sobardini, Sulistyaningsih Sulistyaningsih, A. Nuraini, Nursuhud Nursuhud, S. Mubarok\",\"doi\":\"10.21831/JPS.V24I1.19784\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This study was aimed at determining the concentration of several types of cytokinins and auxin for the induction of turmeric shoots in vitro. The research was conducted at the Tissue Culture Seed Technology Laboratory, Faculty of Agriculture, Padjadjaran University, Jatinangor. The study was conducted from October 2017 to February 2018. The source of planting material is in the form of shoots from the turmeric rhizome. The source of explants or planting material came from the field collected at the Tissue Culture Seed Technology Laboratory, Faculty of Agriculture, Padjadjaran University. Explants were taken from rhizome buds with a size of 0.6-2.0 cm. The experiment used a Completely Randomized Design which was analyzed using the Student’s T-test method. The number of experimental and control groups in this study were seven groups. Variation in treatment with different BAP, thidiazuron, zeatin, and NAA concentrations in each group. The results show that Thidiazuron 1 mgL-1 + NAA 1 mgL-1 gives better results on the percentage of live explants and number of shoots on turmeric plants (Curcuma domestica Val.) Clones 41 at the age of 14 weeks after planting.RESPONS EKSPLAN KUNYIT PADA SITOKININ DAN AUKSIN DALAM MEDIA MURASHIGE DAN SKOOGPenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan salah satu konsentrasi dari beberapa jenis sitokinin dan auksin untuk induksi tunas kunyit secara in vitro. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai pada awal bulan Oktober 2017 sampai bulan Februari 2018. Sumber bahan tanam berupa tunas dari rimpang tanaman kunyit. Sumber eksplan atau bahan tanam berasal dari lapangan yang dikoleksi di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Eksplan diambil dari mata tunas rimpang dengan ukuran 0,6-2,0 cm. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang dianalisis menggunakan metode Student’s T-test. Jumlah kelompok eksperimen dan kontrol dalam penelitian ini adalah tujuh kelompok. Variasi perlakuan dengan penambahan konsentrasi BAP, thidiazuron, zeatin, dan NAA yang berbeda pada setiap kelompok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Thidiazuron 1 mgL-1 + NAA 1 mgL-1 memberikan hasil yang lebih baik pada persentase eksplan hidup dan jumlah tunas pada tanaman kunyit (Curcuma domestica Val.) klon 41 pada umur 14 MST (Minggu Setelah Tanam).\",\"PeriodicalId\":370796,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Penelitian Saintek\",\"volume\":\"70 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-05-16\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Penelitian Saintek\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21831/JPS.V24I1.19784\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian Saintek","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21831/JPS.V24I1.19784","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本研究旨在确定几种类型的细胞分裂素和生长素的浓度对姜黄芽的体外诱导作用。这项研究是在贾蒂南戈尔市帕迪加兰大学农学院组织培养种子技术实验室进行的。该研究于2017年10月至2018年2月进行。种植材料的来源是以姜黄根茎的芽的形式。外植体或种植材料的来源来自于Padjadjaran大学农学院组织培养种子技术实验室收集的田地。外植体取自根茎芽,大小为0.6 ~ 2.0 cm。实验采用完全随机设计,采用学生t检验方法进行分析。本研究共设实验组和对照组7组。不同BAP、噻脲、玉米素和NAA浓度处理各组的差异。结果表明:1 mg -1 + NAA 1 mg -1对种植后14周的姜黄植株(Curcuma domestica Val.) 41无性系的活植率和芽数有较好的影响。反应EKSPLAN KUNYIT PADA sitkinin danoksindalam MEDIA MURASHIGE DAN SKOOGPenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan salah, konsentrasi dari beberapa jenis sitkinin and AUKSIN untuk indksi tunas KUNYIT secara体外。Penelitian dilakukan di Laboratorium kulturr Jaringan teknologii Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor。Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai pada awal bulan 2017年10月sampai bulan 2018年2月。Sumber bahan tanam berupa tunas dari rimpang tanaman kunyit。Sumber ekspplan atau bahan tanam berasal dari lapangan yang dikoleksi di Laboratorium Kultur Jaringan technology Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran。大头鲂身长6-2厘米。Percobaan menggunakan ranancan Acak Lengkap yang didi分析menggunakan方法学生t检验。克伦波克是一名实验控制人员。varasi perlakuan dengan penambahan konsentrasi BAP, thidiazuron, zeatin, dannaa yang berbeda paada setiap kelompok。Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Thidiazuron 1 mgL-1 + NAA 1 mgL-1成员Hasil yang lebih baik pada代表了eksplan hidup dan jumlah tunas pada tanaman kunyit (Curcuma domestica Val.) klon 41 pada umur 14 MST (Minggu Setelah Tanam)。
RESPONSE OF TURMERIC EXPLANT ON CYTOKININ AND AUXIN IN MURASHIGE AND SKOOG
This study was aimed at determining the concentration of several types of cytokinins and auxin for the induction of turmeric shoots in vitro. The research was conducted at the Tissue Culture Seed Technology Laboratory, Faculty of Agriculture, Padjadjaran University, Jatinangor. The study was conducted from October 2017 to February 2018. The source of planting material is in the form of shoots from the turmeric rhizome. The source of explants or planting material came from the field collected at the Tissue Culture Seed Technology Laboratory, Faculty of Agriculture, Padjadjaran University. Explants were taken from rhizome buds with a size of 0.6-2.0 cm. The experiment used a Completely Randomized Design which was analyzed using the Student’s T-test method. The number of experimental and control groups in this study were seven groups. Variation in treatment with different BAP, thidiazuron, zeatin, and NAA concentrations in each group. The results show that Thidiazuron 1 mgL-1 + NAA 1 mgL-1 gives better results on the percentage of live explants and number of shoots on turmeric plants (Curcuma domestica Val.) Clones 41 at the age of 14 weeks after planting.RESPONS EKSPLAN KUNYIT PADA SITOKININ DAN AUKSIN DALAM MEDIA MURASHIGE DAN SKOOGPenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan salah satu konsentrasi dari beberapa jenis sitokinin dan auksin untuk induksi tunas kunyit secara in vitro. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai pada awal bulan Oktober 2017 sampai bulan Februari 2018. Sumber bahan tanam berupa tunas dari rimpang tanaman kunyit. Sumber eksplan atau bahan tanam berasal dari lapangan yang dikoleksi di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Eksplan diambil dari mata tunas rimpang dengan ukuran 0,6-2,0 cm. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang dianalisis menggunakan metode Student’s T-test. Jumlah kelompok eksperimen dan kontrol dalam penelitian ini adalah tujuh kelompok. Variasi perlakuan dengan penambahan konsentrasi BAP, thidiazuron, zeatin, dan NAA yang berbeda pada setiap kelompok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Thidiazuron 1 mgL-1 + NAA 1 mgL-1 memberikan hasil yang lebih baik pada persentase eksplan hidup dan jumlah tunas pada tanaman kunyit (Curcuma domestica Val.) klon 41 pada umur 14 MST (Minggu Setelah Tanam).