None Dewi Nur Sukma Purqoti, None Baiq Ruli Fatmawati, Muhammad Amrullah, None Baiq Heni Rispawati, None Harlina Putri Rusiana, None Ernawati, None Erwin Wiksuarini
{"title":"医疗护理的健康信仰模型(DM 2型)","authors":"None Dewi Nur Sukma Purqoti, None Baiq Ruli Fatmawati, Muhammad Amrullah, None Baiq Heni Rispawati, None Harlina Putri Rusiana, None Ernawati, None Erwin Wiksuarini","doi":"10.37824/jkqh.v11i1.2023.447","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Diabetes melitus (DM) adalah penyakit yang belum bisa disembuhkan secara medis sehingga penyakit ini merupakan penyakit degenratif yang biasa disebut dengan lifelong disease. Hal tersebut menjadi faktor utama pentingnya pendekatan perawatan paliatif (palliatif care) pada pasien dengan DM. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi Health Belief Model (HBM) pada masyarakat terkait dengan penanganan penyakit DM secara paliatif. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui cross sectional study dengan teknik pengambilan sampel iaitu Accidental Sampling menggunakan kriteria sampel iaitu responden dengan usia 40 tahun ke atas yang berasal dari Desa Kopang. Setelah data dikumpulkan kemudian dilakukan analisis data secara univariat. Berdasarkan hasil penelitian, Tingkat kepatuhan terhadap pengobatan yang berkembang di masyarakat pada kasus paliatif care (DM) terdapat 15 (46%), Persepsi kerentanan sebanyak 28 (84%), Persepsi keparahan kemungkinan responden jatuh dalam kategori parah yakni sebanyak 19 (57%), Persepsi manfaat ialah ketika responden mempunyai persepsi manfaat yang lebih tinggi apabila mengikuti program pengobatan DM yaitu sebanyak 20 (61%), Persepsi hambatan sebagian responden memiliki persepsi hambatan yang rendah saat mengikuti program pengobatan DM yaitu sebanyak 18 (54%), Persepsi efikasi diri iaitu terkait dengan adanya kemampuan responden untuk melakukan perilaku mengikuti program pengobatan DM tertinggi yaitu pada kategori tinggi sebanyak 22 (66%), Distribusi isyarat untuk bertindak Terhadap Pencegahan Komplikasi Penyakit DM sebanyak 22 (66%).","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Health Belief Model yang Berkembang di Masyarakat pada Kasus Paliatif Care (DM Tipe 2)\",\"authors\":\"None Dewi Nur Sukma Purqoti, None Baiq Ruli Fatmawati, Muhammad Amrullah, None Baiq Heni Rispawati, None Harlina Putri Rusiana, None Ernawati, None Erwin Wiksuarini\",\"doi\":\"10.37824/jkqh.v11i1.2023.447\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Diabetes melitus (DM) adalah penyakit yang belum bisa disembuhkan secara medis sehingga penyakit ini merupakan penyakit degenratif yang biasa disebut dengan lifelong disease. Hal tersebut menjadi faktor utama pentingnya pendekatan perawatan paliatif (palliatif care) pada pasien dengan DM. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi Health Belief Model (HBM) pada masyarakat terkait dengan penanganan penyakit DM secara paliatif. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui cross sectional study dengan teknik pengambilan sampel iaitu Accidental Sampling menggunakan kriteria sampel iaitu responden dengan usia 40 tahun ke atas yang berasal dari Desa Kopang. Setelah data dikumpulkan kemudian dilakukan analisis data secara univariat. Berdasarkan hasil penelitian, Tingkat kepatuhan terhadap pengobatan yang berkembang di masyarakat pada kasus paliatif care (DM) terdapat 15 (46%), Persepsi kerentanan sebanyak 28 (84%), Persepsi keparahan kemungkinan responden jatuh dalam kategori parah yakni sebanyak 19 (57%), Persepsi manfaat ialah ketika responden mempunyai persepsi manfaat yang lebih tinggi apabila mengikuti program pengobatan DM yaitu sebanyak 20 (61%), Persepsi hambatan sebagian responden memiliki persepsi hambatan yang rendah saat mengikuti program pengobatan DM yaitu sebanyak 18 (54%), Persepsi efikasi diri iaitu terkait dengan adanya kemampuan responden untuk melakukan perilaku mengikuti program pengobatan DM tertinggi yaitu pada kategori tinggi sebanyak 22 (66%), Distribusi isyarat untuk bertindak Terhadap Pencegahan Komplikasi Penyakit DM sebanyak 22 (66%).\",\"PeriodicalId\":315838,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda\",\"volume\":\"6 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37824/jkqh.v11i1.2023.447\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37824/jkqh.v11i1.2023.447","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Health Belief Model yang Berkembang di Masyarakat pada Kasus Paliatif Care (DM Tipe 2)
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit yang belum bisa disembuhkan secara medis sehingga penyakit ini merupakan penyakit degenratif yang biasa disebut dengan lifelong disease. Hal tersebut menjadi faktor utama pentingnya pendekatan perawatan paliatif (palliatif care) pada pasien dengan DM. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi Health Belief Model (HBM) pada masyarakat terkait dengan penanganan penyakit DM secara paliatif. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui cross sectional study dengan teknik pengambilan sampel iaitu Accidental Sampling menggunakan kriteria sampel iaitu responden dengan usia 40 tahun ke atas yang berasal dari Desa Kopang. Setelah data dikumpulkan kemudian dilakukan analisis data secara univariat. Berdasarkan hasil penelitian, Tingkat kepatuhan terhadap pengobatan yang berkembang di masyarakat pada kasus paliatif care (DM) terdapat 15 (46%), Persepsi kerentanan sebanyak 28 (84%), Persepsi keparahan kemungkinan responden jatuh dalam kategori parah yakni sebanyak 19 (57%), Persepsi manfaat ialah ketika responden mempunyai persepsi manfaat yang lebih tinggi apabila mengikuti program pengobatan DM yaitu sebanyak 20 (61%), Persepsi hambatan sebagian responden memiliki persepsi hambatan yang rendah saat mengikuti program pengobatan DM yaitu sebanyak 18 (54%), Persepsi efikasi diri iaitu terkait dengan adanya kemampuan responden untuk melakukan perilaku mengikuti program pengobatan DM tertinggi yaitu pada kategori tinggi sebanyak 22 (66%), Distribusi isyarat untuk bertindak Terhadap Pencegahan Komplikasi Penyakit DM sebanyak 22 (66%).