{"title":"学生SMK的身体健康认同:消除所有课程的影响","authors":"Ashri Septiani Pratiwi, Wening Nugraheni, Firman Maulana","doi":"10.31949/educatio.v9i4.5774","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dalam kurikulum sekolah yang memiliki peran penting dalam pendidikan menyeluruh, fokus pada aktivitas fisik, dan pembelajaran melalui gerakan. Namun, penghapusan mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) telah menimbulkan perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak penghapusan PJOK terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa SMK, khususnya kelas XII. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan cross-sectional dan mengambil sampel dari tiga SMK. Populasi dalam penelitian ini ialah kelas XII SMK dengan usia 16-19 tahun yang dilakukan secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa dari tiga SMK memiliki tingkat kebugaran jasmani yang kurang. Tingkat kebugaran \"Kurang\" dan \"Kurang Sekali\" mendominasi distribusi di semua sekolah. Penghapusan mata pelajaran PJOK berdampak pada penurunan kesempatan siswa terlibat dalam aktivitas fisik terarah, yang dapat memengaruhi kebugaran kardiorespiratori, kekuatan otot, fleksibilitas, dan keterampilan motorik siswa. Pengajaran PJOK juga penting untuk memberikan pemahaman tentang manfaat olahraga dan kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya kesehatan fisik dan merancang program-program untuk meningkatkan kebugaran jasmani mereka. Program ini dapat melibatkan latihan fisik teratur, edukasi gaya hidup sehat, dan kampanye untuk mendorong partisipasi dalam aktivitas fisik. Penelitian ini memberikan pemahaman lebih dalam tentang kondisi kebugaran jasmani siswa SMK dan menjadi dasar untuk merancang intervensi guna meningkatkan kesehatan fisik dan kebugaran siswa di masa depan.","PeriodicalId":53395,"journal":{"name":"Jurnal Educatio FKIP UNMA","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Identifikasi Kebugaran Jasmani Siswa SMK: Dampak Penghapusan Mata Pelajaran PJOK\",\"authors\":\"Ashri Septiani Pratiwi, Wening Nugraheni, Firman Maulana\",\"doi\":\"10.31949/educatio.v9i4.5774\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dalam kurikulum sekolah yang memiliki peran penting dalam pendidikan menyeluruh, fokus pada aktivitas fisik, dan pembelajaran melalui gerakan. Namun, penghapusan mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) telah menimbulkan perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak penghapusan PJOK terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa SMK, khususnya kelas XII. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan cross-sectional dan mengambil sampel dari tiga SMK. Populasi dalam penelitian ini ialah kelas XII SMK dengan usia 16-19 tahun yang dilakukan secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa dari tiga SMK memiliki tingkat kebugaran jasmani yang kurang. Tingkat kebugaran \\\"Kurang\\\" dan \\\"Kurang Sekali\\\" mendominasi distribusi di semua sekolah. Penghapusan mata pelajaran PJOK berdampak pada penurunan kesempatan siswa terlibat dalam aktivitas fisik terarah, yang dapat memengaruhi kebugaran kardiorespiratori, kekuatan otot, fleksibilitas, dan keterampilan motorik siswa. Pengajaran PJOK juga penting untuk memberikan pemahaman tentang manfaat olahraga dan kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya kesehatan fisik dan merancang program-program untuk meningkatkan kebugaran jasmani mereka. Program ini dapat melibatkan latihan fisik teratur, edukasi gaya hidup sehat, dan kampanye untuk mendorong partisipasi dalam aktivitas fisik. Penelitian ini memberikan pemahaman lebih dalam tentang kondisi kebugaran jasmani siswa SMK dan menjadi dasar untuk merancang intervensi guna meningkatkan kesehatan fisik dan kebugaran siswa di masa depan.\",\"PeriodicalId\":53395,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Educatio FKIP UNMA\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-10-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Educatio FKIP UNMA\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31949/educatio.v9i4.5774\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Educatio FKIP UNMA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31949/educatio.v9i4.5774","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Identifikasi Kebugaran Jasmani Siswa SMK: Dampak Penghapusan Mata Pelajaran PJOK
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dalam kurikulum sekolah yang memiliki peran penting dalam pendidikan menyeluruh, fokus pada aktivitas fisik, dan pembelajaran melalui gerakan. Namun, penghapusan mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) telah menimbulkan perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak penghapusan PJOK terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa SMK, khususnya kelas XII. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan cross-sectional dan mengambil sampel dari tiga SMK. Populasi dalam penelitian ini ialah kelas XII SMK dengan usia 16-19 tahun yang dilakukan secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa dari tiga SMK memiliki tingkat kebugaran jasmani yang kurang. Tingkat kebugaran "Kurang" dan "Kurang Sekali" mendominasi distribusi di semua sekolah. Penghapusan mata pelajaran PJOK berdampak pada penurunan kesempatan siswa terlibat dalam aktivitas fisik terarah, yang dapat memengaruhi kebugaran kardiorespiratori, kekuatan otot, fleksibilitas, dan keterampilan motorik siswa. Pengajaran PJOK juga penting untuk memberikan pemahaman tentang manfaat olahraga dan kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya kesehatan fisik dan merancang program-program untuk meningkatkan kebugaran jasmani mereka. Program ini dapat melibatkan latihan fisik teratur, edukasi gaya hidup sehat, dan kampanye untuk mendorong partisipasi dalam aktivitas fisik. Penelitian ini memberikan pemahaman lebih dalam tentang kondisi kebugaran jasmani siswa SMK dan menjadi dasar untuk merancang intervensi guna meningkatkan kesehatan fisik dan kebugaran siswa di masa depan.