{"title":"QT波离散度","authors":"S. Salim","doi":"10.7454/JPDI.V8I2.609","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sejak elektrokardiografi (EKG) dibawa ke perhatian klinisi oleh Einthoven sampai dengan saat ini, EKG masih merupakan modalitas yang tidak dapat dipisahkan dalam penilaian sistem kardiovaskular. Namun, pemeriksaan yang sederhana dan tidak invasif ini, tidak selalu mudah untuk diintepretasikan. Hasil yang tergambar di kertas EKG tidak murni dipengaruhi jaringan otot jantung saja, namun dipengaruhi juga oleh jaringan tubuh lain yang terdapat di antara jantung dan lokasi dimana elektroda diletakkan. Dengan demikian, hal ini juga harus dipertimbangkan dalam menginterpretasikan hasil EKG.","PeriodicalId":32700,"journal":{"name":"Jurnal Penyakit Dalam Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Dispersi Gelombang QT\",\"authors\":\"S. Salim\",\"doi\":\"10.7454/JPDI.V8I2.609\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Sejak elektrokardiografi (EKG) dibawa ke perhatian klinisi oleh Einthoven sampai dengan saat ini, EKG masih merupakan modalitas yang tidak dapat dipisahkan dalam penilaian sistem kardiovaskular. Namun, pemeriksaan yang sederhana dan tidak invasif ini, tidak selalu mudah untuk diintepretasikan. Hasil yang tergambar di kertas EKG tidak murni dipengaruhi jaringan otot jantung saja, namun dipengaruhi juga oleh jaringan tubuh lain yang terdapat di antara jantung dan lokasi dimana elektroda diletakkan. Dengan demikian, hal ini juga harus dipertimbangkan dalam menginterpretasikan hasil EKG.\",\"PeriodicalId\":32700,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Penyakit Dalam Indonesia\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-07-04\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Penyakit Dalam Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.7454/JPDI.V8I2.609\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penyakit Dalam Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.7454/JPDI.V8I2.609","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Sejak elektrokardiografi (EKG) dibawa ke perhatian klinisi oleh Einthoven sampai dengan saat ini, EKG masih merupakan modalitas yang tidak dapat dipisahkan dalam penilaian sistem kardiovaskular. Namun, pemeriksaan yang sederhana dan tidak invasif ini, tidak selalu mudah untuk diintepretasikan. Hasil yang tergambar di kertas EKG tidak murni dipengaruhi jaringan otot jantung saja, namun dipengaruhi juga oleh jaringan tubuh lain yang terdapat di antara jantung dan lokasi dimana elektroda diletakkan. Dengan demikian, hal ini juga harus dipertimbangkan dalam menginterpretasikan hasil EKG.