Desak Ketut Tristiana Sukmadewi, I Gusti Bagus Udayana, I Putu Aditya Agus Saputra, Desak Ayu Diah Prawerti
{"title":"咖啡农班德斯卡日(BUMDES EKA GIRI)的咖啡废料利用是生物肥料的主要来源","authors":"Desak Ketut Tristiana Sukmadewi, I Gusti Bagus Udayana, I Putu Aditya Agus Saputra, Desak Ayu Diah Prawerti","doi":"10.23887/jwl.v12i2.54606","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pengolahan kopi menghasilkan limbah kulit kopi yang belum dimanfaatkan secara optimal. Limbah kulit kopi berpotensi sebagai media pembawa dalam formulasi pupuk hayati. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang menguji potensi kulit kopi sebagai bahan pembawa dalam formulasi pupuk hayati, diketahui bahwa kulit kopi mampu mempertahankan viabilitas fungi selama sembilan minggu penyimpanan dengan populasi log 7,67 (4,7 x 107 CFU/g ). Mitra pengabdian masyarakat ini adalah “Bumdes Eka Giri Karya Utama” yang memiliki kelompok petani kopi. Kelompok petani kopi belum memiliki pengetahuan dan keterampilan mengolah kulit kopi menjadi bahan pembawa dalam pupuk hayati. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra sasaran tentang pemanfaatan kulit kopi sebagai bahan pembawa dalam pupuk hayati. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan, demonstrasi dan pelatihan serta monitoring dan evaluasi. Penyuluhan yang diberikan terkait manfaat dan cara pembuatan pupuk hayati. Demonstrasi dan pelatihan yang diberikan terkait tahapan dalam pembuatan pupuk hayati. Berdasarkan post test yang dilakukan setelah penyuluhan dan demonstrasi serta pelatihan pada kelompok tani menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan mitra tentang pengolahan limbah kulit kopi menjadi bahan pembawa pupuk hayati. Kelompok petani kopi menjadi termotivasi untuk membuat dan mengaplikasikan pupuk hayati dalam upaya meningkatkan pertumbuhan kopi. Hal ini juga menjadi salah bentuk implementasi pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di Desa tersebut. Pupuk hayati dapat mengurangi pengeluaran petani untuk pemupukan dalam meningkatkan produksi kopi.","PeriodicalId":486202,"journal":{"name":"Widya Laksana","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PEMANFAATAN LIMBAH KULIT KOPI DI KELOMPOK PETANI KOPI BUMDES EKA GIRI KARYA UTAMA SEBAGAI BAHAN PEMBAWA DALAM PUPUK HAYATI\",\"authors\":\"Desak Ketut Tristiana Sukmadewi, I Gusti Bagus Udayana, I Putu Aditya Agus Saputra, Desak Ayu Diah Prawerti\",\"doi\":\"10.23887/jwl.v12i2.54606\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pengolahan kopi menghasilkan limbah kulit kopi yang belum dimanfaatkan secara optimal. Limbah kulit kopi berpotensi sebagai media pembawa dalam formulasi pupuk hayati. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang menguji potensi kulit kopi sebagai bahan pembawa dalam formulasi pupuk hayati, diketahui bahwa kulit kopi mampu mempertahankan viabilitas fungi selama sembilan minggu penyimpanan dengan populasi log 7,67 (4,7 x 107 CFU/g ). Mitra pengabdian masyarakat ini adalah “Bumdes Eka Giri Karya Utama” yang memiliki kelompok petani kopi. Kelompok petani kopi belum memiliki pengetahuan dan keterampilan mengolah kulit kopi menjadi bahan pembawa dalam pupuk hayati. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra sasaran tentang pemanfaatan kulit kopi sebagai bahan pembawa dalam pupuk hayati. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan, demonstrasi dan pelatihan serta monitoring dan evaluasi. Penyuluhan yang diberikan terkait manfaat dan cara pembuatan pupuk hayati. Demonstrasi dan pelatihan yang diberikan terkait tahapan dalam pembuatan pupuk hayati. Berdasarkan post test yang dilakukan setelah penyuluhan dan demonstrasi serta pelatihan pada kelompok tani menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan mitra tentang pengolahan limbah kulit kopi menjadi bahan pembawa pupuk hayati. Kelompok petani kopi menjadi termotivasi untuk membuat dan mengaplikasikan pupuk hayati dalam upaya meningkatkan pertumbuhan kopi. Hal ini juga menjadi salah bentuk implementasi pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di Desa tersebut. Pupuk hayati dapat mengurangi pengeluaran petani untuk pemupukan dalam meningkatkan produksi kopi.\",\"PeriodicalId\":486202,\"journal\":{\"name\":\"Widya Laksana\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-08-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Widya Laksana\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.23887/jwl.v12i2.54606\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Widya Laksana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23887/jwl.v12i2.54606","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT KOPI DI KELOMPOK PETANI KOPI BUMDES EKA GIRI KARYA UTAMA SEBAGAI BAHAN PEMBAWA DALAM PUPUK HAYATI
Pengolahan kopi menghasilkan limbah kulit kopi yang belum dimanfaatkan secara optimal. Limbah kulit kopi berpotensi sebagai media pembawa dalam formulasi pupuk hayati. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang menguji potensi kulit kopi sebagai bahan pembawa dalam formulasi pupuk hayati, diketahui bahwa kulit kopi mampu mempertahankan viabilitas fungi selama sembilan minggu penyimpanan dengan populasi log 7,67 (4,7 x 107 CFU/g ). Mitra pengabdian masyarakat ini adalah “Bumdes Eka Giri Karya Utama” yang memiliki kelompok petani kopi. Kelompok petani kopi belum memiliki pengetahuan dan keterampilan mengolah kulit kopi menjadi bahan pembawa dalam pupuk hayati. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra sasaran tentang pemanfaatan kulit kopi sebagai bahan pembawa dalam pupuk hayati. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan, demonstrasi dan pelatihan serta monitoring dan evaluasi. Penyuluhan yang diberikan terkait manfaat dan cara pembuatan pupuk hayati. Demonstrasi dan pelatihan yang diberikan terkait tahapan dalam pembuatan pupuk hayati. Berdasarkan post test yang dilakukan setelah penyuluhan dan demonstrasi serta pelatihan pada kelompok tani menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan mitra tentang pengolahan limbah kulit kopi menjadi bahan pembawa pupuk hayati. Kelompok petani kopi menjadi termotivasi untuk membuat dan mengaplikasikan pupuk hayati dalam upaya meningkatkan pertumbuhan kopi. Hal ini juga menjadi salah bentuk implementasi pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di Desa tersebut. Pupuk hayati dapat mengurangi pengeluaran petani untuk pemupukan dalam meningkatkan produksi kopi.