{"title":"为罢工城市帕拉马姆社区的教育、创业和环境提供动力","authors":"Rida Aulia, Retno Kusumastuti","doi":"10.37680/amalee.v3i1.1349","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kampung Parumasan of Serang City, Banten province of Indonesia, is a centre of Kerupuk Bawang production as a substitute for Emping chips when melinjo (Gnetum gnemon), the emping material, are not available. However, humble packaging and ineffective online marketing strategies are becoming a problem for them. Besides, waste disposal of used frying oil is also feared to interfere with the environment. Furthermore, the kampung also does not have a public library or park for children so they are becoming overwhelmed with their gadgets. Therefore, three interesting issues of Kampung Parumasan then became the fundamental idea for the community empowerment team of Universitas Indonesia. Carried out from September to November 2021 every Saturdays and Sundays, by focusing on entrepreneurship, education, and environment issues, the purpose of the program is to increase public knowledge through product packaging and marketing training, children's reading interest through reading park activities, and socializing the movement of growing vegetables and trees in the kampung area. \nKampung Parumasan Kota Serang, Provinsi Banten, Indonesia, merupakan sentra produksi Kerupuk Bawang sebagai pengganti emping ketika bahan emping melinjo (Gnetum gnemon) tidak tersedia. Namun, kemasan yang sederhana dan strategi pemasaran online yang tidak efektif menjadi masalah bagi mereka. Selain itu, pembuangan limbah minyak goreng bekas juga dikhawatirkan akan mengganggu lingkungan. Apalagi kampung ini juga tidak memiliki perpustakaan umum atau taman untuk anak-anak sehingga mereka kewalahan dengan gadget mereka. Oleh karena itu, tiga isu menarik dari Kampung Parumasan tersebut kemudian menjadi gagasan mendasar bagi tim pemberdayaan masyarakat Universitas Indonesia. Diselenggarakan pada bulan September s/d November 2021 setiap hari Sabtu dan Minggu, dengan fokus pada isu kewirausahaan, pendidikan, dan lingkungan, program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui pelatihan pengemasan dan pemasaran produk, minat baca anak melalui kegiatan taman bacaan, dan sosialisasi. pergerakan menanam sayuran dan pohon di kawasan kampung. ","PeriodicalId":34447,"journal":{"name":"Amalee","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pemberdayaan Masyarakat Bidang Pendidikan, Kewirausahaan, dan Lingkungan di Kampung Parumasan Kota Serang\",\"authors\":\"Rida Aulia, Retno Kusumastuti\",\"doi\":\"10.37680/amalee.v3i1.1349\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kampung Parumasan of Serang City, Banten province of Indonesia, is a centre of Kerupuk Bawang production as a substitute for Emping chips when melinjo (Gnetum gnemon), the emping material, are not available. However, humble packaging and ineffective online marketing strategies are becoming a problem for them. Besides, waste disposal of used frying oil is also feared to interfere with the environment. Furthermore, the kampung also does not have a public library or park for children so they are becoming overwhelmed with their gadgets. Therefore, three interesting issues of Kampung Parumasan then became the fundamental idea for the community empowerment team of Universitas Indonesia. Carried out from September to November 2021 every Saturdays and Sundays, by focusing on entrepreneurship, education, and environment issues, the purpose of the program is to increase public knowledge through product packaging and marketing training, children's reading interest through reading park activities, and socializing the movement of growing vegetables and trees in the kampung area. \\nKampung Parumasan Kota Serang, Provinsi Banten, Indonesia, merupakan sentra produksi Kerupuk Bawang sebagai pengganti emping ketika bahan emping melinjo (Gnetum gnemon) tidak tersedia. Namun, kemasan yang sederhana dan strategi pemasaran online yang tidak efektif menjadi masalah bagi mereka. Selain itu, pembuangan limbah minyak goreng bekas juga dikhawatirkan akan mengganggu lingkungan. Apalagi kampung ini juga tidak memiliki perpustakaan umum atau taman untuk anak-anak sehingga mereka kewalahan dengan gadget mereka. Oleh karena itu, tiga isu menarik dari Kampung Parumasan tersebut kemudian menjadi gagasan mendasar bagi tim pemberdayaan masyarakat Universitas Indonesia. Diselenggarakan pada bulan September s/d November 2021 setiap hari Sabtu dan Minggu, dengan fokus pada isu kewirausahaan, pendidikan, dan lingkungan, program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui pelatihan pengemasan dan pemasaran produk, minat baca anak melalui kegiatan taman bacaan, dan sosialisasi. pergerakan menanam sayuran dan pohon di kawasan kampung. \",\"PeriodicalId\":34447,\"journal\":{\"name\":\"Amalee\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-03-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Amalee\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37680/amalee.v3i1.1349\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Amalee","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37680/amalee.v3i1.1349","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
印度尼西亚万丹省雪朗市的Kampung Parumasan是Kerupuk Bawang的生产中心,当没有空化材料melinjo (Gnetum gnemon)时,它可以作为空化片的替代品。然而,简陋的包装和无效的网络营销策略正在成为他们的问题。此外,废弃煎炸油的废物处理也担心会干扰环境。此外,甘榜也没有供孩子们使用的公共图书馆或公园,所以孩子们被电子产品淹没了。因此,Kampung Parumasan的三个有趣的问题成为了印度尼西亚大学社区赋权团队的基本理念。该项目于2021年9月至11月每周六和周日开展,重点关注创业、教育和环境问题,目的是通过产品包装和营销培训增加公众知识,通过阅读公园活动提高儿童的阅读兴趣,并将甘榜地区种植蔬菜和树木的运动社会化。印度尼西亚万丹省Kampung Parumasan Kota Serang, merupakan sentra producksi Kerupuk baang sebagai pengganti emping ketika bahan emping melinjo (Gnetum gnemon) tidak tersedia。Namun, kemasan yang sederhana danstrategi pemasaran online yang tidak efektif menjadi masalah bagi mereka。Selain itu, pembuangan, limbba, minyak, gokas, juga, dikhawatirkan, akan, mengganggu, lingkungan。阿巴拉吉·坎邦尼·阿邦尼·阿邦尼·阿邦尼·阿邦尼·阿邦尼·阿邦尼·阿邦尼·阿邦尼·阿邦尼·阿邦尼·阿邦尼·阿邦尼Oleh karena itu, tiga isu menarik dari Kampung Parumasan tersebut kemudian menjadi gagasan mendasar bagi tim pemberdayan masyarakat Universitas Indonesia。Diselenggarakan pada bulan 2021年9月5日至11月9日setap hari Sabtu dan Minggu, dengan fokus pada isu kewirushaan, pendidikan, dan lingkungan, program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui pelatihan penemasan dan pemasaran产品,minat baca anak melalui kegiatan taman bacaan, dan sosialisasi。我的祖国,我的祖国,我的祖国。
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Pendidikan, Kewirausahaan, dan Lingkungan di Kampung Parumasan Kota Serang
Kampung Parumasan of Serang City, Banten province of Indonesia, is a centre of Kerupuk Bawang production as a substitute for Emping chips when melinjo (Gnetum gnemon), the emping material, are not available. However, humble packaging and ineffective online marketing strategies are becoming a problem for them. Besides, waste disposal of used frying oil is also feared to interfere with the environment. Furthermore, the kampung also does not have a public library or park for children so they are becoming overwhelmed with their gadgets. Therefore, three interesting issues of Kampung Parumasan then became the fundamental idea for the community empowerment team of Universitas Indonesia. Carried out from September to November 2021 every Saturdays and Sundays, by focusing on entrepreneurship, education, and environment issues, the purpose of the program is to increase public knowledge through product packaging and marketing training, children's reading interest through reading park activities, and socializing the movement of growing vegetables and trees in the kampung area.
Kampung Parumasan Kota Serang, Provinsi Banten, Indonesia, merupakan sentra produksi Kerupuk Bawang sebagai pengganti emping ketika bahan emping melinjo (Gnetum gnemon) tidak tersedia. Namun, kemasan yang sederhana dan strategi pemasaran online yang tidak efektif menjadi masalah bagi mereka. Selain itu, pembuangan limbah minyak goreng bekas juga dikhawatirkan akan mengganggu lingkungan. Apalagi kampung ini juga tidak memiliki perpustakaan umum atau taman untuk anak-anak sehingga mereka kewalahan dengan gadget mereka. Oleh karena itu, tiga isu menarik dari Kampung Parumasan tersebut kemudian menjadi gagasan mendasar bagi tim pemberdayaan masyarakat Universitas Indonesia. Diselenggarakan pada bulan September s/d November 2021 setiap hari Sabtu dan Minggu, dengan fokus pada isu kewirausahaan, pendidikan, dan lingkungan, program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui pelatihan pengemasan dan pemasaran produk, minat baca anak melalui kegiatan taman bacaan, dan sosialisasi. pergerakan menanam sayuran dan pohon di kawasan kampung.