{"title":"戈伦塔洛省 Botubarani 水域鲸鲨(Rhincodon typus)的出现与海面温度和叶绿素-a 的关系分析","authors":"Romansah Wumu, Shabri Indra Suryalfihra","doi":"10.12962/geoid.v19i2.1202","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hiu Paus merupakan salah satu hewan yang terancam punah, sehingga masuk dalam hewan yang dilindungi. Salah satu lokasi kemunculan Hiu Paus di Indonesia adalah perairan Botubarani Provinsi Gorontalo. Perairan tersebut dijadikan Kawasan Ekowisata Hiu Paus yang bertujuan meningkatkan ekonomi masyarakat setempat sekaligus menjadi lokasi riset dan konservasi Hiu Paus. Kemunculan Hiu Paus pada perairan Botubarani masih belum banyak diketahui penyebabnya. Secara umum kemunculan Hiu Paus pada suatu lokasi tergantung pada kondisi kimia, fisik, dan biologi perairan. Penelitian bertujuan mencari korelasi antara kemunculan Hiu Paus pada perairan Botubarani menggunakan parameter suhu permukaan laut (SPL) dengan dan Klorofil-a. Kedua data tersebut diperoleh dari data citra Modis dan Landsat-8. Hasil pengujian korelasi antara kemunculan Hiu Paus dengan Klorofil-a dari data harian MODIS Aqua dan Terra masing-masing adalah -0,356 dan -0,077, sedangkan korelasi dengan SPL masing-masing adalah 0,338 dan 0,108. Hasil ini menunjukkan korelasi moderat antara kemunculan Hiu Paus dengan SPL dari data MODIS Aqua, tetapi korelasi yang lemah dengan Klorofil-a. Pengujian korelasi menggunakan data Landsat-8 menunjukkan korelasi moderat positif antara kemunculan Hiu Paus dengan Klorofil-a sebesar 0,499, sementara korelasi dengan SPL menunjukkan nilai yang sangat lemah sebesar -0,183. Selain itu, terdapat korelasi negatif kuat antara Klorofil-a dan SPL dengan nilai -0,782 pada data Landsat-8, mengindikasikan fenomena upwelling. Disparitas dalam hasil ini disebabkan perbedaan resolusi spasial antara data MODIS dan Landsat-8 serta kompleksitas dinamika perairan pesisir yang mempengaruhi kualitas data satelit.","PeriodicalId":30776,"journal":{"name":"Geoid","volume":"34 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Hubungan Kemunculan Hiu Paus (Rhincodon typus) dengan Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a Pada Perairan Botubarani Provinsi Gorontalo\",\"authors\":\"Romansah Wumu, Shabri Indra Suryalfihra\",\"doi\":\"10.12962/geoid.v19i2.1202\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Hiu Paus merupakan salah satu hewan yang terancam punah, sehingga masuk dalam hewan yang dilindungi. Salah satu lokasi kemunculan Hiu Paus di Indonesia adalah perairan Botubarani Provinsi Gorontalo. Perairan tersebut dijadikan Kawasan Ekowisata Hiu Paus yang bertujuan meningkatkan ekonomi masyarakat setempat sekaligus menjadi lokasi riset dan konservasi Hiu Paus. Kemunculan Hiu Paus pada perairan Botubarani masih belum banyak diketahui penyebabnya. Secara umum kemunculan Hiu Paus pada suatu lokasi tergantung pada kondisi kimia, fisik, dan biologi perairan. Penelitian bertujuan mencari korelasi antara kemunculan Hiu Paus pada perairan Botubarani menggunakan parameter suhu permukaan laut (SPL) dengan dan Klorofil-a. Kedua data tersebut diperoleh dari data citra Modis dan Landsat-8. Hasil pengujian korelasi antara kemunculan Hiu Paus dengan Klorofil-a dari data harian MODIS Aqua dan Terra masing-masing adalah -0,356 dan -0,077, sedangkan korelasi dengan SPL masing-masing adalah 0,338 dan 0,108. Hasil ini menunjukkan korelasi moderat antara kemunculan Hiu Paus dengan SPL dari data MODIS Aqua, tetapi korelasi yang lemah dengan Klorofil-a. Pengujian korelasi menggunakan data Landsat-8 menunjukkan korelasi moderat positif antara kemunculan Hiu Paus dengan Klorofil-a sebesar 0,499, sementara korelasi dengan SPL menunjukkan nilai yang sangat lemah sebesar -0,183. Selain itu, terdapat korelasi negatif kuat antara Klorofil-a dan SPL dengan nilai -0,782 pada data Landsat-8, mengindikasikan fenomena upwelling. Disparitas dalam hasil ini disebabkan perbedaan resolusi spasial antara data MODIS dan Landsat-8 serta kompleksitas dinamika perairan pesisir yang mempengaruhi kualitas data satelit.\",\"PeriodicalId\":30776,\"journal\":{\"name\":\"Geoid\",\"volume\":\"34 3\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-07-04\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Geoid\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.12962/geoid.v19i2.1202\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Geoid","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.12962/geoid.v19i2.1202","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
鲸鲨是濒危动物之一,因此被列入受保护动物。印尼出现鲸鲨的地点之一是哥伦塔罗省的博图巴拉尼水域。该水域被用作鲸鲨生态旅游区,旨在改善当地社区的经济状况,同时也是鲸鲨的研究和保护地点。鲸鲨出现在博图巴拉尼水域的原因尚不清楚。一般来说,鲸鲨在某地出现取决于该水域的化学、物理和生物条件。本研究旨在利用海面温度(SST)和叶绿素-a 参数,找出鲸鲨在博图巴兰尼水域出现的相关性。这两个数据均来自 Modis 和 Landsat-8 图像数据。根据 MODIS Aqua 和 Terra 每日数据测试鲸鲨出现率与叶绿素-a 的相关性,结果分别为-0.356 和-0.077,而与 SPL 的相关性分别为 0.338 和 0.108。这些结果表明,从 MODIS Aqua 数据中得出的鲸鲨出现率与 SPL 呈中度相关,但与叶绿素-a 的相关性较弱。利用 Landsat-8 数据进行的相关性测试表明,鲸鲨出现率与叶绿素-a 之间存在中度正相关,相关值为 0.499,而与 SPL 之间的相关性则非常弱,相关值为-0.183。此外,在 Landsat-8 数据中,叶绿素-a 与 SPL 呈强负相关,相关值为-0.782,表明存在上升流现象。这些结果的差异是由于 MODIS 和 Landsat-8 数据的空间分辨率不同以及沿岸水体动态的复杂性影响了卫星数据的质量。
Analisis Hubungan Kemunculan Hiu Paus (Rhincodon typus) dengan Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a Pada Perairan Botubarani Provinsi Gorontalo
Hiu Paus merupakan salah satu hewan yang terancam punah, sehingga masuk dalam hewan yang dilindungi. Salah satu lokasi kemunculan Hiu Paus di Indonesia adalah perairan Botubarani Provinsi Gorontalo. Perairan tersebut dijadikan Kawasan Ekowisata Hiu Paus yang bertujuan meningkatkan ekonomi masyarakat setempat sekaligus menjadi lokasi riset dan konservasi Hiu Paus. Kemunculan Hiu Paus pada perairan Botubarani masih belum banyak diketahui penyebabnya. Secara umum kemunculan Hiu Paus pada suatu lokasi tergantung pada kondisi kimia, fisik, dan biologi perairan. Penelitian bertujuan mencari korelasi antara kemunculan Hiu Paus pada perairan Botubarani menggunakan parameter suhu permukaan laut (SPL) dengan dan Klorofil-a. Kedua data tersebut diperoleh dari data citra Modis dan Landsat-8. Hasil pengujian korelasi antara kemunculan Hiu Paus dengan Klorofil-a dari data harian MODIS Aqua dan Terra masing-masing adalah -0,356 dan -0,077, sedangkan korelasi dengan SPL masing-masing adalah 0,338 dan 0,108. Hasil ini menunjukkan korelasi moderat antara kemunculan Hiu Paus dengan SPL dari data MODIS Aqua, tetapi korelasi yang lemah dengan Klorofil-a. Pengujian korelasi menggunakan data Landsat-8 menunjukkan korelasi moderat positif antara kemunculan Hiu Paus dengan Klorofil-a sebesar 0,499, sementara korelasi dengan SPL menunjukkan nilai yang sangat lemah sebesar -0,183. Selain itu, terdapat korelasi negatif kuat antara Klorofil-a dan SPL dengan nilai -0,782 pada data Landsat-8, mengindikasikan fenomena upwelling. Disparitas dalam hasil ini disebabkan perbedaan resolusi spasial antara data MODIS dan Landsat-8 serta kompleksitas dinamika perairan pesisir yang mempengaruhi kualitas data satelit.