Irhami Al Adaby, Lintang Larasati Adi Putri, Sarmilah ., Syafrie Muliarastu Dhiaulhaq, Yasmina Amalia
{"title":"轴传动疲劳失效分析","authors":"Irhami Al Adaby, Lintang Larasati Adi Putri, Sarmilah ., Syafrie Muliarastu Dhiaulhaq, Yasmina Amalia","doi":"10.24843/jem.2022.v15.i01.p07","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kegagalan struktur kapal laut menunjukkan bahwa persentase kegagalan yang signifikan disebabkan oleh desain yang tidak memadai karena kurangnya pertimbangan operasional, evaluasi elemen struktur yang tidak lengkap, dan metode perhitungan yang salah. Maka dari itu dilakukan analisa kelelahan pada shaft guna meminimalisir kecelakaan mengingat shaft bekerja sepanjang berjalannya kapal. Bahan yang digunakan dalam analisa adalah baja tahan karat austenitik atau baja kromium-nikel dengan kandungan nikel diatas 8%. Pengamatan dilaksanakan melalui metode pendekatan kepustakaan terhadap berbagai literatur terkait Analisis Fatigue Failure pada Shaft Propeller sebagai Instrumen Utama Penggerak Kapal. Getaran aksial dari sistem propulsi dapat menyebabkan getaran paksa. Kerusakan akibat getaran torsional dan aksial paling sering menyebabkan gurat, deformasi, dan patah. Hal terburuk yang akan terjadi dalam proses kegagalan shaft adalah fracture akibat pembebanan secara kontinyu dan diikuti dengan kemunculan crack pada permukaan shaft dan akhirnya shaft tidak dapat menahan tegangan yang dialami hingga mengalami fracture menjadi dua bagian atau lebih. Korosi pada stainless steel khususnya pada instrumen penggerak kapal juga memungkinkan untuk terjadi stress corrosion cracking.Untuk mengurangi efek korosi pada fatigue failure pada sebuah shaft, maka dapat dilakukan perlindungan katodik atau coating sebagai usaha memperlambat laju korosi yang terjadi.","PeriodicalId":53345,"journal":{"name":"Jurnal Energi Dan Manufaktur","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Fatigue Failure Pada Shaft Propeller Sebagai Instrumen Utama Penggerak Kapal\",\"authors\":\"Irhami Al Adaby, Lintang Larasati Adi Putri, Sarmilah ., Syafrie Muliarastu Dhiaulhaq, Yasmina Amalia\",\"doi\":\"10.24843/jem.2022.v15.i01.p07\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kegagalan struktur kapal laut menunjukkan bahwa persentase kegagalan yang signifikan disebabkan oleh desain yang tidak memadai karena kurangnya pertimbangan operasional, evaluasi elemen struktur yang tidak lengkap, dan metode perhitungan yang salah. Maka dari itu dilakukan analisa kelelahan pada shaft guna meminimalisir kecelakaan mengingat shaft bekerja sepanjang berjalannya kapal. Bahan yang digunakan dalam analisa adalah baja tahan karat austenitik atau baja kromium-nikel dengan kandungan nikel diatas 8%. Pengamatan dilaksanakan melalui metode pendekatan kepustakaan terhadap berbagai literatur terkait Analisis Fatigue Failure pada Shaft Propeller sebagai Instrumen Utama Penggerak Kapal. Getaran aksial dari sistem propulsi dapat menyebabkan getaran paksa. Kerusakan akibat getaran torsional dan aksial paling sering menyebabkan gurat, deformasi, dan patah. Hal terburuk yang akan terjadi dalam proses kegagalan shaft adalah fracture akibat pembebanan secara kontinyu dan diikuti dengan kemunculan crack pada permukaan shaft dan akhirnya shaft tidak dapat menahan tegangan yang dialami hingga mengalami fracture menjadi dua bagian atau lebih. Korosi pada stainless steel khususnya pada instrumen penggerak kapal juga memungkinkan untuk terjadi stress corrosion cracking.Untuk mengurangi efek korosi pada fatigue failure pada sebuah shaft, maka dapat dilakukan perlindungan katodik atau coating sebagai usaha memperlambat laju korosi yang terjadi.\",\"PeriodicalId\":53345,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Energi Dan Manufaktur\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-04-27\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Energi Dan Manufaktur\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24843/jem.2022.v15.i01.p07\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Energi Dan Manufaktur","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/jem.2022.v15.i01.p07","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Fatigue Failure Pada Shaft Propeller Sebagai Instrumen Utama Penggerak Kapal
Kegagalan struktur kapal laut menunjukkan bahwa persentase kegagalan yang signifikan disebabkan oleh desain yang tidak memadai karena kurangnya pertimbangan operasional, evaluasi elemen struktur yang tidak lengkap, dan metode perhitungan yang salah. Maka dari itu dilakukan analisa kelelahan pada shaft guna meminimalisir kecelakaan mengingat shaft bekerja sepanjang berjalannya kapal. Bahan yang digunakan dalam analisa adalah baja tahan karat austenitik atau baja kromium-nikel dengan kandungan nikel diatas 8%. Pengamatan dilaksanakan melalui metode pendekatan kepustakaan terhadap berbagai literatur terkait Analisis Fatigue Failure pada Shaft Propeller sebagai Instrumen Utama Penggerak Kapal. Getaran aksial dari sistem propulsi dapat menyebabkan getaran paksa. Kerusakan akibat getaran torsional dan aksial paling sering menyebabkan gurat, deformasi, dan patah. Hal terburuk yang akan terjadi dalam proses kegagalan shaft adalah fracture akibat pembebanan secara kontinyu dan diikuti dengan kemunculan crack pada permukaan shaft dan akhirnya shaft tidak dapat menahan tegangan yang dialami hingga mengalami fracture menjadi dua bagian atau lebih. Korosi pada stainless steel khususnya pada instrumen penggerak kapal juga memungkinkan untuk terjadi stress corrosion cracking.Untuk mengurangi efek korosi pada fatigue failure pada sebuah shaft, maka dapat dilakukan perlindungan katodik atau coating sebagai usaha memperlambat laju korosi yang terjadi.