{"title":"伊斯兰女权主义定义妇女的动力","authors":"Fardan Mahmudatul Imamah","doi":"10.21274/martabat.2022.6.2.167-198","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perempuan Muslim belum bersepakat tentang bagaimana hubungan antara feminisme dan Islam. Sebagian menerimanya sebagai bentuk upaya cendikiawan Muslim untuk menginterpretasikan kembali teks-teks keagamaan yang memiliki semangat kesetaraan. Di sisi lain, kritik terhadap feminisme yang dinilai membawa nilai-nilai Barat, nilai-nilai kolonial, dan definisi tunggal atas persoalan perempuan menyebabkan keraguan untuk menyebut upaya kesetaraan dalam Islam sebagai feminisme Islam. Artikel ilmiah ini mencoba untuk meninjau hubungan feminisme dan Islam dari sudut pandang filosofis dalam mendefinisikan perempuan, melalui studi tentang the self, the subject dan makna kesetaraan. Apakah terdapat persamaan dan perbedaan antara feminisme dan Islam dalam mendefinisikan ketiga konsep tersebut. Kajian ini dimulai dari filsafat feminisme melalui teori eksistensialisme Simone De Beauvoir, lahirnya Feminisme Islam, reinterpretasi teks keagamaan, dan dinamika subjektivitas dalam mendefinisikan kebebasan. Hasilnya, perspektif Feminisme dan Islam tidak tunggal. Baik Feminisme dan Islam sepakat atas perempuan sebagai diri dan subjek yang setara antara laki-laki dan perempuan. Namun, terjadi perbedaan tentang bagaimana kesetaraan tersebut didefinisikan khususnya hak-hak dan kewajiban.","PeriodicalId":486816,"journal":{"name":"Martabat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Dinamika Feminisme Islam dalam Mendefinisikan Perempuan\",\"authors\":\"Fardan Mahmudatul Imamah\",\"doi\":\"10.21274/martabat.2022.6.2.167-198\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Perempuan Muslim belum bersepakat tentang bagaimana hubungan antara feminisme dan Islam. Sebagian menerimanya sebagai bentuk upaya cendikiawan Muslim untuk menginterpretasikan kembali teks-teks keagamaan yang memiliki semangat kesetaraan. Di sisi lain, kritik terhadap feminisme yang dinilai membawa nilai-nilai Barat, nilai-nilai kolonial, dan definisi tunggal atas persoalan perempuan menyebabkan keraguan untuk menyebut upaya kesetaraan dalam Islam sebagai feminisme Islam. Artikel ilmiah ini mencoba untuk meninjau hubungan feminisme dan Islam dari sudut pandang filosofis dalam mendefinisikan perempuan, melalui studi tentang the self, the subject dan makna kesetaraan. Apakah terdapat persamaan dan perbedaan antara feminisme dan Islam dalam mendefinisikan ketiga konsep tersebut. Kajian ini dimulai dari filsafat feminisme melalui teori eksistensialisme Simone De Beauvoir, lahirnya Feminisme Islam, reinterpretasi teks keagamaan, dan dinamika subjektivitas dalam mendefinisikan kebebasan. Hasilnya, perspektif Feminisme dan Islam tidak tunggal. Baik Feminisme dan Islam sepakat atas perempuan sebagai diri dan subjek yang setara antara laki-laki dan perempuan. Namun, terjadi perbedaan tentang bagaimana kesetaraan tersebut didefinisikan khususnya hak-hak dan kewajiban.\",\"PeriodicalId\":486816,\"journal\":{\"name\":\"Martabat\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-03-06\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Martabat\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21274/martabat.2022.6.2.167-198\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Martabat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21274/martabat.2022.6.2.167-198","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Dinamika Feminisme Islam dalam Mendefinisikan Perempuan
Perempuan Muslim belum bersepakat tentang bagaimana hubungan antara feminisme dan Islam. Sebagian menerimanya sebagai bentuk upaya cendikiawan Muslim untuk menginterpretasikan kembali teks-teks keagamaan yang memiliki semangat kesetaraan. Di sisi lain, kritik terhadap feminisme yang dinilai membawa nilai-nilai Barat, nilai-nilai kolonial, dan definisi tunggal atas persoalan perempuan menyebabkan keraguan untuk menyebut upaya kesetaraan dalam Islam sebagai feminisme Islam. Artikel ilmiah ini mencoba untuk meninjau hubungan feminisme dan Islam dari sudut pandang filosofis dalam mendefinisikan perempuan, melalui studi tentang the self, the subject dan makna kesetaraan. Apakah terdapat persamaan dan perbedaan antara feminisme dan Islam dalam mendefinisikan ketiga konsep tersebut. Kajian ini dimulai dari filsafat feminisme melalui teori eksistensialisme Simone De Beauvoir, lahirnya Feminisme Islam, reinterpretasi teks keagamaan, dan dinamika subjektivitas dalam mendefinisikan kebebasan. Hasilnya, perspektif Feminisme dan Islam tidak tunggal. Baik Feminisme dan Islam sepakat atas perempuan sebagai diri dan subjek yang setara antara laki-laki dan perempuan. Namun, terjadi perbedaan tentang bagaimana kesetaraan tersebut didefinisikan khususnya hak-hak dan kewajiban.