{"title":"摩尔拉斯卡拉:作为超自然现象精神概念的代表。","authors":"Fitrianto","doi":"10.24832/JK.V13I1.230","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractThis research describes the presentation of Karawitan Muryoraras in the context of culture and the belief system of the society. Besides that, the research describes the system of the presentation concept Muryoraras as ritual art. The data analysis is based on two theories namely the mythical aesthetic by Jacob Soemardjo and the theory of conditioning by Ivan Petrovich Pavlov. Based on the mythical aesthetic the relationship between the object art with culture and the belief system of society will be explained systematically. At this moment the analysis of the working system of the Muryoraras presentation concept is based on the conditioning theory that includes the process of stimulation and behavioral response. The Author uses qualitative research methods with ethnomusicological approach to trace deeper relationship between Karawitan Muryoraras and culture as well as belief system of the society. The data collection is done by measurable steps like: observation, interviews, documentation, and audio-visual materials. Then analyzed by several stages such as organizing them the data being examined can be verified. The results show that conceptually the presentation of Karawitan Muryoraras is a representative media of various cultural values of Java and the teaching of Kejawen as belief system of the society. Furthermore, the conceptual framework of hepresentation is applied to the working system of conditioning which is devided into two stages namely the stages of formation and reinforcement through various presenting rules.Keywords: Muryoraras, Representation, Kejawen.AbstrakPenelitian ini menjelaskan mengenai penyajian karawitan Muryoraras dalam konteks budaya dan sistem kepercayaan masyarakatnya. Selain itu penelitian ini juga menjelaskan tentang sistem kerja konsep penyajian Muryoraras sebagai seni ritual. Analisis data didasarkan pada dua teori yaitu estetika mitis Jacob Soemardjo dan teori pengkondisian Ivan Petrovich Pavlov. Bedasarkan estetika mitis, hubungan antara objek seni dengan budaya dan sistem kepercayaan masyarakatnya dapat dijelaskan dengan sistematis. Sementara analisis sistem kerja konsep penyajian Muryoraras didasarkan pada teori pengkondisian yang mencakup proses pemberian stimulus dan respon perilaku. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnomusikologis guna menelusuri lebih dalam hubungan antara karawitan Muryoraras dengan budaya serta sistem kepercayaan masyarakatnya. Pengumpulan data dilakukan dengan langkah-langkah yang terukur di antaranya: observasi, wawancara, dokumentasi, dan bahan audio visual. Kemudian dianalisis dengan beberapa tahap seperti mengorganisasikan data, membuat memo, pembentukan kode, menafsirkan data, menyajikan, dan memvisualisasikan data, sehingga data yang diteliti dapat dibuktikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara konseptual penyajian karawitan Muryoraras merupakan media representasi berbagai nilai budaya Jawa dan ajaran Kejawen sebagai sistem kepercayaan masyaraktnya. Selanjutnya, kerangka konseptual penyajian tersebut diaplikasikan dengan sistem kerja pengkondisian yang terbagi dalam dua tahapan yaitu tahapan pembentukan dan penguatan melalui berbagai macam tatacara penyajiannya.","PeriodicalId":31479,"journal":{"name":"IBDA Jurnal Kebudayaan Islam","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KARAWITAN MURYORARAS: SEBAGAI REPRESENTASI KONSEP SPIRITUAL KEJAWEN.\",\"authors\":\"Fitrianto\",\"doi\":\"10.24832/JK.V13I1.230\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"AbstractThis research describes the presentation of Karawitan Muryoraras in the context of culture and the belief system of the society. Besides that, the research describes the system of the presentation concept Muryoraras as ritual art. The data analysis is based on two theories namely the mythical aesthetic by Jacob Soemardjo and the theory of conditioning by Ivan Petrovich Pavlov. Based on the mythical aesthetic the relationship between the object art with culture and the belief system of society will be explained systematically. At this moment the analysis of the working system of the Muryoraras presentation concept is based on the conditioning theory that includes the process of stimulation and behavioral response. The Author uses qualitative research methods with ethnomusicological approach to trace deeper relationship between Karawitan Muryoraras and culture as well as belief system of the society. The data collection is done by measurable steps like: observation, interviews, documentation, and audio-visual materials. Then analyzed by several stages such as organizing them the data being examined can be verified. The results show that conceptually the presentation of Karawitan Muryoraras is a representative media of various cultural values of Java and the teaching of Kejawen as belief system of the society. Furthermore, the conceptual framework of hepresentation is applied to the working system of conditioning which is devided into two stages namely the stages of formation and reinforcement through various presenting rules.Keywords: Muryoraras, Representation, Kejawen.AbstrakPenelitian ini menjelaskan mengenai penyajian karawitan Muryoraras dalam konteks budaya dan sistem kepercayaan masyarakatnya. Selain itu penelitian ini juga menjelaskan tentang sistem kerja konsep penyajian Muryoraras sebagai seni ritual. Analisis data didasarkan pada dua teori yaitu estetika mitis Jacob Soemardjo dan teori pengkondisian Ivan Petrovich Pavlov. Bedasarkan estetika mitis, hubungan antara objek seni dengan budaya dan sistem kepercayaan masyarakatnya dapat dijelaskan dengan sistematis. Sementara analisis sistem kerja konsep penyajian Muryoraras didasarkan pada teori pengkondisian yang mencakup proses pemberian stimulus dan respon perilaku. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnomusikologis guna menelusuri lebih dalam hubungan antara karawitan Muryoraras dengan budaya serta sistem kepercayaan masyarakatnya. Pengumpulan data dilakukan dengan langkah-langkah yang terukur di antaranya: observasi, wawancara, dokumentasi, dan bahan audio visual. Kemudian dianalisis dengan beberapa tahap seperti mengorganisasikan data, membuat memo, pembentukan kode, menafsirkan data, menyajikan, dan memvisualisasikan data, sehingga data yang diteliti dapat dibuktikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara konseptual penyajian karawitan Muryoraras merupakan media representasi berbagai nilai budaya Jawa dan ajaran Kejawen sebagai sistem kepercayaan masyaraktnya. Selanjutnya, kerangka konseptual penyajian tersebut diaplikasikan dengan sistem kerja pengkondisian yang terbagi dalam dua tahapan yaitu tahapan pembentukan dan penguatan melalui berbagai macam tatacara penyajiannya.\",\"PeriodicalId\":31479,\"journal\":{\"name\":\"IBDA Jurnal Kebudayaan Islam\",\"volume\":\"3 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-03-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"IBDA Jurnal Kebudayaan Islam\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24832/JK.V13I1.230\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"IBDA Jurnal Kebudayaan Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24832/JK.V13I1.230","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要本研究描述了卡拉维坦·穆约拉拉斯在文化和社会信仰体系背景下的呈现。除此之外,本研究还将presentationÂ概念Muryoraras系统描述为仪式艺术。数据分析基于两种理论,即Jacob Soemardjo的神话美学理论和Ivan Petrovich Pavlov的条件反射理论。从神话美学的角度出发,系统地阐释了客体艺术与文化、社会信仰体系的关系。此时对Muryoraras呈现概念的工作系统的分析是基于条件反射理论,包括刺激过程和行为反应过程。作者运用民族音乐学的定性研究方法,探究卡拉维坦·穆约拉拉与文化、社会信仰体系之间更深层次的关系。数据收集是通过可测量的步骤完成的,如:观察、访谈、记录和视听材料。然后通过组织等几个阶段进行分析,验证被检查的数据。结果表明,从概念上讲,卡拉维坦·穆约拉斯的呈现是爪哇各种文化价值的代表性媒介,而凯加文的教学则是爪哇社会的信仰体系。此外,将表征的概念框架应用于条件作用的工作系统,该系统通过各种表征规则分为形成阶段和强化阶段。关键词:Muryoraras, Representation, Kejawen。摘要:penelitian ini menjelaskan mengenai penyjian karawitan Muryoraras dalam konteks budaya dan system keperkaaan masyarakatnya。Selain itu penelitian ini juga menjelaskan tentang系统kerja konsep penyajian Muryoraras sebagai seni仪式。分析数据didasarkan pada dua teori yyititestetika mitis Jacob Soemardjo和teori pengkondisian Ivan Petrovich Pavlov。beasarkan estetika mitis, hubungan antara object, seni dengan budaya dan system, keperayaan masyarakatnya dapat dijelaskan dengan sistematis。Sementara分析系统kerja konsep penyajian Muryoraras didasarkan pagada teori penkondiian yang menakup提出了pemberian刺激和响应。Penulis menggunakan方法penelitian kuititatian pendekatan人种学guna menelusuri lebih dalam hubungan antara karawitan Muryoraras dunan budaya serta system keperkaaan masyarakatya。Pengumpulan数据dilakukan dengan langkah-langkah yang terukur di antaranya: observasi, wawancara, dokumentasi, dan bahan视听。Kemudian diananbeberapa (Kemudian diananbeberapa):独立组织数据、备忘录数据、备忘录数据、menafsirkan数据、menyajikan数据、dan memvisualisasikan数据、seningga数据、didieliti dapat dibuktikan。Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara konseptual penyajian karawitan muryoraran merupakan媒体代表berbagai nilai budaya Jawa dan ajaran kejawan sebagai系统kepercayaan masyaraktnya。企鹅,kerangka konseptual penyajian tersebut diaplikasikan dengan系统kerja pengkondisian yang terbagi dalam dua tahapan yitu tahapan penbentukan dan penguin melalui berbagai macam tatacara penyajiannya。
KARAWITAN MURYORARAS: SEBAGAI REPRESENTASI KONSEP SPIRITUAL KEJAWEN.
AbstractThis research describes the presentation of Karawitan Muryoraras in the context of culture and the belief system of the society. Besides that, the research describes the system of the presentation concept Muryoraras as ritual art. The data analysis is based on two theories namely the mythical aesthetic by Jacob Soemardjo and the theory of conditioning by Ivan Petrovich Pavlov. Based on the mythical aesthetic the relationship between the object art with culture and the belief system of society will be explained systematically. At this moment the analysis of the working system of the Muryoraras presentation concept is based on the conditioning theory that includes the process of stimulation and behavioral response. The Author uses qualitative research methods with ethnomusicological approach to trace deeper relationship between Karawitan Muryoraras and culture as well as belief system of the society. The data collection is done by measurable steps like: observation, interviews, documentation, and audio-visual materials. Then analyzed by several stages such as organizing them the data being examined can be verified. The results show that conceptually the presentation of Karawitan Muryoraras is a representative media of various cultural values of Java and the teaching of Kejawen as belief system of the society. Furthermore, the conceptual framework of hepresentation is applied to the working system of conditioning which is devided into two stages namely the stages of formation and reinforcement through various presenting rules.Keywords: Muryoraras, Representation, Kejawen.AbstrakPenelitian ini menjelaskan mengenai penyajian karawitan Muryoraras dalam konteks budaya dan sistem kepercayaan masyarakatnya. Selain itu penelitian ini juga menjelaskan tentang sistem kerja konsep penyajian Muryoraras sebagai seni ritual. Analisis data didasarkan pada dua teori yaitu estetika mitis Jacob Soemardjo dan teori pengkondisian Ivan Petrovich Pavlov. Bedasarkan estetika mitis, hubungan antara objek seni dengan budaya dan sistem kepercayaan masyarakatnya dapat dijelaskan dengan sistematis. Sementara analisis sistem kerja konsep penyajian Muryoraras didasarkan pada teori pengkondisian yang mencakup proses pemberian stimulus dan respon perilaku. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnomusikologis guna menelusuri lebih dalam hubungan antara karawitan Muryoraras dengan budaya serta sistem kepercayaan masyarakatnya. Pengumpulan data dilakukan dengan langkah-langkah yang terukur di antaranya: observasi, wawancara, dokumentasi, dan bahan audio visual. Kemudian dianalisis dengan beberapa tahap seperti mengorganisasikan data, membuat memo, pembentukan kode, menafsirkan data, menyajikan, dan memvisualisasikan data, sehingga data yang diteliti dapat dibuktikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara konseptual penyajian karawitan Muryoraras merupakan media representasi berbagai nilai budaya Jawa dan ajaran Kejawen sebagai sistem kepercayaan masyaraktnya. Selanjutnya, kerangka konseptual penyajian tersebut diaplikasikan dengan sistem kerja pengkondisian yang terbagi dalam dua tahapan yaitu tahapan pembentukan dan penguatan melalui berbagai macam tatacara penyajiannya.