{"title":"青少年暴食时父母的限制性喂养做法:消极的自我评价作为媒介","authors":"Athirah Azzahrah Jashar, Naomi Soetikno","doi":"10.35931/aq.v18i2.3063","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Obesitas, atau kegemukan, merupakan salah satu masalah yang cukup merisaukan di kalangan anak dan remaja. Banyak dampak negatif yang akan terjadi apabila anak dan remaja mengalami obesitas, meliputi penyakit fisik, psikologis, maupun penurunan kualitas hidup secara keseluruhan. Berkaitan dengan hal itu, salah satu upaya yang dilakukan orang tua untuk mencegah terjadinya obesitas adalah dengan melakukan pembatasan dalam pemberian makan (restrictive feeding). Namun, kendati dimaksudkan untuk menghindari anak dan remaja dari kemungkinan obesitas, restrictive feeding secara kontraproduktif justru memberikan efek yang sebaliknya. Anak-anak yang menerima pola restrictive feeding dari orang tuanya justru memiliki peluang untuk terlibat perilaku overeating yang lebih tinggi dibandingkan anak-anak yang tidak menerima pola restrictive feeding dari orang tuanya. Penelitian ini bertujuan mengkaji lebih lanjut korelasi antara variabel parents' restrictive feeding practice dan adolescent binge eating dengan mempertimbangkan peran mediasi negative self-evaluation pada remaja. Ketiga variabel diukur menggunakan Kids' Child Feeding Questionnaire-Restriction, Self-Criticism Scale, dan Binge Eating Scale. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 60 remaja berusia 12-18 tahun, berjenis kelamin perempuan dan laki-laki, masih tinggal bersama orangtua, serta memiliki body mass index (BMI) dalam kategori overweight atau obesitas. Analisis data dilakukan dengan Hayes PROCESS untuk melihat peran negative self-evaluation sebagai mediator. Hasil uji mediasi menunjukkan bahwa negative self-evaluation memediasi hubungan parents’ restrictive feeding dengan adolescent binge eating (indirect effect = 1.48, p<0.05) yakni semakin tinggi level parents’ restrictive feeding maka negative self-evaluation juga meningkat, dan sebagai dampak lanjutan, tingginya negative self-evaluation berpotensi memunculkan perilaku binge eating pada remaja. Dalam hal implikasi klinis, temuan ini dapat bermanfaat bagi para praktisi untuk fokus pada pengembangan atau penargetan intervensi mengatasi gangguan makan pada remaja, juga dalam pemberian psikoedukasi lebih lanjut pada orangtua dan remaja berkaitan dengan pola pemberian makan yang baik.","PeriodicalId":503873,"journal":{"name":"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan","volume":"56 14","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-03-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Peran Parents’ Restrictive Feeding Practice terhadap Adolescent Binge Eating: Negative Self-Evaluation sebagai Mediator\",\"authors\":\"Athirah Azzahrah Jashar, Naomi Soetikno\",\"doi\":\"10.35931/aq.v18i2.3063\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Obesitas, atau kegemukan, merupakan salah satu masalah yang cukup merisaukan di kalangan anak dan remaja. Banyak dampak negatif yang akan terjadi apabila anak dan remaja mengalami obesitas, meliputi penyakit fisik, psikologis, maupun penurunan kualitas hidup secara keseluruhan. Berkaitan dengan hal itu, salah satu upaya yang dilakukan orang tua untuk mencegah terjadinya obesitas adalah dengan melakukan pembatasan dalam pemberian makan (restrictive feeding). Namun, kendati dimaksudkan untuk menghindari anak dan remaja dari kemungkinan obesitas, restrictive feeding secara kontraproduktif justru memberikan efek yang sebaliknya. Anak-anak yang menerima pola restrictive feeding dari orang tuanya justru memiliki peluang untuk terlibat perilaku overeating yang lebih tinggi dibandingkan anak-anak yang tidak menerima pola restrictive feeding dari orang tuanya. Penelitian ini bertujuan mengkaji lebih lanjut korelasi antara variabel parents' restrictive feeding practice dan adolescent binge eating dengan mempertimbangkan peran mediasi negative self-evaluation pada remaja. Ketiga variabel diukur menggunakan Kids' Child Feeding Questionnaire-Restriction, Self-Criticism Scale, dan Binge Eating Scale. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 60 remaja berusia 12-18 tahun, berjenis kelamin perempuan dan laki-laki, masih tinggal bersama orangtua, serta memiliki body mass index (BMI) dalam kategori overweight atau obesitas. Analisis data dilakukan dengan Hayes PROCESS untuk melihat peran negative self-evaluation sebagai mediator. Hasil uji mediasi menunjukkan bahwa negative self-evaluation memediasi hubungan parents’ restrictive feeding dengan adolescent binge eating (indirect effect = 1.48, p<0.05) yakni semakin tinggi level parents’ restrictive feeding maka negative self-evaluation juga meningkat, dan sebagai dampak lanjutan, tingginya negative self-evaluation berpotensi memunculkan perilaku binge eating pada remaja. Dalam hal implikasi klinis, temuan ini dapat bermanfaat bagi para praktisi untuk fokus pada pengembangan atau penargetan intervensi mengatasi gangguan makan pada remaja, juga dalam pemberian psikoedukasi lebih lanjut pada orangtua dan remaja berkaitan dengan pola pemberian makan yang baik.\",\"PeriodicalId\":503873,\"journal\":{\"name\":\"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan\",\"volume\":\"56 14\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-03-07\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35931/aq.v18i2.3063\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35931/aq.v18i2.3063","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
肥胖或超重是儿童和青少年中最令人头疼的问题之一。儿童和青少年肥胖会产生许多负面影响,包括身体、心理和整体生活质量。在这方面,家长为预防肥胖所做的努力之一就是限制喂养。然而,尽管限制性喂养的初衷是防止儿童和青少年肥胖,但却可能产生适得其反的效果。与没有受到父母限制性喂养的儿童相比,受到父母限制性喂养的儿童更容易做出暴饮暴食的行为。本研究旨在通过考虑青少年负面自我评价的中介作用,进一步研究父母限制性喂养方式与青少年暴食之间的相关性。这三个变量是通过儿童喂养问卷-限制、自我批评量表和暴食量表来测量的。本研究的参与者为 60 名青少年,年龄在 12-18 岁之间,男女不限,仍与父母同住,身体质量指数(BMI)属于超重或肥胖类别。通过 Hayes PROCESS 进行了数据分析,以了解消极自我评价作为中介的作用。中介检验结果显示,消极自我评价在父母限制性喂养与青少年暴食之间起中介作用(间接效应=1.48,P<0.05),即父母限制性喂养水平越高,消极自我评价越高,作为后续效应,高消极自我评价有可能导致青少年暴食行为。就临床意义而言,这些研究结果可能有助于从业人员重点制定或有针对性地采取干预措施,以解决青少年饮食失调问题,并为家长和青少年提供有关良好喂养模式的进一步心理教育。
Peran Parents’ Restrictive Feeding Practice terhadap Adolescent Binge Eating: Negative Self-Evaluation sebagai Mediator
Obesitas, atau kegemukan, merupakan salah satu masalah yang cukup merisaukan di kalangan anak dan remaja. Banyak dampak negatif yang akan terjadi apabila anak dan remaja mengalami obesitas, meliputi penyakit fisik, psikologis, maupun penurunan kualitas hidup secara keseluruhan. Berkaitan dengan hal itu, salah satu upaya yang dilakukan orang tua untuk mencegah terjadinya obesitas adalah dengan melakukan pembatasan dalam pemberian makan (restrictive feeding). Namun, kendati dimaksudkan untuk menghindari anak dan remaja dari kemungkinan obesitas, restrictive feeding secara kontraproduktif justru memberikan efek yang sebaliknya. Anak-anak yang menerima pola restrictive feeding dari orang tuanya justru memiliki peluang untuk terlibat perilaku overeating yang lebih tinggi dibandingkan anak-anak yang tidak menerima pola restrictive feeding dari orang tuanya. Penelitian ini bertujuan mengkaji lebih lanjut korelasi antara variabel parents' restrictive feeding practice dan adolescent binge eating dengan mempertimbangkan peran mediasi negative self-evaluation pada remaja. Ketiga variabel diukur menggunakan Kids' Child Feeding Questionnaire-Restriction, Self-Criticism Scale, dan Binge Eating Scale. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 60 remaja berusia 12-18 tahun, berjenis kelamin perempuan dan laki-laki, masih tinggal bersama orangtua, serta memiliki body mass index (BMI) dalam kategori overweight atau obesitas. Analisis data dilakukan dengan Hayes PROCESS untuk melihat peran negative self-evaluation sebagai mediator. Hasil uji mediasi menunjukkan bahwa negative self-evaluation memediasi hubungan parents’ restrictive feeding dengan adolescent binge eating (indirect effect = 1.48, p<0.05) yakni semakin tinggi level parents’ restrictive feeding maka negative self-evaluation juga meningkat, dan sebagai dampak lanjutan, tingginya negative self-evaluation berpotensi memunculkan perilaku binge eating pada remaja. Dalam hal implikasi klinis, temuan ini dapat bermanfaat bagi para praktisi untuk fokus pada pengembangan atau penargetan intervensi mengatasi gangguan makan pada remaja, juga dalam pemberian psikoedukasi lebih lanjut pada orangtua dan remaja berkaitan dengan pola pemberian makan yang baik.