{"title":"中间苏拉威西的四个地区整合项目中,海螺中间体schistomiasis Oncomelania hupensis的焦点条件","authors":"Samarang Pawakkangi, Anis Nurwidayati, Phetisya Pamela Frederika Sumolang, L. Lobo, Gunawan Gunawan, Murni Murni","doi":"10.22435/blb.v14i2.273","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Schistosomiasis adalah penyakit parasitik bersifat zoonosis dengan inang perantara keong Oncomelania hupensis lindoensis. Penyebaran habitat keong O. h. lindoensis di Sulawesi Tengah ditemukan di tiga wilayah yaitu Dataran Tinggi Napu, Bada, dan Lindu dengan angka infeksi diatas 1%. Pemetaan fokus terakhir dilakukan tahun 2008, sehingga dilakukan pemutakhiran data distribusi daerah fokus primer dan sekunder di empat desa daerah integrasi program lintas sektor, Desa Sedoa, dan Watutau di Dataran Tinggi Napu, Desa Tomehipi Dataran Tinggi Bada, dan Desa Tomado di Dataran Tinggi Lindu. Penelitian dilakukan Bulan Mei-Nopember tahun 2016, dengan desain penelitian cross sectional. Survei keong menggunakan metode man/minute, pemeriksaan serkaria cacing Schistosoma japonicum pada keong menggunakan metode crushing. Hasil penelitian ditemukan 91,4% fokus sekunder dan 8,6% fokus primer. Di Desa Sedoa sebanyak 33 fokus, 45% diantaranya positif serkaria dan di Desa Watutau 50% dari dua fokus sekunder ditemukan positif serkaria. Delapan daerah fokus ditemukan di Desa Tomehipi, 13% diantaranya positif serkaria. Sebanyak 15 daerah fokus ditemukan di Desa Tomado, 67% positif serkaria. Distribusi fokus di daerah integrasi program lintas sektor sebagian besar merupakan fokus sekunder dengan jumlah fokus menurun namun area fokus semakin luas. Persentase fokus positif serkaria tertinggi ditemukan di Dataran Tinggi Lindu Desa Tomado.","PeriodicalId":31128,"journal":{"name":"Balaba Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Kondisi Fokus Keong Perantara Schistosomiasis Oncomelania hupensis lindoensis di Empat Desa Daerah Integrasi Program Lintas Sektor, Sulawesi Tengah\",\"authors\":\"Samarang Pawakkangi, Anis Nurwidayati, Phetisya Pamela Frederika Sumolang, L. Lobo, Gunawan Gunawan, Murni Murni\",\"doi\":\"10.22435/blb.v14i2.273\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Schistosomiasis adalah penyakit parasitik bersifat zoonosis dengan inang perantara keong Oncomelania hupensis lindoensis. Penyebaran habitat keong O. h. lindoensis di Sulawesi Tengah ditemukan di tiga wilayah yaitu Dataran Tinggi Napu, Bada, dan Lindu dengan angka infeksi diatas 1%. Pemetaan fokus terakhir dilakukan tahun 2008, sehingga dilakukan pemutakhiran data distribusi daerah fokus primer dan sekunder di empat desa daerah integrasi program lintas sektor, Desa Sedoa, dan Watutau di Dataran Tinggi Napu, Desa Tomehipi Dataran Tinggi Bada, dan Desa Tomado di Dataran Tinggi Lindu. Penelitian dilakukan Bulan Mei-Nopember tahun 2016, dengan desain penelitian cross sectional. Survei keong menggunakan metode man/minute, pemeriksaan serkaria cacing Schistosoma japonicum pada keong menggunakan metode crushing. Hasil penelitian ditemukan 91,4% fokus sekunder dan 8,6% fokus primer. Di Desa Sedoa sebanyak 33 fokus, 45% diantaranya positif serkaria dan di Desa Watutau 50% dari dua fokus sekunder ditemukan positif serkaria. Delapan daerah fokus ditemukan di Desa Tomehipi, 13% diantaranya positif serkaria. Sebanyak 15 daerah fokus ditemukan di Desa Tomado, 67% positif serkaria. Distribusi fokus di daerah integrasi program lintas sektor sebagian besar merupakan fokus sekunder dengan jumlah fokus menurun namun area fokus semakin luas. Persentase fokus positif serkaria tertinggi ditemukan di Dataran Tinggi Lindu Desa Tomado.\",\"PeriodicalId\":31128,\"journal\":{\"name\":\"Balaba Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-12-13\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Balaba Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22435/blb.v14i2.273\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Balaba Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/blb.v14i2.273","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Kondisi Fokus Keong Perantara Schistosomiasis Oncomelania hupensis lindoensis di Empat Desa Daerah Integrasi Program Lintas Sektor, Sulawesi Tengah
Schistosomiasis adalah penyakit parasitik bersifat zoonosis dengan inang perantara keong Oncomelania hupensis lindoensis. Penyebaran habitat keong O. h. lindoensis di Sulawesi Tengah ditemukan di tiga wilayah yaitu Dataran Tinggi Napu, Bada, dan Lindu dengan angka infeksi diatas 1%. Pemetaan fokus terakhir dilakukan tahun 2008, sehingga dilakukan pemutakhiran data distribusi daerah fokus primer dan sekunder di empat desa daerah integrasi program lintas sektor, Desa Sedoa, dan Watutau di Dataran Tinggi Napu, Desa Tomehipi Dataran Tinggi Bada, dan Desa Tomado di Dataran Tinggi Lindu. Penelitian dilakukan Bulan Mei-Nopember tahun 2016, dengan desain penelitian cross sectional. Survei keong menggunakan metode man/minute, pemeriksaan serkaria cacing Schistosoma japonicum pada keong menggunakan metode crushing. Hasil penelitian ditemukan 91,4% fokus sekunder dan 8,6% fokus primer. Di Desa Sedoa sebanyak 33 fokus, 45% diantaranya positif serkaria dan di Desa Watutau 50% dari dua fokus sekunder ditemukan positif serkaria. Delapan daerah fokus ditemukan di Desa Tomehipi, 13% diantaranya positif serkaria. Sebanyak 15 daerah fokus ditemukan di Desa Tomado, 67% positif serkaria. Distribusi fokus di daerah integrasi program lintas sektor sebagian besar merupakan fokus sekunder dengan jumlah fokus menurun namun area fokus semakin luas. Persentase fokus positif serkaria tertinggi ditemukan di Dataran Tinggi Lindu Desa Tomado.