{"title":"对意外怀孕妇女的复原力","authors":"Eukaristianica Theofani","doi":"10.31289/diversita.v6i1.3035","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kehamilan merupakan masa yang cukup berat bagi seorang wanita dan akan terasa semakin berat ketika kehamilan tersebut tidak diinginkan. Hal ini dikarenakan kehamilan yang tidak diinginkan berhubungan dengan banyak konsekuensi negatif, seperti konsekuensi negatif terhadap kesehatan, sosial, dan ekonomi. Oleh karena itu, dibutuhkan usaha untuk bangkit dan menghadapi kesulitan atas kehamilan yang tidak diinginkan, serta harus mampu beradaptasi terhadap berbagai tuntutan kehidupan, yang disebut resiliensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan resiliensi pada wanita yang mengalami kehamilan tidak diinginkan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif cross-sectional. Populasi adalah wanita yang mengalami kehamilan tidak diinginkan yang berada di salah satu yayasan sosial di Surabaya. Sampel dalam penelitian ini adalah 6 orang. Penelitian ini menggunakan alat ukur CYRM-28 berdasarkan teori resiliensi Ungar (2011). Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa 50% wanita yang mengalami kehamilan tidak diinginkan berada pada tingkat resiliensi menengah. Pada penelitian ini, diperoleh aspek resiliensi dari tingkat tertinggi ke tingkat terendah secara berurutan adalah relasi dengan care givers, individual, dan context / sense of belonging.","PeriodicalId":33983,"journal":{"name":"Jurnal Diversita","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Resiliensi pada Wanita yang Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan\",\"authors\":\"Eukaristianica Theofani\",\"doi\":\"10.31289/diversita.v6i1.3035\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kehamilan merupakan masa yang cukup berat bagi seorang wanita dan akan terasa semakin berat ketika kehamilan tersebut tidak diinginkan. Hal ini dikarenakan kehamilan yang tidak diinginkan berhubungan dengan banyak konsekuensi negatif, seperti konsekuensi negatif terhadap kesehatan, sosial, dan ekonomi. Oleh karena itu, dibutuhkan usaha untuk bangkit dan menghadapi kesulitan atas kehamilan yang tidak diinginkan, serta harus mampu beradaptasi terhadap berbagai tuntutan kehidupan, yang disebut resiliensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan resiliensi pada wanita yang mengalami kehamilan tidak diinginkan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif cross-sectional. Populasi adalah wanita yang mengalami kehamilan tidak diinginkan yang berada di salah satu yayasan sosial di Surabaya. Sampel dalam penelitian ini adalah 6 orang. Penelitian ini menggunakan alat ukur CYRM-28 berdasarkan teori resiliensi Ungar (2011). Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa 50% wanita yang mengalami kehamilan tidak diinginkan berada pada tingkat resiliensi menengah. Pada penelitian ini, diperoleh aspek resiliensi dari tingkat tertinggi ke tingkat terendah secara berurutan adalah relasi dengan care givers, individual, dan context / sense of belonging.\",\"PeriodicalId\":33983,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Diversita\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-06-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Diversita\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31289/diversita.v6i1.3035\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Diversita","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31289/diversita.v6i1.3035","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Resiliensi pada Wanita yang Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan
Kehamilan merupakan masa yang cukup berat bagi seorang wanita dan akan terasa semakin berat ketika kehamilan tersebut tidak diinginkan. Hal ini dikarenakan kehamilan yang tidak diinginkan berhubungan dengan banyak konsekuensi negatif, seperti konsekuensi negatif terhadap kesehatan, sosial, dan ekonomi. Oleh karena itu, dibutuhkan usaha untuk bangkit dan menghadapi kesulitan atas kehamilan yang tidak diinginkan, serta harus mampu beradaptasi terhadap berbagai tuntutan kehidupan, yang disebut resiliensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan resiliensi pada wanita yang mengalami kehamilan tidak diinginkan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif cross-sectional. Populasi adalah wanita yang mengalami kehamilan tidak diinginkan yang berada di salah satu yayasan sosial di Surabaya. Sampel dalam penelitian ini adalah 6 orang. Penelitian ini menggunakan alat ukur CYRM-28 berdasarkan teori resiliensi Ungar (2011). Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa 50% wanita yang mengalami kehamilan tidak diinginkan berada pada tingkat resiliensi menengah. Pada penelitian ini, diperoleh aspek resiliensi dari tingkat tertinggi ke tingkat terendah secara berurutan adalah relasi dengan care givers, individual, dan context / sense of belonging.