Tri Damaiyanti, Muhammad Amin Nasution, Haris Munandar Nasution, Rafita Yuniarti
{"title":"从罗伯塔咖啡(Coffea canephora Pierre ex . Froehner)和阿拉比卡咖啡(Coffea arabica L)的咖啡提取物中分离出咖啡因水平。高性能的色谱法。","authors":"Tri Damaiyanti, Muhammad Amin Nasution, Haris Munandar Nasution, Rafita Yuniarti","doi":"10.36490/journal-jps.com.v6i4.257","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kopi merupakan tanaman yang mengandung kafein dan bisa diolah menjadi minuman yang nikmat, saat ini telah meraih popularitas yang sangat tinggi di seluruh dunia, menempati peringkat kedua setelah air dan teh dalam daftar minuman yang paling disukai. Minuman kopi digemari oleh berbagai kalangan, dari remaja hingga dewasa, dan di Indonesia, kopi bahkan menjadi minuman terbesar yang dikonsumsi, hanya berada di bawah air putih dalam tingkat konsumsi. Rata-rata, orang mengonsumsi kopi sekitar 3-4 kali sehari, mencerminkan betapa populernya minuman ini di antara penduduk Indonesia. Kopi memiliki tingkat kafein yang relatif tinggi, dan konsumsi berlebihan yang berlanjut dapat meningkatkan risiko perkembangan beberapa jenis penyakit, seperti hipertensi, penyakit jantung, dan stroke. Menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), batas maksimum konsumsi kafein dalam makanan dan minuman adalah 150 mg per hari dan 50 mg per sajian. Konsumsi kopi yang berlebihan dan berkelanjutan dapat meningkatkan risiko perkembangan penyakit tertentu seperti hipertensi, penyakit jantung, dan stroke. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dari daun kopi robustadan daun kopi arabika dan untuk menentukan kadar kafein dalam daun kopi robusta dan daun kopi arabika secara kromatografi cair kinerja tinggi. Tahap-tahap penelitian ini mencakup pengolahan bahan tumbuhan, karakterisasi, pembuatan ekstrak etanol, skrining fitokimia, dan penentuan kadar kafein pada ekstrak daun kopi robusta dan daun kopi arabika melalui kromatografi cair kinerja tinggi. Ekstrak dari daun kopi robusta dan daun kopi arabika dibuat dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Ekstrak yang dihasilkan kemudian dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator, dan selanjutnya dilakukan pengujian kualitatif kafein menggunakan metode Parry. Kadar kafein ditetapkan dengan menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi, dengan menggunakan persamaan regresi y = ax+b, di mana y adalah luas area, a= 49,668, dan b= - 16,536. Kadar kafein dalam ekstrak daun kopi robusta diukur sekitar 51,42916 mg/g, sementara ekstrak daun kopi arabika memiliki kadar kafein sekitar 29,97927 mg/g.","PeriodicalId":50090,"journal":{"name":"Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":2.9000,"publicationDate":"2023-09-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Penetapan Kadar Kafein Dari Ekstrak Daun Kopi Robusta (Coffea canephora Pierre ex A. Froehner) Dan Daun Kopi Arabika (Coffea arabica L.) Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.\",\"authors\":\"Tri Damaiyanti, Muhammad Amin Nasution, Haris Munandar Nasution, Rafita Yuniarti\",\"doi\":\"10.36490/journal-jps.com.v6i4.257\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kopi merupakan tanaman yang mengandung kafein dan bisa diolah menjadi minuman yang nikmat, saat ini telah meraih popularitas yang sangat tinggi di seluruh dunia, menempati peringkat kedua setelah air dan teh dalam daftar minuman yang paling disukai. Minuman kopi digemari oleh berbagai kalangan, dari remaja hingga dewasa, dan di Indonesia, kopi bahkan menjadi minuman terbesar yang dikonsumsi, hanya berada di bawah air putih dalam tingkat konsumsi. Rata-rata, orang mengonsumsi kopi sekitar 3-4 kali sehari, mencerminkan betapa populernya minuman ini di antara penduduk Indonesia. Kopi memiliki tingkat kafein yang relatif tinggi, dan konsumsi berlebihan yang berlanjut dapat meningkatkan risiko perkembangan beberapa jenis penyakit, seperti hipertensi, penyakit jantung, dan stroke. Menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), batas maksimum konsumsi kafein dalam makanan dan minuman adalah 150 mg per hari dan 50 mg per sajian. Konsumsi kopi yang berlebihan dan berkelanjutan dapat meningkatkan risiko perkembangan penyakit tertentu seperti hipertensi, penyakit jantung, dan stroke. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dari daun kopi robustadan daun kopi arabika dan untuk menentukan kadar kafein dalam daun kopi robusta dan daun kopi arabika secara kromatografi cair kinerja tinggi. Tahap-tahap penelitian ini mencakup pengolahan bahan tumbuhan, karakterisasi, pembuatan ekstrak etanol, skrining fitokimia, dan penentuan kadar kafein pada ekstrak daun kopi robusta dan daun kopi arabika melalui kromatografi cair kinerja tinggi. Ekstrak dari daun kopi robusta dan daun kopi arabika dibuat dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Ekstrak yang dihasilkan kemudian dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator, dan selanjutnya dilakukan pengujian kualitatif kafein menggunakan metode Parry. Kadar kafein ditetapkan dengan menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi, dengan menggunakan persamaan regresi y = ax+b, di mana y adalah luas area, a= 49,668, dan b= - 16,536. Kadar kafein dalam ekstrak daun kopi robusta diukur sekitar 51,42916 mg/g, sementara ekstrak daun kopi arabika memiliki kadar kafein sekitar 29,97927 mg/g.\",\"PeriodicalId\":50090,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences\",\"volume\":\"77 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":2.9000,\"publicationDate\":\"2023-09-24\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i4.257\",\"RegionNum\":4,\"RegionCategory\":\"医学\",\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"Q2\",\"JCRName\":\"PHARMACOLOGY & PHARMACY\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i4.257","RegionNum":4,"RegionCategory":"医学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q2","JCRName":"PHARMACOLOGY & PHARMACY","Score":null,"Total":0}
Penetapan Kadar Kafein Dari Ekstrak Daun Kopi Robusta (Coffea canephora Pierre ex A. Froehner) Dan Daun Kopi Arabika (Coffea arabica L.) Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.
Kopi merupakan tanaman yang mengandung kafein dan bisa diolah menjadi minuman yang nikmat, saat ini telah meraih popularitas yang sangat tinggi di seluruh dunia, menempati peringkat kedua setelah air dan teh dalam daftar minuman yang paling disukai. Minuman kopi digemari oleh berbagai kalangan, dari remaja hingga dewasa, dan di Indonesia, kopi bahkan menjadi minuman terbesar yang dikonsumsi, hanya berada di bawah air putih dalam tingkat konsumsi. Rata-rata, orang mengonsumsi kopi sekitar 3-4 kali sehari, mencerminkan betapa populernya minuman ini di antara penduduk Indonesia. Kopi memiliki tingkat kafein yang relatif tinggi, dan konsumsi berlebihan yang berlanjut dapat meningkatkan risiko perkembangan beberapa jenis penyakit, seperti hipertensi, penyakit jantung, dan stroke. Menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), batas maksimum konsumsi kafein dalam makanan dan minuman adalah 150 mg per hari dan 50 mg per sajian. Konsumsi kopi yang berlebihan dan berkelanjutan dapat meningkatkan risiko perkembangan penyakit tertentu seperti hipertensi, penyakit jantung, dan stroke. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dari daun kopi robustadan daun kopi arabika dan untuk menentukan kadar kafein dalam daun kopi robusta dan daun kopi arabika secara kromatografi cair kinerja tinggi. Tahap-tahap penelitian ini mencakup pengolahan bahan tumbuhan, karakterisasi, pembuatan ekstrak etanol, skrining fitokimia, dan penentuan kadar kafein pada ekstrak daun kopi robusta dan daun kopi arabika melalui kromatografi cair kinerja tinggi. Ekstrak dari daun kopi robusta dan daun kopi arabika dibuat dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Ekstrak yang dihasilkan kemudian dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator, dan selanjutnya dilakukan pengujian kualitatif kafein menggunakan metode Parry. Kadar kafein ditetapkan dengan menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi, dengan menggunakan persamaan regresi y = ax+b, di mana y adalah luas area, a= 49,668, dan b= - 16,536. Kadar kafein dalam ekstrak daun kopi robusta diukur sekitar 51,42916 mg/g, sementara ekstrak daun kopi arabika memiliki kadar kafein sekitar 29,97927 mg/g.
期刊介绍:
The Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences (JPPS) is the official journal of the Canadian Society for Pharmaceutical Sciences. JPPS is a broad-spectrum, peer-reviewed, international pharmaceutical journal circulated electronically via the World Wide Web. Subscription to JPPS is free of charge. Articles will appear individually as soon as they are accepted and are ready for circulation.