{"title":"幽灵鸟与生命起源:鸟类迁徙的量子力学描述","authors":"H. Hossieni, J. Fatah","doi":"10.15294/JPFI.V15I1.13920","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"In this work we explain a strange quantum phenomenon in biology that the European Robin uses to navigate. The bird’s brain contains a chemical called cryptochromes which has two of its electrons entangled through collision with photons. These two electrons hop between singlet and triplet states. This hopping is sensitive to the earth’s magnetic field causing different signals to be transferred to its brain. It is believed that these birds use quantum entanglement for their navigations. We also discuss the importance of this phenomenon in trying to find the origin of life. We also explain the view of some who believe that quantum field is well entrenched in the origin of life and that we have to look for a quantum self-replicator that can repeat itself.Hasil penelitian ini mencoba menjelaskan fenomena kuantum yang aneh pada ranah biologi dimana burung robin eropa bernavigasi menggunakannya. Otak burung tersebut mengandung material kimia yang disebut dengan cryptochromes yang mempunyai dua buah elektron yang terjebak dalam pengaruh interaksi tumbukan antara elektron tersebut dengan foton. Dua elektron tersebut melompat di antara keadaan singlet dan triplet. Lompatan ini dipengaruhi oleh medan magnetik bumi yang memberikan sinyal berbeda-beda untuk ditransfer ke otaknya. Burung-burung ini diyakini menggunakan prinsip pengaruh kuantum untuk navigasinya. Kami juga mengungkap pentingnya fenomena ini dalam usaha mencari asal mula kehidupan. Kami juga menjelaskan sudut pandang yang mempercayai bahwa medan kuantum diyakini berperan penting dalam penjelasan tentang asal mula kehidupan dan bahwa kita harus mencari tahu tentang pembelahan materi dengan pengaruh kuantum yang dapat berlangsung berulang-ulang dengan sendirinya.","PeriodicalId":42020,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia-Indonesian Journal of Physics Education","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.3000,"publicationDate":"2019-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Spooky Birds and Origin of Life: A Quantum Mechanics Description of Bird Migration\",\"authors\":\"H. Hossieni, J. Fatah\",\"doi\":\"10.15294/JPFI.V15I1.13920\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"In this work we explain a strange quantum phenomenon in biology that the European Robin uses to navigate. The bird’s brain contains a chemical called cryptochromes which has two of its electrons entangled through collision with photons. These two electrons hop between singlet and triplet states. This hopping is sensitive to the earth’s magnetic field causing different signals to be transferred to its brain. It is believed that these birds use quantum entanglement for their navigations. We also discuss the importance of this phenomenon in trying to find the origin of life. We also explain the view of some who believe that quantum field is well entrenched in the origin of life and that we have to look for a quantum self-replicator that can repeat itself.Hasil penelitian ini mencoba menjelaskan fenomena kuantum yang aneh pada ranah biologi dimana burung robin eropa bernavigasi menggunakannya. Otak burung tersebut mengandung material kimia yang disebut dengan cryptochromes yang mempunyai dua buah elektron yang terjebak dalam pengaruh interaksi tumbukan antara elektron tersebut dengan foton. Dua elektron tersebut melompat di antara keadaan singlet dan triplet. Lompatan ini dipengaruhi oleh medan magnetik bumi yang memberikan sinyal berbeda-beda untuk ditransfer ke otaknya. Burung-burung ini diyakini menggunakan prinsip pengaruh kuantum untuk navigasinya. Kami juga mengungkap pentingnya fenomena ini dalam usaha mencari asal mula kehidupan. Kami juga menjelaskan sudut pandang yang mempercayai bahwa medan kuantum diyakini berperan penting dalam penjelasan tentang asal mula kehidupan dan bahwa kita harus mencari tahu tentang pembelahan materi dengan pengaruh kuantum yang dapat berlangsung berulang-ulang dengan sendirinya.\",\"PeriodicalId\":42020,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia-Indonesian Journal of Physics Education\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.3000,\"publicationDate\":\"2019-01-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia-Indonesian Journal of Physics Education\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15294/JPFI.V15I1.13920\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"Q4\",\"JCRName\":\"EDUCATION, SCIENTIFIC DISCIPLINES\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia-Indonesian Journal of Physics Education","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15294/JPFI.V15I1.13920","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"EDUCATION, SCIENTIFIC DISCIPLINES","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
在这项工作中,我们解释了生物学中欧洲知更鸟用来导航的一种奇怪的量子现象。这种鸟的大脑含有一种叫做隐色素的化学物质,它的两个电子通过与光子的碰撞而纠缠在一起。这两个电子在单线态和三重态之间跳跃。这种跳跃对地球磁场很敏感,导致不同的信号被传递到它的大脑。人们相信这些鸟利用量子纠缠来导航。我们还讨论了这一现象在寻找生命起源中的重要性。我们还解释了一些人的观点,他们认为量子场在生命起源中根深蒂固,我们必须寻找一个可以自我复制的量子自我复制器。[8] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [1] [4]Otak burung tersebut mengandung材料kimia yang disebut dengan cryptochromes yang mempunyai dua buah电子yang terjebak dalam pengaruh interaksi tumbukan antara电子tersebut dengan foton。双电子对偶、双电子对偶、双电子对偶、双电子对偶、单电子对偶和三电子对偶。Lompatan ini dipengaruhi - oleh - mean - magnetik bumi - yang - member - berbeda- bertuk - bertuk - transfer - to - taknya。龙凤,龙凤,龙凤,龙凤,龙凤,龙凤。Kami juga mengungkap pentingnya现象ini dalam usaha menari asal mula kehidupan。Kami juga menjelaskan sudut pandang yang mempercayai bahwa medan kantantantantantantantantantanasal mula kehidupan danbawa kita harus mentanari tahu tentantantantantantanan materi dengan pengaruh kutum yang dapat berlangsunberulang -ulang dengan sendirinya。
Spooky Birds and Origin of Life: A Quantum Mechanics Description of Bird Migration
In this work we explain a strange quantum phenomenon in biology that the European Robin uses to navigate. The bird’s brain contains a chemical called cryptochromes which has two of its electrons entangled through collision with photons. These two electrons hop between singlet and triplet states. This hopping is sensitive to the earth’s magnetic field causing different signals to be transferred to its brain. It is believed that these birds use quantum entanglement for their navigations. We also discuss the importance of this phenomenon in trying to find the origin of life. We also explain the view of some who believe that quantum field is well entrenched in the origin of life and that we have to look for a quantum self-replicator that can repeat itself.Hasil penelitian ini mencoba menjelaskan fenomena kuantum yang aneh pada ranah biologi dimana burung robin eropa bernavigasi menggunakannya. Otak burung tersebut mengandung material kimia yang disebut dengan cryptochromes yang mempunyai dua buah elektron yang terjebak dalam pengaruh interaksi tumbukan antara elektron tersebut dengan foton. Dua elektron tersebut melompat di antara keadaan singlet dan triplet. Lompatan ini dipengaruhi oleh medan magnetik bumi yang memberikan sinyal berbeda-beda untuk ditransfer ke otaknya. Burung-burung ini diyakini menggunakan prinsip pengaruh kuantum untuk navigasinya. Kami juga mengungkap pentingnya fenomena ini dalam usaha mencari asal mula kehidupan. Kami juga menjelaskan sudut pandang yang mempercayai bahwa medan kuantum diyakini berperan penting dalam penjelasan tentang asal mula kehidupan dan bahwa kita harus mencari tahu tentang pembelahan materi dengan pengaruh kuantum yang dapat berlangsung berulang-ulang dengan sendirinya.