N. Haryono, Gani Indriyanta, Mardonius Riel Luhulima
{"title":"远程计算机网络实验室的 IPv6 实施","authors":"N. Haryono, Gani Indriyanta, Mardonius Riel Luhulima","doi":"10.61805/fahma.v22i1.113","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Laboratorium jaringan komputer menjadi aspek krusial dalam pembelajaran dan praktikum, meskipun keterbatasan perangkat jaringan menjadi tantangan utama. Pembelajaran jaringan menggunakan simulator atau pun emulator dapat menghemat biaya, namun mempunyai keterbatasan tidak seperti menggunakan piranti asli. Pembelajaran menggunakan remote laboratorium menjadi alternatif solusi untuk permasalahan tersebut. Implementasi remote laboratorium dengan protokol IPv6 menggunakan pendekatan metode deskriptif telah berhasil dilakukan. Implementasi ini memberikan manfaat signifikan bagi mahasiswa dalam mengerjakan praktikum secara remote. Wawancara terbimbing dilakukan untuk mengevaluasi kenyamanan penggunaan remote lab. Hasil wawancara untuk evaluasi penggunaan remote lab yang dilakukan menunjukkan bahwa mayoritas responden (81,3%) merasa terbantu dengan adanya piranti jaringan yang dapat di-remote dengan alamat IPv6. Sementara itu, sebagian kecil (10,4%) responden lebih memilih menggunakan GNS3 atau Packet Tracer. Terkait permasalahan koneksi ke router remote, mayoritas responden (52,1%) merasa bahwa koneksi internet di tempat tinggal mereka sangat lancar untuk mengakses piranti remote di Laboratorium Jaringan Komputer. Sebaliknya, 39,6% responden mengalami kendala dengan koneksi yang kurang lancer. 8,3% responden merasa koneksi mereka tidak lancar, kadang-kadang terputus saat konfigurasi, berpotensi menyebabkan kegagalan konfigurasi.","PeriodicalId":512299,"journal":{"name":"Jurnal Informatika Komputer, Bisnis dan Manajemen","volume":"103 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"IPv6 Implementation for Remote Computer Network Laboratory\",\"authors\":\"N. Haryono, Gani Indriyanta, Mardonius Riel Luhulima\",\"doi\":\"10.61805/fahma.v22i1.113\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Laboratorium jaringan komputer menjadi aspek krusial dalam pembelajaran dan praktikum, meskipun keterbatasan perangkat jaringan menjadi tantangan utama. Pembelajaran jaringan menggunakan simulator atau pun emulator dapat menghemat biaya, namun mempunyai keterbatasan tidak seperti menggunakan piranti asli. Pembelajaran menggunakan remote laboratorium menjadi alternatif solusi untuk permasalahan tersebut. Implementasi remote laboratorium dengan protokol IPv6 menggunakan pendekatan metode deskriptif telah berhasil dilakukan. Implementasi ini memberikan manfaat signifikan bagi mahasiswa dalam mengerjakan praktikum secara remote. Wawancara terbimbing dilakukan untuk mengevaluasi kenyamanan penggunaan remote lab. Hasil wawancara untuk evaluasi penggunaan remote lab yang dilakukan menunjukkan bahwa mayoritas responden (81,3%) merasa terbantu dengan adanya piranti jaringan yang dapat di-remote dengan alamat IPv6. Sementara itu, sebagian kecil (10,4%) responden lebih memilih menggunakan GNS3 atau Packet Tracer. Terkait permasalahan koneksi ke router remote, mayoritas responden (52,1%) merasa bahwa koneksi internet di tempat tinggal mereka sangat lancar untuk mengakses piranti remote di Laboratorium Jaringan Komputer. Sebaliknya, 39,6% responden mengalami kendala dengan koneksi yang kurang lancer. 8,3% responden merasa koneksi mereka tidak lancar, kadang-kadang terputus saat konfigurasi, berpotensi menyebabkan kegagalan konfigurasi.\",\"PeriodicalId\":512299,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Informatika Komputer, Bisnis dan Manajemen\",\"volume\":\"103 \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-01-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Informatika Komputer, Bisnis dan Manajemen\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.61805/fahma.v22i1.113\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Informatika Komputer, Bisnis dan Manajemen","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.61805/fahma.v22i1.113","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
IPv6 Implementation for Remote Computer Network Laboratory
Laboratorium jaringan komputer menjadi aspek krusial dalam pembelajaran dan praktikum, meskipun keterbatasan perangkat jaringan menjadi tantangan utama. Pembelajaran jaringan menggunakan simulator atau pun emulator dapat menghemat biaya, namun mempunyai keterbatasan tidak seperti menggunakan piranti asli. Pembelajaran menggunakan remote laboratorium menjadi alternatif solusi untuk permasalahan tersebut. Implementasi remote laboratorium dengan protokol IPv6 menggunakan pendekatan metode deskriptif telah berhasil dilakukan. Implementasi ini memberikan manfaat signifikan bagi mahasiswa dalam mengerjakan praktikum secara remote. Wawancara terbimbing dilakukan untuk mengevaluasi kenyamanan penggunaan remote lab. Hasil wawancara untuk evaluasi penggunaan remote lab yang dilakukan menunjukkan bahwa mayoritas responden (81,3%) merasa terbantu dengan adanya piranti jaringan yang dapat di-remote dengan alamat IPv6. Sementara itu, sebagian kecil (10,4%) responden lebih memilih menggunakan GNS3 atau Packet Tracer. Terkait permasalahan koneksi ke router remote, mayoritas responden (52,1%) merasa bahwa koneksi internet di tempat tinggal mereka sangat lancar untuk mengakses piranti remote di Laboratorium Jaringan Komputer. Sebaliknya, 39,6% responden mengalami kendala dengan koneksi yang kurang lancer. 8,3% responden merasa koneksi mereka tidak lancar, kadang-kadang terputus saat konfigurasi, berpotensi menyebabkan kegagalan konfigurasi.