加扎利思想视角下的伊斯兰商业伦理

Ali Muhayatsyah
{"title":"加扎利思想视角下的伊斯兰商业伦理","authors":"Ali Muhayatsyah","doi":"10.52490/AT-TIJARAH.V2I2.961","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Al-Ghazali's views on economy and business are not limited to philosophical plains, but are a combination of real conditions that occur in society with philosophical values, accompanied by logical arguments. Al-Ghazali in his thoughts about business economics is based on the Sufism approach which he wrote in his book Ihya 'Ulum al-Din. As a matter of fact, there are still many practices of tadlis (unknown to one party), namely violating the principle of “an taraddin minkum”. The practice of tadlis occurs because of four things, namely quantity reduction of the scale; quality, namely the concealment of object defects; price engineering takes advantage of market price ignorance; uncertainty of delivery time, namely the seller does not know for sure the goods will be delivered to the buyer. In addition, we often encounter market engineering practices. \nAl-Ghazali paid considerable attention to economic and business activities in society, including the utility hierarchy and its characteristics in the corridor of social obligations to social welfare (maslahah). In addition, al-Ghazali views the ultimate goal is salvation. Work is part of worship is evidence of the work ethic created through extrarelgious efforts. That the intention of someone's behavior in accordance with Divine rules in every economic activity can be of worship value. Al-Ghazali has a view of market ethics that emphasizes truth and honesty, which can be applied to market evolution and the role of money based on the ethics and morals of the perpetrators. \nAl-Ghazali argued that the state must create security conditions to enhance prosperity and economic development. The existence of state institutions, to monitor adverse market practices. Al-Ghazali stated that trade activities are essential to the functionalization of the economy, the need for secure and safe trade routes, and the state should provide protection so that markets can expand and the economy can grow. \n  \nKeywords: Islamic Business Ethics, Maslahah, Work Ethics. \n  \n  \nAbstrak \nPandangan al-Ghazali mengenai ekonomi dan bisnis tidak terbatas pada dataran filosofis, melainkan perpaduan antara kondisi riil yang terjadi dalam masyarakat dengan nilai-nilai filosofis, disertai argumen yang logis. Al-Ghazali dalam pemikirannya seputar ekonomi bisnis didasarkan pada pendekatan tasawuf yang beliau tuangkan dalam karyanya kitab Ihya ’Ulum al-Din. Sebagaimana fakta yang terjadi praktek bisnis masih banyak terjadi praktek tadlis (unknown to one party) yaitu melanggar prinsip “an taraddin minkum”. Praktek tadlis terjadi karena empat hal, kuantitas yaitu pengurangan timbangan; kualitas yaitu penyembunyian kecacatan obyek; rekayasa harga memanfaatkan ketidaktahuan harga pasar; ketidakpastian waktu penyerahan yaitu penjual tidak mengetahui secara pasti barang akan diserahkan kepada pembeli. Selain itu juga sering kita jumpai praktek rekayasa pasar. \nAl-Ghazali memberikan perhatian yang cukup besar terhadap aktivitas ekonomi dan bisnis dalam masyarakat, termasuk hierarki utilitas dan karakteristiknya dalam koridor kewajiban sosial terhadap kesejahteraan sosial (maslahah). Selain itu al-Ghazali memandang tujuan akhir adalah keselamatan. Bekerja merupakan bagian dari ibadah merupakan bukti etos kerja yang diciptakan melalui upaya ekstrarelgius. Bahwa niat perilaku seseorang yang sesuai dengan aturan Ilahi dalam setiap aktivitas ekonomi dapat bernilai Ibadah. Al-Ghazali mempunyai pandangan tentang etika pasar yang menitikberatkan pada kebenaran dan kejujuran, yang dapat diaplikasikan pada evolusi pasar dan peranan uang berdasarkan etika dan moral para pelakunya. \nAl-Ghazali berpendapat negara harus menciptakan kondisi keamanan untuk meningkatkan kemakmuran dan pembangunan ekonomi. Eksistensi kelembagaan negara, untuk mengawasi praktek-praktek pasar yang merugikan. Al-Ghazali menyatakan bahwa kegiatan perdagangan merupakan hal yang esensial terhadap fungsionalisasi perekonomian, perlunya rute perdagangan yang terjamin dan aman, serta negara seharusnya memberikan perlindungan, sehingga pasar dapat meluas dan ekonomi dapat tumbuh. \n  \nKata kunci: Etika Bisnis Islam, Maslahah, Etos Kerja.","PeriodicalId":354867,"journal":{"name":"AT-TIJARAH: Jurnal Penelitian Keuangan dan Perbankan Syariah","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"ETIKA BISNIS ISLAM DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN AL-GHAZALI\",\"authors\":\"Ali Muhayatsyah\",\"doi\":\"10.52490/AT-TIJARAH.V2I2.961\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Al-Ghazali's views on economy and business are not limited to philosophical plains, but are a combination of real conditions that occur in society with philosophical values, accompanied by logical arguments. Al-Ghazali in his thoughts about business economics is based on the Sufism approach which he wrote in his book Ihya 'Ulum al-Din. As a matter of fact, there are still many practices of tadlis (unknown to one party), namely violating the principle of “an taraddin minkum”. The practice of tadlis occurs because of four things, namely quantity reduction of the scale; quality, namely the concealment of object defects; price engineering takes advantage of market price ignorance; uncertainty of delivery time, namely the seller does not know for sure the goods will be delivered to the buyer. In addition, we often encounter market engineering practices. \\nAl-Ghazali paid considerable attention to economic and business activities in society, including the utility hierarchy and its characteristics in the corridor of social obligations to social welfare (maslahah). In addition, al-Ghazali views the ultimate goal is salvation. Work is part of worship is evidence of the work ethic created through extrarelgious efforts. That the intention of someone's behavior in accordance with Divine rules in every economic activity can be of worship value. Al-Ghazali has a view of market ethics that emphasizes truth and honesty, which can be applied to market evolution and the role of money based on the ethics and morals of the perpetrators. \\nAl-Ghazali argued that the state must create security conditions to enhance prosperity and economic development. The existence of state institutions, to monitor adverse market practices. Al-Ghazali stated that trade activities are essential to the functionalization of the economy, the need for secure and safe trade routes, and the state should provide protection so that markets can expand and the economy can grow. \\n  \\nKeywords: Islamic Business Ethics, Maslahah, Work Ethics. \\n  \\n  \\nAbstrak \\nPandangan al-Ghazali mengenai ekonomi dan bisnis tidak terbatas pada dataran filosofis, melainkan perpaduan antara kondisi riil yang terjadi dalam masyarakat dengan nilai-nilai filosofis, disertai argumen yang logis. Al-Ghazali dalam pemikirannya seputar ekonomi bisnis didasarkan pada pendekatan tasawuf yang beliau tuangkan dalam karyanya kitab Ihya ’Ulum al-Din. Sebagaimana fakta yang terjadi praktek bisnis masih banyak terjadi praktek tadlis (unknown to one party) yaitu melanggar prinsip “an taraddin minkum”. Praktek tadlis terjadi karena empat hal, kuantitas yaitu pengurangan timbangan; kualitas yaitu penyembunyian kecacatan obyek; rekayasa harga memanfaatkan ketidaktahuan harga pasar; ketidakpastian waktu penyerahan yaitu penjual tidak mengetahui secara pasti barang akan diserahkan kepada pembeli. Selain itu juga sering kita jumpai praktek rekayasa pasar. \\nAl-Ghazali memberikan perhatian yang cukup besar terhadap aktivitas ekonomi dan bisnis dalam masyarakat, termasuk hierarki utilitas dan karakteristiknya dalam koridor kewajiban sosial terhadap kesejahteraan sosial (maslahah). Selain itu al-Ghazali memandang tujuan akhir adalah keselamatan. Bekerja merupakan bagian dari ibadah merupakan bukti etos kerja yang diciptakan melalui upaya ekstrarelgius. Bahwa niat perilaku seseorang yang sesuai dengan aturan Ilahi dalam setiap aktivitas ekonomi dapat bernilai Ibadah. Al-Ghazali mempunyai pandangan tentang etika pasar yang menitikberatkan pada kebenaran dan kejujuran, yang dapat diaplikasikan pada evolusi pasar dan peranan uang berdasarkan etika dan moral para pelakunya. \\nAl-Ghazali berpendapat negara harus menciptakan kondisi keamanan untuk meningkatkan kemakmuran dan pembangunan ekonomi. Eksistensi kelembagaan negara, untuk mengawasi praktek-praktek pasar yang merugikan. Al-Ghazali menyatakan bahwa kegiatan perdagangan merupakan hal yang esensial terhadap fungsionalisasi perekonomian, perlunya rute perdagangan yang terjamin dan aman, serta negara seharusnya memberikan perlindungan, sehingga pasar dapat meluas dan ekonomi dapat tumbuh. \\n  \\nKata kunci: Etika Bisnis Islam, Maslahah, Etos Kerja.\",\"PeriodicalId\":354867,\"journal\":{\"name\":\"AT-TIJARAH: Jurnal Penelitian Keuangan dan Perbankan Syariah\",\"volume\":\"12 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-12-12\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"AT-TIJARAH: Jurnal Penelitian Keuangan dan Perbankan Syariah\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.52490/AT-TIJARAH.V2I2.961\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AT-TIJARAH: Jurnal Penelitian Keuangan dan Perbankan Syariah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52490/AT-TIJARAH.V2I2.961","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

摘要

Al-Ghazali关于经济和商业的观点并不局限于哲学的平原,而是将社会中发生的真实情况与哲学价值相结合,并伴随着逻辑论证。Al-Ghazali关于商业经济学的思想是基于他在他的书Ihya 'Ulum al-Din中所写的苏菲主义方法。事实上,仍有许多不为一方所知的tadlis做法,即违反了“an taraddin minkum”原则。出现小蝌蚪的做法有四个原因,即数量减少了规模;质量,即对客体缺陷的隐瞒;价格工程利用了市场对价格的无知;交货时间的不确定性,即卖方不确定货物是否会交付给买方。此外,我们经常会遇到市场工程实践。Al-Ghazali相当关注社会中的经济和商业活动,包括效用等级及其在社会福利的社会义务(maslahah)走廊中的特征。此外,al-Ghazali认为最终目标是救赎。工作是崇拜的一部分,是通过宗教外的努力创造的职业道德的证据。在每一项经济活动中,某人的行为意图符合神圣的规则,可以具有崇拜价值。Al-Ghazali的市场伦理观点强调真实和诚实,这可以应用于市场演变和基于肇事者的伦理道德的货币的作用。Al-Ghazali认为,国家必须创造安全条件,以促进繁荣和经济发展。国家机构的存在,监督不利的市场行为。Al-Ghazali表示,贸易活动对经济的运作至关重要,需要安全可靠的贸易路线,国家应该提供保护,以便市场能够扩大,经济能够增长。关键词:伊斯兰商业伦理,Maslahah,职业伦理。【摘要】Pandangan al-Ghazali mengenai economics, danisistiak terbatas pada dataran filosofis, melainkan perpadan kondisi riil, terjadi dalam masyarakat dengan nilai-nilai filosofis, disertai argument yang logic。这是一种特殊的经济形式,是一种特殊的经济形式,是一种特殊的经济形式,是一种特殊的经济形式。Sebagaimana fakta yang terjadi praktek bisnis masih banyak terjadi praktek tadlis(一方未知)yitu melanggar prinsip“an taraddin minkum”。Praktek tadlis terjadi karena empat hal, kuantitas yitu pengurangan timbangan;新疆维吾尔自治区;Rekayasa harga memanfaatkan ketidaktahuan harga pasar;Ketidakpastian waktu penyerahan yitu penjual tidak mengetahui secara pasti barang akan diserahkan kepaada penbeli。Selain itjuga服务于kita jumpai praktek rekayasa pasar。Al-Ghazali的成员,例如perhatitias aktivitas ekonomi danbisnis dalam masyarakat, termasukhierarki utilitas dankarakteristiknya dalam koridor kewajiban social (maslahah)。Selain itu al-Ghazali memandang tujuan akhir adalah keselamatan。Bekerja merupakan bagian dari ibadah merupakan bukti ettos kerja yang diciptakan melalui upaya ekstraregius。Bahwa niat perakaku seseorang yang sesseuang dendenan aturan Ilahi dalam经济活动与Ibadah有关。Al-Ghazali mempunyai pandangan tentang etika pasar yang menitikberatkan pada kebenaran dan kejujuan, yang dapat diapplikasikan pada evolusi pasar dan peranan,在这里翻译为:这是一种经济上的繁荣,是一种经济上的繁荣。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Al-Ghazali menyatakan bahwa kegiatan perdagangan merupakan hal yang必要的terhapponsionalisisperekonomian, perlunya rute perdagangan yang terjamindanaman, serta negara seharusnya成员kan perlindungan, sehinga pasar dapat meluas danekonomi dapattumbuh。Kata kunci: Etika Bisnis Islam, Maslahah, Etos Kerja。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
ETIKA BISNIS ISLAM DALAM PERSPEKTIF PEMIKIRAN AL-GHAZALI
Al-Ghazali's views on economy and business are not limited to philosophical plains, but are a combination of real conditions that occur in society with philosophical values, accompanied by logical arguments. Al-Ghazali in his thoughts about business economics is based on the Sufism approach which he wrote in his book Ihya 'Ulum al-Din. As a matter of fact, there are still many practices of tadlis (unknown to one party), namely violating the principle of “an taraddin minkum”. The practice of tadlis occurs because of four things, namely quantity reduction of the scale; quality, namely the concealment of object defects; price engineering takes advantage of market price ignorance; uncertainty of delivery time, namely the seller does not know for sure the goods will be delivered to the buyer. In addition, we often encounter market engineering practices. Al-Ghazali paid considerable attention to economic and business activities in society, including the utility hierarchy and its characteristics in the corridor of social obligations to social welfare (maslahah). In addition, al-Ghazali views the ultimate goal is salvation. Work is part of worship is evidence of the work ethic created through extrarelgious efforts. That the intention of someone's behavior in accordance with Divine rules in every economic activity can be of worship value. Al-Ghazali has a view of market ethics that emphasizes truth and honesty, which can be applied to market evolution and the role of money based on the ethics and morals of the perpetrators. Al-Ghazali argued that the state must create security conditions to enhance prosperity and economic development. The existence of state institutions, to monitor adverse market practices. Al-Ghazali stated that trade activities are essential to the functionalization of the economy, the need for secure and safe trade routes, and the state should provide protection so that markets can expand and the economy can grow.   Keywords: Islamic Business Ethics, Maslahah, Work Ethics.     Abstrak Pandangan al-Ghazali mengenai ekonomi dan bisnis tidak terbatas pada dataran filosofis, melainkan perpaduan antara kondisi riil yang terjadi dalam masyarakat dengan nilai-nilai filosofis, disertai argumen yang logis. Al-Ghazali dalam pemikirannya seputar ekonomi bisnis didasarkan pada pendekatan tasawuf yang beliau tuangkan dalam karyanya kitab Ihya ’Ulum al-Din. Sebagaimana fakta yang terjadi praktek bisnis masih banyak terjadi praktek tadlis (unknown to one party) yaitu melanggar prinsip “an taraddin minkum”. Praktek tadlis terjadi karena empat hal, kuantitas yaitu pengurangan timbangan; kualitas yaitu penyembunyian kecacatan obyek; rekayasa harga memanfaatkan ketidaktahuan harga pasar; ketidakpastian waktu penyerahan yaitu penjual tidak mengetahui secara pasti barang akan diserahkan kepada pembeli. Selain itu juga sering kita jumpai praktek rekayasa pasar. Al-Ghazali memberikan perhatian yang cukup besar terhadap aktivitas ekonomi dan bisnis dalam masyarakat, termasuk hierarki utilitas dan karakteristiknya dalam koridor kewajiban sosial terhadap kesejahteraan sosial (maslahah). Selain itu al-Ghazali memandang tujuan akhir adalah keselamatan. Bekerja merupakan bagian dari ibadah merupakan bukti etos kerja yang diciptakan melalui upaya ekstrarelgius. Bahwa niat perilaku seseorang yang sesuai dengan aturan Ilahi dalam setiap aktivitas ekonomi dapat bernilai Ibadah. Al-Ghazali mempunyai pandangan tentang etika pasar yang menitikberatkan pada kebenaran dan kejujuran, yang dapat diaplikasikan pada evolusi pasar dan peranan uang berdasarkan etika dan moral para pelakunya. Al-Ghazali berpendapat negara harus menciptakan kondisi keamanan untuk meningkatkan kemakmuran dan pembangunan ekonomi. Eksistensi kelembagaan negara, untuk mengawasi praktek-praktek pasar yang merugikan. Al-Ghazali menyatakan bahwa kegiatan perdagangan merupakan hal yang esensial terhadap fungsionalisasi perekonomian, perlunya rute perdagangan yang terjamin dan aman, serta negara seharusnya memberikan perlindungan, sehingga pasar dapat meluas dan ekonomi dapat tumbuh.   Kata kunci: Etika Bisnis Islam, Maslahah, Etos Kerja.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
IMPLEMENTATION OF FINANCING PRODUCTS FOR HAJJ REGISTRATION BPRS METRO MADANI KC TULANG BAWANG BARAT INFLUENCE OF MOBILE BANKING SERVICE THE NUMBER OF CUSTOMERS BANK ACEH ISLAMIC KCP BATUPHAT, LHOKSEUMAWE ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING COMPANY VALUE IN THE PROPERTIES AND REAL ESTATE SECTOR IN ISSI ROLE OF THE PASAI SAMUDRA KINGDOM COMPLEX TOURISM OBJECT TOWARDS INCREASING TRADERS' INCOME EXAMINING INDONESIA'S ISLAMIC COMMERCIAL BANKS HEALTH STATUS USING THE RBBR METHOD
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1