Gatut Ari Wardani, Widdy Erlinasari, Lilis Tuslinah
{"title":"Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Perendaman Ampas Tebu terhadap Kadar Akrilamida pada Minyak Goreng Bekas","authors":"Gatut Ari Wardani, Widdy Erlinasari, Lilis Tuslinah","doi":"10.31001/jfi.v19i1.1335","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Minyak goreng yang terhidrolisis akan membentuk gliserol dan asam lemak bebas, sehingga ketika dipanaskan gliserol akan membentuk akrolein salah satu senyawa pembentuk akrilamida. Ampas tebu mengandung selulosa yang dapat mengikat akrilamida. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan ampas dan pengaruh lama perendaman terhadap kadar akrilamida. \nAnalisis dilakukan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi dengan kolom Agilent TC-C18. Analisis dilakukan menggunakan fase gerak asam fosfat 0,1% dan methanol dengan perbandingan 95:5, laju alir 1 mL/menit, dan volume sampel yang diinjeksikan sebanyak 20µL. Kapasitas adsorpsi akrilamida oleh ampas tebu ditentukan dengan studi kinetika. \nAkrilamida pada minyak teridentifikasi pada waktu retensi 4,939 menit, plat teoritis 39.029, HETP 0,00064 dan faktor kapasitas 2,265. Metode ini terbukti valid dengan linearitas y = 25,34x + 103,32, koefisien korelasi 0,9994, SBR < 2% batas deteksi 0,46 ppm, batas kuantifikasi 1,396 ppm, % recovery 94,94 - 100,06. Model kinetika adsorpsi mengikuti model kinetika Ho dengan kapasitas adsorpsi sebesar 47,39 mg/g. Konsentrasi ampas tebu 5% dan lama perendaman 24 jam berpengaruh terhadap penurunan kadar akrilamida pada minyak jelantah. Perendaman sampel minyak jelantah dengan ampas tebu 5% selama 24 jam dapat menurunkan kadar akrilamida sebesar 65%.","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"21 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31001/jfi.v19i1.1335","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Perendaman Ampas Tebu terhadap Kadar Akrilamida pada Minyak Goreng Bekas
Minyak goreng yang terhidrolisis akan membentuk gliserol dan asam lemak bebas, sehingga ketika dipanaskan gliserol akan membentuk akrolein salah satu senyawa pembentuk akrilamida. Ampas tebu mengandung selulosa yang dapat mengikat akrilamida. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan ampas dan pengaruh lama perendaman terhadap kadar akrilamida.
Analisis dilakukan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi dengan kolom Agilent TC-C18. Analisis dilakukan menggunakan fase gerak asam fosfat 0,1% dan methanol dengan perbandingan 95:5, laju alir 1 mL/menit, dan volume sampel yang diinjeksikan sebanyak 20µL. Kapasitas adsorpsi akrilamida oleh ampas tebu ditentukan dengan studi kinetika.
Akrilamida pada minyak teridentifikasi pada waktu retensi 4,939 menit, plat teoritis 39.029, HETP 0,00064 dan faktor kapasitas 2,265. Metode ini terbukti valid dengan linearitas y = 25,34x + 103,32, koefisien korelasi 0,9994, SBR < 2% batas deteksi 0,46 ppm, batas kuantifikasi 1,396 ppm, % recovery 94,94 - 100,06. Model kinetika adsorpsi mengikuti model kinetika Ho dengan kapasitas adsorpsi sebesar 47,39 mg/g. Konsentrasi ampas tebu 5% dan lama perendaman 24 jam berpengaruh terhadap penurunan kadar akrilamida pada minyak jelantah. Perendaman sampel minyak jelantah dengan ampas tebu 5% selama 24 jam dapat menurunkan kadar akrilamida sebesar 65%.