{"title":"皮肤的使用率(Garcinia mangostana L)是第二代生物乙醇(G2),通过同时进行的盐酸化和发酵(SSF)方法改变酵母浓度","authors":"Dikdik Mulyadi, Lela Laitul Khumaisah, Sugiarti Rahayu","doi":"10.9744/jtm.20.2.46-54","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Saat ini ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil dalam memenuhi kebutuhan energi di dalam negeri masih tinggi. Di sisi lain, penggunaan bahan bakar fosil sebagai sumber energi nasional merupakan salah satu faktor penyumbang dalam peningkatan emisi gas rumah kaca yang merusak lingkungan. Beranjak dari hal tersebut, maka perlu adanya alternatif lain seperti penggunaan bioetanol yang lebih ramah lingkungan. Biomassa yang dimanfaatkan sebagai bioetanol dalam penelitian ini ialah kulit manggis karena kandungan lignin, selulosa, serta hemiselulosa berturut-turut sebesar 38.2; 30.7; 29.8% yang dapat dikonversi menjadi bioetanol generasi dua. Penelitian terkait pemanfaatan kullit manggis sebagai bioetanol belum banyak dilakukan, sehingga tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik dari bioetanol yang dihasilkan serta konsentrasi ragi yang paling optimum dalam menghasilkan volume bioetanol. Metode penelitian yang digunakan dalam produksi bioetanol adalah sakarifikasi menggunakan enzim selulase campuran Aspergillus niger dan Trichoderma reesei perbandingan 1:2 dan fermentasi dengan variasi konsentrasi ragi 2; 4; 6 g/100 mL. Proses karakterisasi menggunakan instrumen GC, AAS, pH meter, serta proses titrasi. Penelitian ini memberikan hasil bahwa variasi ragi 6% merupakan konsentrasi yang paling optimum dalam menghasilkan volume bioetanol sebanyak 160 mL.","PeriodicalId":31956,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin","volume":"119 10","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pemanfaatan Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) sebagai Bioetanol Generasi Dua (G2) dengan Variasi Konsentrasi Ragi Melalui Metode Simultaneous Saccharification and Fermentation (SSF)\",\"authors\":\"Dikdik Mulyadi, Lela Laitul Khumaisah, Sugiarti Rahayu\",\"doi\":\"10.9744/jtm.20.2.46-54\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Saat ini ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil dalam memenuhi kebutuhan energi di dalam negeri masih tinggi. Di sisi lain, penggunaan bahan bakar fosil sebagai sumber energi nasional merupakan salah satu faktor penyumbang dalam peningkatan emisi gas rumah kaca yang merusak lingkungan. Beranjak dari hal tersebut, maka perlu adanya alternatif lain seperti penggunaan bioetanol yang lebih ramah lingkungan. Biomassa yang dimanfaatkan sebagai bioetanol dalam penelitian ini ialah kulit manggis karena kandungan lignin, selulosa, serta hemiselulosa berturut-turut sebesar 38.2; 30.7; 29.8% yang dapat dikonversi menjadi bioetanol generasi dua. Penelitian terkait pemanfaatan kullit manggis sebagai bioetanol belum banyak dilakukan, sehingga tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik dari bioetanol yang dihasilkan serta konsentrasi ragi yang paling optimum dalam menghasilkan volume bioetanol. Metode penelitian yang digunakan dalam produksi bioetanol adalah sakarifikasi menggunakan enzim selulase campuran Aspergillus niger dan Trichoderma reesei perbandingan 1:2 dan fermentasi dengan variasi konsentrasi ragi 2; 4; 6 g/100 mL. Proses karakterisasi menggunakan instrumen GC, AAS, pH meter, serta proses titrasi. Penelitian ini memberikan hasil bahwa variasi ragi 6% merupakan konsentrasi yang paling optimum dalam menghasilkan volume bioetanol sebanyak 160 mL.\",\"PeriodicalId\":31956,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Teknik Mesin\",\"volume\":\"119 10\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-10-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Teknik Mesin\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.9744/jtm.20.2.46-54\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik Mesin","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.9744/jtm.20.2.46-54","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pemanfaatan Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) sebagai Bioetanol Generasi Dua (G2) dengan Variasi Konsentrasi Ragi Melalui Metode Simultaneous Saccharification and Fermentation (SSF)
Saat ini ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil dalam memenuhi kebutuhan energi di dalam negeri masih tinggi. Di sisi lain, penggunaan bahan bakar fosil sebagai sumber energi nasional merupakan salah satu faktor penyumbang dalam peningkatan emisi gas rumah kaca yang merusak lingkungan. Beranjak dari hal tersebut, maka perlu adanya alternatif lain seperti penggunaan bioetanol yang lebih ramah lingkungan. Biomassa yang dimanfaatkan sebagai bioetanol dalam penelitian ini ialah kulit manggis karena kandungan lignin, selulosa, serta hemiselulosa berturut-turut sebesar 38.2; 30.7; 29.8% yang dapat dikonversi menjadi bioetanol generasi dua. Penelitian terkait pemanfaatan kullit manggis sebagai bioetanol belum banyak dilakukan, sehingga tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik dari bioetanol yang dihasilkan serta konsentrasi ragi yang paling optimum dalam menghasilkan volume bioetanol. Metode penelitian yang digunakan dalam produksi bioetanol adalah sakarifikasi menggunakan enzim selulase campuran Aspergillus niger dan Trichoderma reesei perbandingan 1:2 dan fermentasi dengan variasi konsentrasi ragi 2; 4; 6 g/100 mL. Proses karakterisasi menggunakan instrumen GC, AAS, pH meter, serta proses titrasi. Penelitian ini memberikan hasil bahwa variasi ragi 6% merupakan konsentrasi yang paling optimum dalam menghasilkan volume bioetanol sebanyak 160 mL.