{"title":"Punden坟场对旅游村庄发展的影响(爪哇中部的Sukoharjo区旅游总规划)","authors":"Indrawati Indrawati, Nurhasan Nurhasan, Zaini Musthofa","doi":"10.30595/jrst.v7i2.15286","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Di Desa Majasto terdapat Makam Punden Ki Ageng Majasto (KAM) dan beberapa tempat sacral lainnya yang banyak dikunjungi peziarah. Berdasarkan potensi ini kemudian Pemerintah Desa Majasto menyusun master plan Desa Wisata. Terdapat hal unik dan menarik untuk diteliti karena potensi wisata ziarah berupa makam punden dan tempat-tempat sacral lainnya tidak menjadi kawasan yang diprioritaskan. Oleh karenanya permasalahan penelitian dirumuskan menjadi: Bagaimana pengaruh Makam Punden terhadap pengembangan atraksi Desa Wisata Majasto? Adapun tujuannya: mengetahui seberapa besar peran Makam Punden dalam pengembangan Atraksi Desa Wisata Majasto. Master plan dan profil desa sebagai data utama dalam penelitian ini memiliki metode yang berbeda-beda sesuai tahapan kegiatan. Metode masing-masing tahap sebagai berikut: (1) Penyusunan profil Desa menggunakan metode sekunder (penelusuran dokumen) dan primer (wawancara dan observasi); (2) Identifikasi potensi unggulan dan strategi pengembangan menggunakan metode SWOT; (3) Perumusan konsep dasar master plan menggunakan metode FGD; dan (4) pendembangan rencana menggunakan metode eksplorasi desain. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis konten. Konten potensi tempat-tempat sacral di profil desa dikomparasikan dengan kawasan prioritas yang ada di master plan. Setelah dilakukan penelitian, diperoleh simpulan sebagai berikut: 1) Secara substantif, Makam Punden tidak berpengaruh pada pengembangan jenis atraksi wisata baru yang dikembangkan, namun demikian 2) Secara branding, Makam Punden menjadi satu-satunya sumber ‘brand’ atau ‘citra’ atau ‘legenda’ yang digunakan untuk memberi nama masing-masing objek agar lebih terkesan ‘bermakna’ dan unik, yaitu: Taman ‘Bumi Arum’, Pemancingan ‘Sutawijaya’, Lapangan OR dan Taman ‘Sutawijaya’, serta Sentra Busana ‘Majasto’.","PeriodicalId":31798,"journal":{"name":"JRST Jurnal Riset Sains dan Teknologi","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pengaruh Makam Punden terhadap Perkembangan Desa Wisata (Kajian Master Plan Desa Wisata Majasto Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah)\",\"authors\":\"Indrawati Indrawati, Nurhasan Nurhasan, Zaini Musthofa\",\"doi\":\"10.30595/jrst.v7i2.15286\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Di Desa Majasto terdapat Makam Punden Ki Ageng Majasto (KAM) dan beberapa tempat sacral lainnya yang banyak dikunjungi peziarah. Berdasarkan potensi ini kemudian Pemerintah Desa Majasto menyusun master plan Desa Wisata. Terdapat hal unik dan menarik untuk diteliti karena potensi wisata ziarah berupa makam punden dan tempat-tempat sacral lainnya tidak menjadi kawasan yang diprioritaskan. Oleh karenanya permasalahan penelitian dirumuskan menjadi: Bagaimana pengaruh Makam Punden terhadap pengembangan atraksi Desa Wisata Majasto? Adapun tujuannya: mengetahui seberapa besar peran Makam Punden dalam pengembangan Atraksi Desa Wisata Majasto. Master plan dan profil desa sebagai data utama dalam penelitian ini memiliki metode yang berbeda-beda sesuai tahapan kegiatan. Metode masing-masing tahap sebagai berikut: (1) Penyusunan profil Desa menggunakan metode sekunder (penelusuran dokumen) dan primer (wawancara dan observasi); (2) Identifikasi potensi unggulan dan strategi pengembangan menggunakan metode SWOT; (3) Perumusan konsep dasar master plan menggunakan metode FGD; dan (4) pendembangan rencana menggunakan metode eksplorasi desain. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis konten. Konten potensi tempat-tempat sacral di profil desa dikomparasikan dengan kawasan prioritas yang ada di master plan. Setelah dilakukan penelitian, diperoleh simpulan sebagai berikut: 1) Secara substantif, Makam Punden tidak berpengaruh pada pengembangan jenis atraksi wisata baru yang dikembangkan, namun demikian 2) Secara branding, Makam Punden menjadi satu-satunya sumber ‘brand’ atau ‘citra’ atau ‘legenda’ yang digunakan untuk memberi nama masing-masing objek agar lebih terkesan ‘bermakna’ dan unik, yaitu: Taman ‘Bumi Arum’, Pemancingan ‘Sutawijaya’, Lapangan OR dan Taman ‘Sutawijaya’, serta Sentra Busana ‘Majasto’.\",\"PeriodicalId\":31798,\"journal\":{\"name\":\"JRST Jurnal Riset Sains dan Teknologi\",\"volume\":\"31 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-09-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JRST Jurnal Riset Sains dan Teknologi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30595/jrst.v7i2.15286\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JRST Jurnal Riset Sains dan Teknologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30595/jrst.v7i2.15286","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
在Majasto村有Punden Ki agangu Majasto(锦)的坟墓和其他圣礼场所,朝圣者经常参观。基于这些潜力,马贾斯托村政府制定了旅游村庄的总体计划。普登墓和其他圣礼场所的朝圣之旅没有成为优先事项,这是一种独特而有趣的现象。因此,研究的问题是这样的:Punden公墓如何影响杂志旅游景点的发展?至于目的地:了解Punden坟场在杂志旅游景点发展中的作用。该研究的主要数据包括总体计划和农村概况,其方法因活动的不同阶段而有所不同。每一阶段的方法如下:(1)采用次要方法(文件查找)和主要方法(访谈和观察)建立村庄概况;(2)采用SWOT方法确定潜在发展策略;(3)使用FGD方法对总体计划的总体概念进行概念化;(4)设计探索方法下的改进计划。至于本研究使用的方法是内容分析。满足了村长计划中的圣礼地点的潜力。进行研究后,获得实质性地结如下:1)Punden墓,不影响开发的新型旅游景点开发,然而2)品牌而言,Punden墓成为唯一来源‘品牌’或‘的’或‘传说’形象用来给每个物体的名字,以便更深刻的‘有意义’,是独一无二的,即:“大地Arum”公园、“Sutawijaya”公园、“Sutawijaya”广场和“Sutawijaya”公园以及“时尚杂志”杂志。
Pengaruh Makam Punden terhadap Perkembangan Desa Wisata (Kajian Master Plan Desa Wisata Majasto Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah)
Di Desa Majasto terdapat Makam Punden Ki Ageng Majasto (KAM) dan beberapa tempat sacral lainnya yang banyak dikunjungi peziarah. Berdasarkan potensi ini kemudian Pemerintah Desa Majasto menyusun master plan Desa Wisata. Terdapat hal unik dan menarik untuk diteliti karena potensi wisata ziarah berupa makam punden dan tempat-tempat sacral lainnya tidak menjadi kawasan yang diprioritaskan. Oleh karenanya permasalahan penelitian dirumuskan menjadi: Bagaimana pengaruh Makam Punden terhadap pengembangan atraksi Desa Wisata Majasto? Adapun tujuannya: mengetahui seberapa besar peran Makam Punden dalam pengembangan Atraksi Desa Wisata Majasto. Master plan dan profil desa sebagai data utama dalam penelitian ini memiliki metode yang berbeda-beda sesuai tahapan kegiatan. Metode masing-masing tahap sebagai berikut: (1) Penyusunan profil Desa menggunakan metode sekunder (penelusuran dokumen) dan primer (wawancara dan observasi); (2) Identifikasi potensi unggulan dan strategi pengembangan menggunakan metode SWOT; (3) Perumusan konsep dasar master plan menggunakan metode FGD; dan (4) pendembangan rencana menggunakan metode eksplorasi desain. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis konten. Konten potensi tempat-tempat sacral di profil desa dikomparasikan dengan kawasan prioritas yang ada di master plan. Setelah dilakukan penelitian, diperoleh simpulan sebagai berikut: 1) Secara substantif, Makam Punden tidak berpengaruh pada pengembangan jenis atraksi wisata baru yang dikembangkan, namun demikian 2) Secara branding, Makam Punden menjadi satu-satunya sumber ‘brand’ atau ‘citra’ atau ‘legenda’ yang digunakan untuk memberi nama masing-masing objek agar lebih terkesan ‘bermakna’ dan unik, yaitu: Taman ‘Bumi Arum’, Pemancingan ‘Sutawijaya’, Lapangan OR dan Taman ‘Sutawijaya’, serta Sentra Busana ‘Majasto’.