{"title":"温习家用天然气在家庭部门的优化使用情况","authors":"Ligan Budi Pratomo, B. Tk","doi":"10.32497/eksergi.v18i1.2657","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ketergantungan terhadap impor minyak mentah untuk pemenuhan kebutuhan LPG semakin meningkat. Total kebutuhan LPG nasional sendiri mencapai 6.642.633 MTon pada tahun 2016. Melihat kondisi tersebut pemerintah terus berupaya untuk melakukan substitusi penggunaan LPG ke gas bumi pada sektor rumah tangga. Mengingat cadangan gas bumi nasional sangat besar yaitu mencapai 144,06 TSCF pada tahun 2016. Penggunaan gas bumi untuk rumah tangga dapat diwujudkan dengan pembangunan jaringan distribusi gas. Namun terdapat beberapa faktor menjadi tantangan dalam pengembangan gas bumi untuk rumah tangga ini, seperti insfrastruktur yang masih sedikit, faktor keamanan jaringan terhadap potensi kebocoran, dan harga gas bumi. Upaya peningkatan pembangunan insfrastruktur untuk pemanfaatan gas bumi harus dilakukan, salah satunya dengan menambah jumlah jaringan gas sebanyak 16.000 sambungan. Upaya tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi pada sektor rumah tangga. Pada dasarnya penggunaan gas bumi sebagai pengganti LPG terbukti lebih hemat dan ramah lingkungan. Hal tersebut telah dibuktikan oleh penelitian di kota Bontang dan Bojonegoro. Keuntungan tersebut menjadikan pengguna gas bumi untuk rumah tangga meningkat dari tahun 2013 sampai 2020. Dimana pada tahun 2020 pengguna gas bumi untuk sektor rumah tangga telah mencapai 673.000 sambungan rumah. Kemudian pemerintah juga telah menargetkan pengguna gas bumi sebanyak 794.000 sambungan rumah tangga di tahun 2021.","PeriodicalId":30703,"journal":{"name":"Eksergi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"TINJAUAN SINGKAT OPTIMALISASI PENGGUNAAN GAS BUMI PADA SEKTOR RUMAH TANGGA\",\"authors\":\"Ligan Budi Pratomo, B. Tk\",\"doi\":\"10.32497/eksergi.v18i1.2657\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Ketergantungan terhadap impor minyak mentah untuk pemenuhan kebutuhan LPG semakin meningkat. Total kebutuhan LPG nasional sendiri mencapai 6.642.633 MTon pada tahun 2016. Melihat kondisi tersebut pemerintah terus berupaya untuk melakukan substitusi penggunaan LPG ke gas bumi pada sektor rumah tangga. Mengingat cadangan gas bumi nasional sangat besar yaitu mencapai 144,06 TSCF pada tahun 2016. Penggunaan gas bumi untuk rumah tangga dapat diwujudkan dengan pembangunan jaringan distribusi gas. Namun terdapat beberapa faktor menjadi tantangan dalam pengembangan gas bumi untuk rumah tangga ini, seperti insfrastruktur yang masih sedikit, faktor keamanan jaringan terhadap potensi kebocoran, dan harga gas bumi. Upaya peningkatan pembangunan insfrastruktur untuk pemanfaatan gas bumi harus dilakukan, salah satunya dengan menambah jumlah jaringan gas sebanyak 16.000 sambungan. Upaya tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi pada sektor rumah tangga. Pada dasarnya penggunaan gas bumi sebagai pengganti LPG terbukti lebih hemat dan ramah lingkungan. Hal tersebut telah dibuktikan oleh penelitian di kota Bontang dan Bojonegoro. Keuntungan tersebut menjadikan pengguna gas bumi untuk rumah tangga meningkat dari tahun 2013 sampai 2020. Dimana pada tahun 2020 pengguna gas bumi untuk sektor rumah tangga telah mencapai 673.000 sambungan rumah. Kemudian pemerintah juga telah menargetkan pengguna gas bumi sebanyak 794.000 sambungan rumah tangga di tahun 2021.\",\"PeriodicalId\":30703,\"journal\":{\"name\":\"Eksergi\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-01-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Eksergi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32497/eksergi.v18i1.2657\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Eksergi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32497/eksergi.v18i1.2657","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
TINJAUAN SINGKAT OPTIMALISASI PENGGUNAAN GAS BUMI PADA SEKTOR RUMAH TANGGA
Ketergantungan terhadap impor minyak mentah untuk pemenuhan kebutuhan LPG semakin meningkat. Total kebutuhan LPG nasional sendiri mencapai 6.642.633 MTon pada tahun 2016. Melihat kondisi tersebut pemerintah terus berupaya untuk melakukan substitusi penggunaan LPG ke gas bumi pada sektor rumah tangga. Mengingat cadangan gas bumi nasional sangat besar yaitu mencapai 144,06 TSCF pada tahun 2016. Penggunaan gas bumi untuk rumah tangga dapat diwujudkan dengan pembangunan jaringan distribusi gas. Namun terdapat beberapa faktor menjadi tantangan dalam pengembangan gas bumi untuk rumah tangga ini, seperti insfrastruktur yang masih sedikit, faktor keamanan jaringan terhadap potensi kebocoran, dan harga gas bumi. Upaya peningkatan pembangunan insfrastruktur untuk pemanfaatan gas bumi harus dilakukan, salah satunya dengan menambah jumlah jaringan gas sebanyak 16.000 sambungan. Upaya tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi pada sektor rumah tangga. Pada dasarnya penggunaan gas bumi sebagai pengganti LPG terbukti lebih hemat dan ramah lingkungan. Hal tersebut telah dibuktikan oleh penelitian di kota Bontang dan Bojonegoro. Keuntungan tersebut menjadikan pengguna gas bumi untuk rumah tangga meningkat dari tahun 2013 sampai 2020. Dimana pada tahun 2020 pengguna gas bumi untuk sektor rumah tangga telah mencapai 673.000 sambungan rumah. Kemudian pemerintah juga telah menargetkan pengguna gas bumi sebanyak 794.000 sambungan rumah tangga di tahun 2021.