{"title":"旅游空间的生产和消费通过INSTAGRAM照片。案例研究老城雅加达","authors":"Alvin Try Dandy, A. S. Ekomadyo, Hadi Jaya Putra","doi":"10.26418/lantang.v9i2.53974","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kegiatan pariwisata menciptakan realitas paralel dalam ruang urban berupa ruang pariwisata. Dalam ruang pariwisata, elemen urban mengalami transformasi melalui tourist gaze. Kawasan Kota Tua Jakarta bertransformasi dari pusat administrasi VOC (Perusahaan Hindia Timur Belanda) menjadi kawasan wisata di Provinsi DKI Jakarta. Bangunan-bangunan VOC berhenti menjadi objek arsitektur fungsional dan bertransformasi menjadi latar foto bagi wisatawan dalam suatu narasi pariwisata. Penelitian ini membahas produksi dan konsumsi ruang pariwisata di Kota Tua Jakarta melalui teknologi dan tourist gaze kontemporer, yaitu melalui selfie (swafoto) dan situs media sosial Instagram. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang meninjau deskripsi historis Kota Tua Jakarta dan swafoto turis Kota Tua Jakarta yang diunggah ke Instagram. Produksi ruang di Kota Tua Jakarta dibaca berdasarkan teori Lefebvre mengenai produksi ruang sosial dan konsep yang diajukan Farías dalam membingkai ruang urban menjadi ruang pariwisata. Kemudian, swafoto wisatawan dianalisis menggunakan qualitative content analysis untuk menemukan pola konsumsi ruang pariwisata Kota Tua Jakarta. Penelitian menemukan bahwa wisatawan hampir selalu tampil lebih dominan dibandingkan bangunan yang turut ditampilkan dalam swafoto. Penelitian menyimpulkan bahwa swafoto wisatawan membingkai dan mereduksi elemen urban Kota Tua Jakarta menjadi komoditas visual dalam sebuah ruang pariwisata. Penelitian ini diharapkan berkontribusi dalam diskusi mengenai kegiatan pariwisata kontemporer terkait tempat-tempat bersejarah. PRODUCTION AND CONSUMPTION OF TOURISM SPACE THROUGH INSTAGRAM SELFIES. A CASE STUDY OF KOTA TUA JAKARTATourist activities create destination space as a parallel reality in an urban space. In destination space, urban elements are transformed through the tourist gaze. Kota Tua Jakarta began as the administration center of VOC (Netherlands East Indies Company) and turned into a tourist destination in Jakarta Special Capital Region. VOC administrative buildings stopped serving their original functions and transformed into mere backgrounds for tourists’ selfies. This study aims to explore the production and consumption of the destination space in Kota Tua Jakarta in regard to technology and the contemporary tourist gaze (selfie and Instagram). This article is a descriptive qualitative study in which historical narratives of Kota Tua Jakarta and tourist selfies in Kota Tua Jakarta are analyzed. The production of space in Kota Tua Jakarta in this article follows Henri Lefebvre’s production of social space and the concept presented by Ignacio Farías in framing urban space into destination space. Tourist selfies in Kota Tua Jakarta are analyzed with qualitative content analysis to find the consumption pattern of the destination space. This study finds that tourists almost always dominate the selfie scene relative to the buildings in the photograph. The study concludes that tourist selfies frame and reduce the urban elements of Kota Tua Jakarta into mere visual commodities inside a destination space. This study will offer a perspective on the discourse of contemporary tourist practice regarding historical sites","PeriodicalId":31830,"journal":{"name":"Langkau Betang Jurnal Arsitektur","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PRODUKSI DAN KONSUMSI RUANG PARIWISATA MELALUI SWAFOTO INSTAGRAM. STUDI KASUS KOTA TUA JAKARTA\",\"authors\":\"Alvin Try Dandy, A. S. Ekomadyo, Hadi Jaya Putra\",\"doi\":\"10.26418/lantang.v9i2.53974\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kegiatan pariwisata menciptakan realitas paralel dalam ruang urban berupa ruang pariwisata. Dalam ruang pariwisata, elemen urban mengalami transformasi melalui tourist gaze. Kawasan Kota Tua Jakarta bertransformasi dari pusat administrasi VOC (Perusahaan Hindia Timur Belanda) menjadi kawasan wisata di Provinsi DKI Jakarta. Bangunan-bangunan VOC berhenti menjadi objek arsitektur fungsional dan bertransformasi menjadi latar foto bagi wisatawan dalam suatu narasi pariwisata. Penelitian ini membahas produksi dan konsumsi ruang pariwisata di Kota Tua Jakarta melalui teknologi dan tourist gaze kontemporer, yaitu melalui selfie (swafoto) dan situs media sosial Instagram. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang meninjau deskripsi historis Kota Tua Jakarta dan swafoto turis Kota Tua Jakarta yang diunggah ke Instagram. Produksi ruang di Kota Tua Jakarta dibaca berdasarkan teori Lefebvre mengenai produksi ruang sosial dan konsep yang diajukan Farías dalam membingkai ruang urban menjadi ruang pariwisata. Kemudian, swafoto wisatawan dianalisis menggunakan qualitative content analysis untuk menemukan pola konsumsi ruang pariwisata Kota Tua Jakarta. Penelitian menemukan bahwa wisatawan hampir selalu tampil lebih dominan dibandingkan bangunan yang turut ditampilkan dalam swafoto. Penelitian menyimpulkan bahwa swafoto wisatawan membingkai dan mereduksi elemen urban Kota Tua Jakarta menjadi komoditas visual dalam sebuah ruang pariwisata. Penelitian ini diharapkan berkontribusi dalam diskusi mengenai kegiatan pariwisata kontemporer terkait tempat-tempat bersejarah. PRODUCTION AND CONSUMPTION OF TOURISM SPACE THROUGH INSTAGRAM SELFIES. A CASE STUDY OF KOTA TUA JAKARTATourist activities create destination space as a parallel reality in an urban space. In destination space, urban elements are transformed through the tourist gaze. Kota Tua Jakarta began as the administration center of VOC (Netherlands East Indies Company) and turned into a tourist destination in Jakarta Special Capital Region. VOC administrative buildings stopped serving their original functions and transformed into mere backgrounds for tourists’ selfies. This study aims to explore the production and consumption of the destination space in Kota Tua Jakarta in regard to technology and the contemporary tourist gaze (selfie and Instagram). This article is a descriptive qualitative study in which historical narratives of Kota Tua Jakarta and tourist selfies in Kota Tua Jakarta are analyzed. The production of space in Kota Tua Jakarta in this article follows Henri Lefebvre’s production of social space and the concept presented by Ignacio Farías in framing urban space into destination space. Tourist selfies in Kota Tua Jakarta are analyzed with qualitative content analysis to find the consumption pattern of the destination space. This study finds that tourists almost always dominate the selfie scene relative to the buildings in the photograph. The study concludes that tourist selfies frame and reduce the urban elements of Kota Tua Jakarta into mere visual commodities inside a destination space. This study will offer a perspective on the discourse of contemporary tourist practice regarding historical sites\",\"PeriodicalId\":31830,\"journal\":{\"name\":\"Langkau Betang Jurnal Arsitektur\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-10-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Langkau Betang Jurnal Arsitektur\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26418/lantang.v9i2.53974\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Langkau Betang Jurnal Arsitektur","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26418/lantang.v9i2.53974","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PRODUKSI DAN KONSUMSI RUANG PARIWISATA MELALUI SWAFOTO INSTAGRAM. STUDI KASUS KOTA TUA JAKARTA
Kegiatan pariwisata menciptakan realitas paralel dalam ruang urban berupa ruang pariwisata. Dalam ruang pariwisata, elemen urban mengalami transformasi melalui tourist gaze. Kawasan Kota Tua Jakarta bertransformasi dari pusat administrasi VOC (Perusahaan Hindia Timur Belanda) menjadi kawasan wisata di Provinsi DKI Jakarta. Bangunan-bangunan VOC berhenti menjadi objek arsitektur fungsional dan bertransformasi menjadi latar foto bagi wisatawan dalam suatu narasi pariwisata. Penelitian ini membahas produksi dan konsumsi ruang pariwisata di Kota Tua Jakarta melalui teknologi dan tourist gaze kontemporer, yaitu melalui selfie (swafoto) dan situs media sosial Instagram. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang meninjau deskripsi historis Kota Tua Jakarta dan swafoto turis Kota Tua Jakarta yang diunggah ke Instagram. Produksi ruang di Kota Tua Jakarta dibaca berdasarkan teori Lefebvre mengenai produksi ruang sosial dan konsep yang diajukan Farías dalam membingkai ruang urban menjadi ruang pariwisata. Kemudian, swafoto wisatawan dianalisis menggunakan qualitative content analysis untuk menemukan pola konsumsi ruang pariwisata Kota Tua Jakarta. Penelitian menemukan bahwa wisatawan hampir selalu tampil lebih dominan dibandingkan bangunan yang turut ditampilkan dalam swafoto. Penelitian menyimpulkan bahwa swafoto wisatawan membingkai dan mereduksi elemen urban Kota Tua Jakarta menjadi komoditas visual dalam sebuah ruang pariwisata. Penelitian ini diharapkan berkontribusi dalam diskusi mengenai kegiatan pariwisata kontemporer terkait tempat-tempat bersejarah. PRODUCTION AND CONSUMPTION OF TOURISM SPACE THROUGH INSTAGRAM SELFIES. A CASE STUDY OF KOTA TUA JAKARTATourist activities create destination space as a parallel reality in an urban space. In destination space, urban elements are transformed through the tourist gaze. Kota Tua Jakarta began as the administration center of VOC (Netherlands East Indies Company) and turned into a tourist destination in Jakarta Special Capital Region. VOC administrative buildings stopped serving their original functions and transformed into mere backgrounds for tourists’ selfies. This study aims to explore the production and consumption of the destination space in Kota Tua Jakarta in regard to technology and the contemporary tourist gaze (selfie and Instagram). This article is a descriptive qualitative study in which historical narratives of Kota Tua Jakarta and tourist selfies in Kota Tua Jakarta are analyzed. The production of space in Kota Tua Jakarta in this article follows Henri Lefebvre’s production of social space and the concept presented by Ignacio Farías in framing urban space into destination space. Tourist selfies in Kota Tua Jakarta are analyzed with qualitative content analysis to find the consumption pattern of the destination space. This study finds that tourists almost always dominate the selfie scene relative to the buildings in the photograph. The study concludes that tourist selfies frame and reduce the urban elements of Kota Tua Jakarta into mere visual commodities inside a destination space. This study will offer a perspective on the discourse of contemporary tourist practice regarding historical sites