H. Saputra, M. Hamka, Lilya Susanti, Rahma Mulyani, Agus Dwiarto, Hilman Syaeful Alam
{"title":"van利奥佩涅乌斯VANNAMEI短程运输的充气和生物经济技术应用,密度不同","authors":"H. Saputra, M. Hamka, Lilya Susanti, Rahma Mulyani, Agus Dwiarto, Hilman Syaeful Alam","doi":"10.29244/jstsv.11.1.9-19","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACTDensity in shrimp farming is closely related to the dissolved oxygen needs, this can be overcome one of them through aeration technology to increase dissolved oxygen in the waters. Economic activities in the form of shrimp benur packaging is also an important thing because the safety of benur to consumers becomes a benchmark for the success of farmers in distributing their products so as to support the increase in the level of profit obtained. The aim of this study is to evaluate the opportunity of applying simple aeration technology on the transportation of closed short-range shrimp benur, bioeconomic aspect and oxygen consumed/post larvae. The method in this study is divided into several series, the first weighing weight of the benur is post larvae 10 with average a weight of 0,0026 ± 0,0021 g/larvae. The second is the preparation of raw water with aeration or bubbling type aeration technology. The third is by providing benur with research treatment into plastic bags and the last is short distance transportation process. The treatment applied is 200 post larvae/bag, 400 larvae/bag and 600 larvae/bag with a volume of 450 ml. The results showed that all treatments do not differ significantly both in terms of water quality, oxygen consumption rate and survival rate (sintasan), but in the bioeconomic count of treatment with a density of 600 larvae/bags in 450 ml of water showed the largest net profit of Rp45 753 000 compared to other treatments in the value of the profit including bonuses of a number of larvae if there is a death of larvae during the trip. \nABSTRAKKepadatan dalam budidaya udang erat kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan oksigen terlarut, hal ini bisa diatasi salah satunya melalui teknologi aerasi untuk meningkatkan oksigen terlarut pada perairan. Kegiatan ekonomi berupa pengemasan benur udang juga menjadi hal penting karena keselamatan benur ke konsumen menjadi tolak ukur keberhasilan pembudidaya dalam mendistribusikan produknya sehingga dapat mendukung kenaikan level keuntungan yang diperoleh. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi peluang penerapan teknologi aerasi sederhana pada transportasi tertutup benur udang jarak pendek, aspek bioekonomi dan kebutuhan oksigen yang dikonsumsi/ekor benur udang. Metode dalam penelitian ini terbagi dalam beberapa rangkaian, pertama penimbangan bobot benur yakni post larvae 10 dengan bobot 0,0026 ± 0,0021 g/ekor. Kedua yakni persiapan air baku dengan teknologi aerasi jenis gelembung atau bubbling. Ketiga yakni dengan penyediaan benur dengan perlakuan penelitian ke dalam kantong plastik dan terakhir yakni proses transportasi jarak pendek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan tidak berbeda nyata baik dari segi kualitas air, tingkat konsumsi oksigen maupun tingkat kelangsungan hidup (sintasan), namun pada hitungan bioekonomi perlakuan dengan kepadatan 600 ekor/kantong dalam 450 ml air menunjukkan keuntungan bersih terbesar yakni Rp45 753 000 dibandingkan perlakuan lainnya yang didalam nilai laba tersebut sudah termasuk bonus sejumlah benur jika ada kematian benur selama di perjalanan.","PeriodicalId":17766,"journal":{"name":"Jurnal Sains dan Terapan Kimia","volume":"29 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"APLIKASI TEKNOLOGI AERASI DAN BIOEKONOMI PADA TRANSPORTASI BENUR UDANG VANAME LITOPENAEUS VANNAMEI JARAK PENDEK DENGAN KEPADATAN BERBEDA\",\"authors\":\"H. Saputra, M. Hamka, Lilya Susanti, Rahma Mulyani, Agus Dwiarto, Hilman Syaeful Alam\",\"doi\":\"10.29244/jstsv.11.1.9-19\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRACTDensity in shrimp farming is closely related to the dissolved oxygen needs, this can be overcome one of them through aeration technology to increase dissolved oxygen in the waters. Economic activities in the form of shrimp benur packaging is also an important thing because the safety of benur to consumers becomes a benchmark for the success of farmers in distributing their products so as to support the increase in the level of profit obtained. The aim of this study is to evaluate the opportunity of applying simple aeration technology on the transportation of closed short-range shrimp benur, bioeconomic aspect and oxygen consumed/post larvae. The method in this study is divided into several series, the first weighing weight of the benur is post larvae 10 with average a weight of 0,0026 ± 0,0021 g/larvae. The second is the preparation of raw water with aeration or bubbling type aeration technology. The third is by providing benur with research treatment into plastic bags and the last is short distance transportation process. The treatment applied is 200 post larvae/bag, 400 larvae/bag and 600 larvae/bag with a volume of 450 ml. The results showed that all treatments do not differ significantly both in terms of water quality, oxygen consumption rate and survival rate (sintasan), but in the bioeconomic count of treatment with a density of 600 larvae/bags in 450 ml of water showed the largest net profit of Rp45 753 000 compared to other treatments in the value of the profit including bonuses of a number of larvae if there is a death of larvae during the trip. \\nABSTRAKKepadatan dalam budidaya udang erat kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan oksigen terlarut, hal ini bisa diatasi salah satunya melalui teknologi aerasi untuk meningkatkan oksigen terlarut pada perairan. Kegiatan ekonomi berupa pengemasan benur udang juga menjadi hal penting karena keselamatan benur ke konsumen menjadi tolak ukur keberhasilan pembudidaya dalam mendistribusikan produknya sehingga dapat mendukung kenaikan level keuntungan yang diperoleh. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi peluang penerapan teknologi aerasi sederhana pada transportasi tertutup benur udang jarak pendek, aspek bioekonomi dan kebutuhan oksigen yang dikonsumsi/ekor benur udang. Metode dalam penelitian ini terbagi dalam beberapa rangkaian, pertama penimbangan bobot benur yakni post larvae 10 dengan bobot 0,0026 ± 0,0021 g/ekor. Kedua yakni persiapan air baku dengan teknologi aerasi jenis gelembung atau bubbling. Ketiga yakni dengan penyediaan benur dengan perlakuan penelitian ke dalam kantong plastik dan terakhir yakni proses transportasi jarak pendek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan tidak berbeda nyata baik dari segi kualitas air, tingkat konsumsi oksigen maupun tingkat kelangsungan hidup (sintasan), namun pada hitungan bioekonomi perlakuan dengan kepadatan 600 ekor/kantong dalam 450 ml air menunjukkan keuntungan bersih terbesar yakni Rp45 753 000 dibandingkan perlakuan lainnya yang didalam nilai laba tersebut sudah termasuk bonus sejumlah benur jika ada kematian benur selama di perjalanan.\",\"PeriodicalId\":17766,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sains dan Terapan Kimia\",\"volume\":\"29 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-09-18\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sains dan Terapan Kimia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29244/jstsv.11.1.9-19\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains dan Terapan Kimia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29244/jstsv.11.1.9-19","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
摘要对虾养殖密度与溶解氧需要量密切相关,通过曝气技术增加水体溶解氧可克服其中一个问题。虾豆包装形式的经济活动也是一件重要的事情,因为虾豆对消费者的安全性成为农民成功分销产品的基准,从而支持所获得的利润水平的提高。本研究的目的是评价简单曝气技术在近程虾蛄运输中的应用机会、生物经济方面和耗氧量/后期幼虫。本研究的方法分为几个系列,第一个称重重量为幼虫后10只,平均体重为0.0026±0.0021 g/只。二是采用曝气或鼓泡式曝气技术制备原水。第三种是通过为benur提供塑料袋的研究处理,最后一种是短途运输过程。试验结果表明,各处理在水质、耗氧量、成活率(sintasan)等方面均无显著差异。但在生物经济计算中,在450毫升水中,密度为600只幼虫/袋的处理显示,与其他处理相比,包括在旅行中有幼虫死亡的幼虫数量的利润价值,净利润最大,为4575.3万卢比。摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstractKegiatan经济berupa pengemasan benur, udang juga menjadi, penting karena keselamatan benur, konsumen menjadi, tolakur keberhasilan pembudidaya dalam mendistrikkan,商业产品dukknya sehinga dapat mendukung kenaikan水平keuntungan yang diperoleh。生物经济学家、中国农业科学院院士、中国农业科学院院士、中国农业科学院院士、中国农业科学院院士、中国农业科学院院士等。Metode dalam penelitian ini terbagi dalam beberapa rangkaian, pertama penimbangan bobot benur yakni post幼虫10登干bobot 0 0026±0 0021 g/ekor。Kedua yakni peran air baku dengan technology .(日本)航空公司。Ketiga yakni dengan penyediaan benur dengan perlakuan penelitian ke dalam kanantong plastik danterakhir yakni procs transportasi jarak pendek。Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perlakan tidak berbeda nyata baik dari segi kualitas air, tingkat konsumsi oksigen maupun tingkat kelangsungan hidup (sintasan), namun hhitungan生物经济学perlakuan dengan keangsunan 600 ekor/kantong dalam 450 ml air menunjukkan keuntunan bersih terbesar yakni Rp45 753 000 dibandingkan perlakuan lainya yang didalam nilai laba tersebut sudah termasuk bonus sejumlah benur jika ada kematian benur selama di perjalanan。
APLIKASI TEKNOLOGI AERASI DAN BIOEKONOMI PADA TRANSPORTASI BENUR UDANG VANAME LITOPENAEUS VANNAMEI JARAK PENDEK DENGAN KEPADATAN BERBEDA
ABSTRACTDensity in shrimp farming is closely related to the dissolved oxygen needs, this can be overcome one of them through aeration technology to increase dissolved oxygen in the waters. Economic activities in the form of shrimp benur packaging is also an important thing because the safety of benur to consumers becomes a benchmark for the success of farmers in distributing their products so as to support the increase in the level of profit obtained. The aim of this study is to evaluate the opportunity of applying simple aeration technology on the transportation of closed short-range shrimp benur, bioeconomic aspect and oxygen consumed/post larvae. The method in this study is divided into several series, the first weighing weight of the benur is post larvae 10 with average a weight of 0,0026 ± 0,0021 g/larvae. The second is the preparation of raw water with aeration or bubbling type aeration technology. The third is by providing benur with research treatment into plastic bags and the last is short distance transportation process. The treatment applied is 200 post larvae/bag, 400 larvae/bag and 600 larvae/bag with a volume of 450 ml. The results showed that all treatments do not differ significantly both in terms of water quality, oxygen consumption rate and survival rate (sintasan), but in the bioeconomic count of treatment with a density of 600 larvae/bags in 450 ml of water showed the largest net profit of Rp45 753 000 compared to other treatments in the value of the profit including bonuses of a number of larvae if there is a death of larvae during the trip.
ABSTRAKKepadatan dalam budidaya udang erat kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan oksigen terlarut, hal ini bisa diatasi salah satunya melalui teknologi aerasi untuk meningkatkan oksigen terlarut pada perairan. Kegiatan ekonomi berupa pengemasan benur udang juga menjadi hal penting karena keselamatan benur ke konsumen menjadi tolak ukur keberhasilan pembudidaya dalam mendistribusikan produknya sehingga dapat mendukung kenaikan level keuntungan yang diperoleh. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi peluang penerapan teknologi aerasi sederhana pada transportasi tertutup benur udang jarak pendek, aspek bioekonomi dan kebutuhan oksigen yang dikonsumsi/ekor benur udang. Metode dalam penelitian ini terbagi dalam beberapa rangkaian, pertama penimbangan bobot benur yakni post larvae 10 dengan bobot 0,0026 ± 0,0021 g/ekor. Kedua yakni persiapan air baku dengan teknologi aerasi jenis gelembung atau bubbling. Ketiga yakni dengan penyediaan benur dengan perlakuan penelitian ke dalam kantong plastik dan terakhir yakni proses transportasi jarak pendek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan tidak berbeda nyata baik dari segi kualitas air, tingkat konsumsi oksigen maupun tingkat kelangsungan hidup (sintasan), namun pada hitungan bioekonomi perlakuan dengan kepadatan 600 ekor/kantong dalam 450 ml air menunjukkan keuntungan bersih terbesar yakni Rp45 753 000 dibandingkan perlakuan lainnya yang didalam nilai laba tersebut sudah termasuk bonus sejumlah benur jika ada kematian benur selama di perjalanan.